Mardigu Wowiek Prasantyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
| nationality = {{flag|Indonesia}}
| occupation = [[Pengusaha]], [[Penulis]], [[YouTuber]]
| Almamateralma_mater = [[CaliforniaUniversitas StateNegara University]]Bagian niversitySan Francisco]]
| known_for = YouTube Bossman Mardigu
| years_active = 2019–sekarang
Baris 28:
}}
 
'''Mardigu Wowiek Prasantyo''' atau lebih dikenal sebagai '''Bossman Mardigu''' (lahir 1960-an) adalah pengusaha asal Indonesia. Salah satu buah pemikiran Mardigu Wowiek Prasantyo yang paling disoroti adalah menciptakan uang digital yang dianggap bisa menjadi solusi perekonomian indonesia. Mardigu Wowiek melahirkan ''"cyronium"'' yang bisa jadi merupakan ''cryptocurrency'' pertama di Indonesia. Meskipun ia mendapatkan peringatan keras dari [[Bank Indonesia]] dan dari [[Otoritas Jasa Keuangan]]. Hal itu disebabkan sampai saat ini belum ada pengusaha atau perusahaan yang berani menerbitkan uang digital secara terang-terangan. Hingga saat ini Bank Indonesia maupun OJK enggan memberikan ijin untuk seluruh ''cryptocurrency'' di Indonesia dengan berbagai alasan.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Viva|date=2020-05-20|title=Siapa Mardigu Wowiek Prasantyo, Teori Konspirasinya Jadi Buah Bibir|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1217106-siapa-mardigu-wowiek-prasantyo-teori-konspirasinya-jadi-buah-bibir|website=viva.com|language=id|access-date=2022-08-28}}</ref>
 
Selain persoalan cyronium, dia juga memiliki ide dalam hal keuangan, yaitu dengan menerapkan konsep MMT (Modern Monetary Economy) yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS, yaitu dengan menciptakan mata uang baru "Dinar" dengan underlaying emas, sehingga nilainya lebih stabil.<ref>{{Cite web|last=TV|first=CNBC Indonesia|title=Pemrakarsa MMT Usul Dedolarisasi, Ini Penjelasannya|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20200102173054-19-127190/pemrakarsa-mmt-usul-dedolarisasi-ini-penjelasannya|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-09-20}}</ref>