Mesias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Konsep Mesias ini dikenal di dalam [[Agama Abrahamik|agama-agama Abrahamik]]. Di dalam kekristenan, [[Yesus|Yesus Kristus]] dipercaya sebagai Mesias yang telah dinanti-nantikan untuk membawa keselamatan dari Bapa yang di surga kepada manusia.<ref name="Siahaan"/><ref name="Ludji"/> Sedangkan di dalam Islam, konsep Mesias terdapat di dalam pemahaman mengenai [[Isa|Nabi Isa a.s]] yang akan datang menjelang [[hari penghakiman|hari pembalasan]] untuk mengalahkan [[dajjal|al-Masih ad-Dajjal]].<ref name="Iskander">John Iskander. 2009. "Antichrist". In ''Encyclopedia of Islam''. Juan Campo (ed.).New York: Facts On File.</ref> Pemahaman ini tidak terdapat di dalam [[Quran]], melainkan bersumber dari [[Hadis|al-Hadits]].<ref name="Iskander"/>
 
== Perkembangan konsep mesiasMesias ==
=== Masa sebelum pembuangan ===
Konsep mesiasMesias kemudian mengalami perubahan dengan bertambahnya aspek pengharapan pada masa depan setelah masa pemerintahan raja [[Daud]] berakhir.<ref name="Siahaan"/> Tampaknya pada masa-masa tersebut, kecuali era [[Salomo]], raja-raja yang memerintah Israel tidak mampu memerintah sebaik Daud, bahkan membawa Israel kepada kemunduran dan keterpecahan.<ref name="Groenen"/> Karena itulah, umat mendambakan sosok mesiasMesias seperti Daud yang akan membawa Israel ke situasi yang lebih baik.<ref name="Groenen"/> Di sini, Daud menjadi gambaran ideal akan seorang pemimpin Israel untuk generasi-generasi selanjutnya.<ref name="Hans">{{en}}Hans Küng. 1995. ''Judaism''. London: SCM Press.</ref> Mesias tersebut digambarkan dengan ciri-ciri khusus, seperti berasal dari garis keturunan Daud, seorang penyelamat dan raja pemenang yang akan memimpin umat Israel, dan ia bahkan akan memiliki kemuliaan yang melebihi Daud.<ref name="Groenen"/> [[Nabi]]-nabi adalah pihak yang turut menyebarkan konsep mesiasMesias tersebut di kalangan umat Yahudi.<ref name="Siahaan"/><ref name="Ludji"/> Para nabi, antara lain Nabi [[Amos]], Nabi [[Yesaya]], dan Nabi [[Mikha]], mewartakan nubuat mesianik sebagai kritik terhadap situasi Israel yang penuh ketidakadilan ataupun ketika umat ataupun raja berjalan menyimpang dari perintah bapaBapa yang di surga.<ref name="Ludji"/>
 
=== Masa pembuangan ke Babel ===
Baris 15:
 
=== Masa setelah pembuangan ===
Setelah orang-orang Yahudi keluar dari Pembuangan Babel, mereka tidak langsung menjadi bangsa yang merdeka, sebab masih diperintah oleh bangsa-bangsa asing (kecuali untuk periode yang amat singkat di bawah pemerintahan wangsa [[Hashmonayim]]).<ref name="Hans"/> Akan tetapi, pengharapan akan mesiasMemberikan Mesias itu masih tetap ada, bahkan ada tokoh yang dianggap sebagai mesiasMesias yakni [[Zerubabel]], yang bertugas membangun [[Bait Suci]] kembali.<ref name="Hans"/>
 
