Uni Soviet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Aivenicloudys (bicara | kontrib)
Baris 138:
[[Vladimir Lenin|Lenin]] wafat pada tahun 1924 dan digantikan oleh [[Josef Stalin]]. Pada masanya, ia memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke [[Gulag|kamp-kamp konsentrasi]] di [[Siberia]], atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama [[NKVD]]). Stalin juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk golongan militer. [[Pembersihan Besar-Besaran]] pada tahun [[1937]] adalah yang terburuk. Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk kepentingan militer.
 
Pada tahun [[1939]], Soviet menandatangani [[Pakta Molotov-Ribbentrop|pakta non-agresi]] dengan [[Nazi Jerman]] yang memberi jalan bagi Uni Soviet untuk mencaplok bagian timur [[Polandia]], [[negara-negara Baltik]], dan [[Bessarabia]]. Pencaplokan Soviet atas Polandia diwarnai dengan adanya [[Pembantaian Katyn]], pembunuhan massal 20.000 orang Polandia oleh [[NKVD]]. Walaupun demikian, isi paktafakta ini dilanggar oleh Nazi Jerman dengan menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941 dalam [[Operasi Barbarossa]]. Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, [[Tentara Merah]] berhasil menahan serbuan Nazi pada tahun [[1943]] dan akhirnya berhasil mengusir mereka dari [[Eropa Timur]]. Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Nazi, termasuk [[Jerman Timur|sebagian Jerman]], direbut oleh Soviet. Walaupun lebih dari 20 juta rakyat Uni Soviet terbunuh dalam [[Perang Patriotik Raya]], dunia mulai memperhitungkan kekuatan [[Tentara Merah|angkatan bersenjata Soviet]].
 
Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di [[Eropa Timur]], dari militer ke dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan [[Moskwa]]. Selain itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke beberapa negara tetangganya seperti [[Finlandia]] dan [[Afganistan]]. Hal ini memicu reaksi negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya [[Perang Dingin]]. Dalam masa yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung [[Korea Utara]] dalam [[Perang Korea]] pada tahun [[1950]].