Masjid Nabawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dimohon untuk tidak menghilangkan {{rtl-lang}} dan menambahkan informasi yang tidak sesuai dengan rujukan pada kalimat tersebut. — Membalikkan revisi 21809299 oleh Janji gak nangis? (bicara)
Tag: Pembatalan gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Sebisa mungkin
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 48:
Masjid Nabawi diyakini dulunya adalah rumah [[Muhammad]] tempat dia tinggal setelah [[hijrah]] ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Bangunan awalnya dibangun tanpa diberi atap. Masjid awalnya dijadikan tempat kepentingan sosial seperti berkumpulnya masyarakat, majelis, dan digunakan sebagai sarana sekolah agama (madrasah). Masjid Nabawi pernah namanya disebut dalam ayat Al-Qur'an.{{butuh rujukan}} Seiring bergantinya penguasa di Madinah, masjid terus dibangun. Pada tahun 1909, area di Masjid Nabawi menjadi salah satu yang terang di Jazirah Arab karena telah menerima pasokan listrik.<ref>{{Cite web |url=http://www.suhuf.net.sa/2001jaz/jul/3/ec19.htm |title=The History of Electrical lights in the Arabian Peninsula |access-date=2017-02-09 |archive-date=2015-10-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151001160159/http://www.suhuf.net.sa/2001jaz/jul/3/ec19.htm |dead-url=yes }}</ref> Masjid ini diawasi dan dijaga oleh [[Penjaga Dua Tanah Suci]].<ref name="بوابة"/> Masjid Nabawi berada di tengah kota Madinah dan dekat beberapa hotel beserta pasar di sekelilingnya. Masjid Nabawi menjadi destinasi utama para jemaah haji dan [[umrah]].<ref name="بوابة"/> Makam Muhammad juga sering dikunjungi oleh para jemaah yang datang ke Madinah.<ref name="بوابة"/>
 
Setelah perluasan besar-besaran di bawah Kesultanan [[Umayyah]]&nbsp; [[alAl-Walid I]], dibuat tempat di atas peristirahtan terakhir Nabi Muhammad beserta dua [[Khulafaur Rasyidin|Khalifah Rasyidin]] [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab]].<ref name=Syed>{{Cite book| publisher = Penerbit UTM| isbn = 978-983-52-0373-2| last = Ariffin| first = Syed Ahmad Iskandar Syed| title = Architectural Conservation in Islam : Case Study of the Prophet's Mosque| year = 2005| pages=88–89,109}}</ref> Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah [[Kubah Hijau]] yang berada di tenggara masjid,<ref name=Peterson>{{Cite book| publisher = Routledge| isbn = 978-0-203-20387-3| last = Petersen| first = Andrew| title = Dictionary of Islamic Architecture| date = 2002-03-11|page=183}}</ref> yang dulunya merupakan rumah [[Aisyah]],<ref name=Syed /> dimana kuburan Nabi Muhammad berada. Pada [[tahun 1279]], sebuah penutup yang terbuat dari [[kayu]] dibangun dan direnovasi sedikitnya dua kali yakni pada abad ke-15 dan pada [[1817]].<ref name="بوابة"/> Kubah yang ada saat ini dibangun pada [[1818]] oleh [[Sultan]]&nbsp;[[Utsmaniyah]]&nbsp; [[Mahmud II]],<ref name=Peterson /> dan di catdicat hijau pada [[1837]], sejak saat itulah kubah tersebut dikenal sebagai "Kubah Hijau".<ref name=Syed />
 
== Sejarah ==