Zimbabwe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 55:
[[Britania Raya]] menganeksasi Rhodesia Selatan pada 12 September 1923.<ref>Southern Rhodesia (Annexation) Order in Council, 30 July 1923 which provided by section 3 thereof: "From and after the coming into operation of this Order the said territories shall be annexed to and form part of His Majesty's Dominions, and shall be known as the Colony of Southern Rhodesia."</ref><ref>Stella Madzibamuto v Desmond William Larder – Burke, Fredrick Phillip George (1969) A.C 645 – Authority for date of annexation having been 12 September 1923, being the date the Rhodesia (Annexation) Order in Council came into effect</ref><ref name="ReferenceA">''Collective Responses to Illegal Acts in International Law: United Nations Action in the Question of Southern Rhodesia'' by Vera Gowlland-Debbas</ref><ref>Stella Madzibamuto v Desmond William Larder – Burke, Fredrick Phillip George (1969) A.C 645</ref> Tak lama setelah aneksasi, pada 1 Oktober 1923, konstitusi pertama untuk Koloni baru Rhodesia Selatan mulai berlaku.<ref name="ReferenceA" /><ref>Southern Rhodesia Constitution Letters Patent, 1923</ref> Di bawah konstitusi baru, Rhodesia Selatan menjadi koloni Inggris yang berpemerintahan sendiri, setelah [[Referendum pemerintah Rhodesia Selatan 1922|referendum 1922]]. Orang Rhodesia dari semua ras melayani atas nama Inggris selama dua Perang Dunia di awal abad ke-20. Proporsional dengan populasi kulit putih, Rhodesia Selatan memberikan kontribusi lebih baik per kapita untuk [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]] dan [[Perang Dunia II|Kedua]] daripada bagian lain dari kerajaan, termasuk Inggris.<ref name="moorcraft" />
Undang-Undang Pembagian Tanah tahun 1930 membatasi kepemilikan tanah hitam dengan pembagian tertentu dari negara, menyisihkan area yang luas hanya untuk pembeli minoritas kulit putih. Tindakan ini menyebabkan meningkatnya ketimpangan dengan cepat, sering menjadi persoalan yang digunakan untuk mendorong reformasi tanah.<ref>{{Cite journal|last=Machingaidze|first=Victor E.M.|date=1991|title=Agrarian Change from above: The Southern Rhodesia Native Land Husbandry Act and African Response|journal=The International Journal of African Historical Studies|volume=24|issue=3|pages=557–588|doi=10.2307/219092|jstor=219092}}</ref> Pada tahun 1953, dalam menghadapi perlawanan Afrika,<ref name="fed">[[#Parsons|Parsons]], p. 292.</ref> Inggris menggabungkan dua Rhodesia dengan Nyasaland (Malawi) di Federasi Afrika Tengah, yang pada dasarnya didominasi Rhodesia Selatan. Meningkatnya nasionalisme Afrika dan perbedaan pendapat umum, khususnya di Nyasaland, mendesak Inggris untuk membubarkan serikat pada tahun 1963 dan membentuk tiga divisi terpisah. Sementara demokrasi multiras akhirnya diperkenalkan ke Rhodesia Utara dan Nyasaland, sedangkan keturunan Eropa di Rhodesia Selatan terus menikmati kekuasaan minoritas.<ref name="sahistory.org.za" />
== Geografi ==
|