Tirta Pakuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Armandezia (bicara | kontrib)
Merapikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Armandezia (bicara | kontrib)
Perbaikan Bahasa
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
 
== Sejarah ==
[[Buitenzorg]] adalah asal mula penamaan Kota Bogor menurut catatan sejarah yang ada dankota Bogor telahsudah mempunyaimemiliki sistem pelayanan air minum sejak tahun 1918 yang dibangun oleh pemerintah Belanda saat itu, dengan memanfaatkan sumber mata air Kota Batu yang masih perawan kala itu sebesar (70 liter/detik) dan terletak di daerah Kabupaten Bogor yang berjarak 7 km ke Kota Bogor. Pad
 
Setelah jaman kemerdekaan, padada tahun 1970 dengan bantuan [[Colombo Plan]] dari [[Australia]] berupa Grant / Hibah, penyediaan air minum ditingkatkan dengan pengembangan sarana dan penambahan debit air.
 
pada tahunTahun 1983 [[Perusahaan Daerah Air Minum|PDAM]] Kota Bogor merintis kerjasama dengan salah satu perusahaan air minum Belanda, bermula atas undangan konsultan IWACO untuk mengunjungi Belanda dan dipertemukanpada dengan NV. PWN. Dari hasil pembicaraan, disepakati rencana VN.PWN membantu PDAM Kota Bogor dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Tahuntahun 1987 ditandatangani kerjasama Twining untuk kurun waktu 10. t
 
Ta.h
Tahun 1988, PDAM Kota Bogor mulai menerapkan managemen dengan sistem informasi, ditunjang dengan komputerisasi, jaringan terpadu yang mampu melaksanakan pemantauan disemua bagian dan otomatisasi semua data administrasi dan penagihan pelanggan secara cepat dan tepat. Pada tahun ini juga PDAM berhasil menambah kapasitas produksi 120 l/dt dengan membangun instalasi pengolahan air dengan air baku dari sungai Cisadane. Biaya pembangunan sebesar Rp. 1,2 milyar (tidak termasuk pembebasan tanah) dibiayai sendiri dari uang tabungan yang berhasil disisihkan dari pembayaran rekening air minum pelanggan selama kurun waktu 10 tahun.
 
Tahunun 1988, PDAM Kota Bogor mulai menerapkan managemen dengan sistem informasi, ditunjang dengan komputerisasi, jaringan terpadu yang mampu melaksanakan pemantauan disemua bagian dan otomatisasi semua data administrasi dan penagihan pelanggan secara cepat dan tepat. Pada tahun ini juga PDAM berhasil menambah kapasitas produksi 120 l/dt dengan membangun instalasi pengolahan air dengan air baku dari sungai Cisadane. Biaya pembangunan sebesar Rp. 1,2 milyar (tidak termasuk pembebasan tanah) dibiayai sendiri dari uang tabungan yang berhasil disisihkan dari pembayaran rekening air minum pelanggan selama kurun waktu 10 tahun.
 
Tahun 1990, bengkel meter air, laboratorium dan pusat informasi dibangun PDAM pada lokasi komplek reservoir Cipaku Bogor. Pembangunan bengkel meter air berfungsi untuk meningkatkan keandalan pelayanan perusahaan dalam hal perbaikan, pengetasan dan pemeliharaan meter air dan merupakan tempat latihan bagi para petugas bengkel meter PDAM-PDAM lain. Perlengkapan bengkel meter air tersebut berasal dari hibah NV.PWN bernilai US $ 100,000. Pembagunan pusat informasi merupakan pusat informasi data PDAM Kota Bogor, baik yang menyangkut informasi data teknik maupun non teknik.