Hans Bague Jassin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30:
|portaldisp =
}}
[[Doktor|Dr]]. [[Honoris Causa|(HC)]]. '''Hans Bague Jassin''', atau lebih sering disingkat menjadi '''H.B. Jassin''' ({{lahirmati|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]] |31|7|1917|[[Jakarta]]|11|3|2000}}) adalah seorang [[pengarang]], [[penyunting]], [[cendekiawan muslim]] dan [[kritikus]] [[sastra]] berdarah [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] dan berkebangsaan [[Indonesia]]. H.B. Jassin memiliki gelar adat [[Pulanga]] Gorontalo, yaitu "''Ti Molotinepa Wulito''" (Putra terbaik yang menguasai bahasa).
Tulisan-tulisannya digunakan sebagai sumber referensi bagi pelajaran [[bahasa]] dan [[sastra]] [[Indonesia]] di kalangan sekolah dan perguruan tinggi dengan menggolongkan angkatan sastra.<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/index.shtml/ |title=Tokoh Indonesia |access-date=2007-07-13 |archive-date=2007-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070707134204/http://www.tokohindonesia.com/index.shtml |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://sastranesia.com/biografi-h-b-jassin/ Sastranesia, diakses 1 Feb 2015]</ref> Dia mendirikan [[Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin|Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin]] yang dikenal luas sebagai pusat dokumentasi [[sastra Indonesia]] terbesar dan terlengkap di dunia.<ref>{{Cite web|date=2022-02-26|title=Seandainya Sastra Indonesia Tanpa Jassin|url=https://www.kompas.id/baca/artikel-opini/2022/02/24/seandainya-sastra-indonesia-tanpa-jassin|website=kompas.id|language=id|access-date=2022-10-13}}</ref>
Baris 41:
H.B. Jassin dilahirkan tanggal 31 Juli 1917 di [[Gorontalo]], dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai nilai Islam. Ayahnya bernama Bague Mantu Jassin, seorang kerani Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), dan ibunya bernama Habiba Jau.
Setelah menamatkan Gouverments [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] Gorontalo pada tahun [[1932]], Jassin melanjutkan ke HBS-B 5 tahun di [[Kota Medan|Medan]], dan tamat akhir [[1938]]. Tanggal 15 Agustus 1957, Jassin meraih gelar kesarjanaannya di Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia|UI]], dan kemudian memperdalam pengetahuan mengenai ilmu perbandingan sastra [[Universitas Yale]], [[Amerika Serikat]] (1958-59).
'''Paus Sastra Indonesia'''
Di dalam Buku H.B Jassin Perawat Sastra Indonesia disebutkan bahwa sebenarnya julukan [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]] [[Sastra Indonesia]] berasal dari Gayus Siagian yang saat itu kesal karena Jassin seperti seorang Paus yang menjadi pemimpin tertinggi agama yang perkataannya selalu dinanti-nanti, didengarkan dan diikuti.
Faktanya, di setiap ulasan Jassin, ia sering menyebut-nyebut karya dan penulis yang pantas untuk diperhitungkan. Apabila ada karya pengarang baru yang diulas dan dinyatakan baik oleh Jassin, semua orang akan mengamininya. Itulah mengapa Jassin dikatakan layaknya seorang "Paus Sastra Indonesia".
|