Di sisi lain, ada perkembangan lain terhadap pemahaman konsep mesiasMesias, yaitu mesiasMesias sebagai tokoh yang dikirim langsung oleh Tuhan pada waktu yang telah ditentukan.<ref name="Hans"/> Tokoh itu disebut juga [[Anak Manusia]].<ref name="Hans"/> Anak Manusia memiliki ciri-ciri, yaitu bersifat Ilahi, telah ada sebelum dunia diciptakan ([[pra-eksistensi]]), berasal dari [[sorga]], dan akan datang untuk menyelamatkan sekaligus menghakimi dunia pada waktu yang ditentukan Tuhan.<ref name="Hans"/> Perkembangan ini terlihat di dalam sastra [[apokaliptik]] yang mulai ditulis pada masa ini, misalnya [[Kitab Daniel]].<ref name="Hans"/> Pada masa ini, pemaknaan mesiasMesias sebagai raja yang akan menggantikan tahta Daud di dunia telah hilang sepenuhnya dari tulisan-tulisan apokaliptik.<ref name="Hans"/> Barulah pada perkembangan kemudian, kepercayaan akan konsep mesias yang duniawi dari keturunan Daud dan konsep mesias ilahi dari surga bergabung menjadi satu.<ref name="Hans"/>
 
=== Masa sebelum kehancuran Bait Kedua ===
Sebelum kehancuran [[Bait Suci]] kedua pada tahun 70 M, telah ada pelbagai aliran keagamaan Yahudi, seperti [[Farisi]], [[Saduki]], [[Eseni]], dan [[Zelot]].<ref name="Ehrman"/> Pelbagai aliran tersebut, kecuali Saduki, mewarisi kepercayaan mesianis yang berbeda-beda, sebab berakar dari dua tradisi mesianik masa sebelumnya.<ref name="Toombs"/> Orang-orang Eseni mempercayai akan datangnya dua orang mesiasMesias, yakni mesias imam yang berasal dari keturunan [[Zadok]] dan mesias prajurit yang merupakan keturunan Daud.<ref name="Toombs">{{id}}Lawrence E. Toombs. 1978. ''Di Ambang Fajar Kekristenan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 84-85</ref> Keduanya akan bekerja sama dalam memerintah umat serta membawa umat Yahudi kepada kemenangan terakhir.<ref name="Toombs"/>
 
Ada pula pemahaman mesianik yang mengharapkan pembebas Israel secara politis seperti sosok Daud.<ref name="Ehrman"/> Pemahaman seperti ini terdapat dapat dilihat pada kaum Zelot.<ref name="Ehrman"/> Karena itulah, ketika ada gerakan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah Romawi, sering kali tokoh utamanya diyakini sebagai mesias.<ref name="Hans"/> Contohnya adalah [[Simon bar Kokhba|Bar Kokhba]], pemimpin [[pemberontakan Yahudi]] kedua, yang dilantik sebagai mesias oleh [[Rabi Akiba]].<ref name="Hans"/>
Baris 27:
Setelah Bait Suci dihancurkan, masa Yudaisme [[Rabinik]] dimulai dengan nilai-nilai utama yang tadinya dipegang oleh kaum Farisi.<ref name="Hans"/> Pemahaman mesianik yang berkembang saat itu adalah pengharapan mesianik berkenaan ketaatan yang keras terhadap hukum-hukum Taurat.<ref name="Hans"/> Mereka percaya bahwa dengan mempelajari dan menaati hukum-hukum Taurat, maka kedatangan Mesias akan dipercepat.<ref name="Hans"/>
 
Pada masa-masa setelah itu, aspek penantian akan kedatangan mesiasMesias tetap bertahan hingga saat ini, walaupun bentuknya berbeda-beda.<ref name="Hans"/> Sebagai contoh, pada abad ke-5 ketika kekristenan menjadi agama negara, kaum Yahudi mengalami tekanan akibat sentimen [[anti-semit]] sehingga pengharapan akan kedatangan mesiasMesias yang akan membebaskan mereka kembali menguat.<ref name="Hans"/> Kemudian pada [[abad pertengahan]], kepercayaan tersebut juga masih bertahan sebagaimana terlihat di dalam butir ke-12 dari pengakuan iman yang disusun oleh Moses ben Maimon atau [[Maimonides]].<ref name="Hans"/> Di dalam aliran [[Kabalah]] juga terdapat kepercayaan terhadap mesias yang akan datang.<ref name="Hans"/> Kemudian gerakan zionisme yang dimulai pada awal abad ke-20 juga didasarkan pada kepercayaan akan datangnya Mesias.<ref name="Hans"/>
 
== Bentuk dan rupa mesias ==