Media Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 2 suntingan by 2001:448A:6040:305D:A08C:1781:D5D2:D8E6: Unreferenced, kemungkinan sumber primer oleh LTA TV digitalᵀʷⁱⁿᵏˡᵉ Tag: Pembatalan |
→Sejarah: g |
||
Baris 44:
'''''Media Indonesia''''' adalah sebuah [[surat kabar]] harian yang terbit di [[Jakarta]]. Tergabung ke dalam [[Media Group]], ''Media Indonesia'' merupakan salah satu surat kabar umum terbesar di [[Indonesia]].
©== Sejarah ==
''Media Indonesia'' pertama kali diterbitkan pada tanggal 19 Januari 1970. Sebagai surat kabar umum pada masa itu, ''Media Indonesia'' awalnya diterbitkan sebanyak empat halaman dengan tiras yang sangat terbatas. Kantor pertama ''Media Indonesia'' di Jl. Letnan Jenderal M.T. Haryono, Jakarta, menjadi awal sejarah panjang ''Media Indonesia''. Lembaga yang menerbitkan Media Indonesia adalah Yayasan Warta Indonesia.
Pada tahun 1976, surat kabar ini kemudian berkembang menjadi delapan halaman. Sementara itu, perkembangan regulasi di bidang pers dan penerbitan terjadi. Salah satunya adalah perubahan SIT (Surat aa Izin Terbit) menjadi SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Karena perubahan ini penerbitan dihadapkan pada realitas bahwa pers tidak semata menanggung beban idealnya tetapi juga harus tumbuh sebagai badan usaha.
Dengan kesadaran untuk terus maju, pada tahun 1987, [[Teuku Yousli Syah]] selaku pendiri ''Media Indonesia'' bergandeng tangan dengan [[Surya Paloh]], mantan pimpinan [[Prioritas|surat kabar ''Prioritas'']]. Dengan kerjasama ini, dua kekuatan bersatu, kekuatan pengalaman bergandeng dengan kekuatan modal dan semangat. Maka pada tahun tersebut lahirlah Media Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT Citra Media Nusa Purnama. Surya Paloh menjadi direktur utama, sedangkan Teuku Yousli Syah menjadi Pemimpin Umum, dan Pemimpin Perusahaan dipegang oleh Lestary Luhur. Sementara itu, markas usaha dan redaksi dipindahkan ke Jl. Gondandia Lama No. 46 Jakarta.
Sejarah panjang serta motto "Pembawa Suara Rakyat" yang dimiliki oleh Media Indonesia bukan menjadi motto kosong dan sia-sia, tetapi menjadi ''spirit'' pegangan sampai kapan pun. Pada tahun 2010, Media Indonesia mengganti mottonya menjadi "Jujur Bersuara".
|