'''Balok T''' merupakan struktur [[Teknik struktur|penahan beban]] dari [[Balok (struktur)|balok]] [[beton bertulang]], kayu atau logam yang digunakan pada [[konstruksi]] [[bangunan]] dan gedung. Pada Konstruksikonstruksi bangunan [[gedung bertingkat]] posisi balok dan [[platpelat lantai]] merupakan satu kesatuan, balok yang dilengkapi dengan tambahan sayap-sayap lebar diatasnya. Bagian lebar diatasnya disebut ''[[flens]]''. Balok-balok dengan tambahan ''flens'' diatasnya disebut balok T<ref>{{Cite journal|last=Rezansoff|first=Telvin|last2=Jirsa|first2=James O.|last3=Breen|first3=John E.|date=1981|title=Lap Splices in Reinforced Concrete under Impact|url=http://dx.doi.org/10.1061/jsdeag.0005768|journal=Journal of the Structural Division|volume=107|issue=8|pages=1611–1628|doi=10.1061/jsdeag.0005768|issn=0044-8001}}</ref>. Balok T berbeda dari [[Balok I]] karena tidak memiliki ''flens'' pada bagian bawahnya. Hal ini menjadi kelemahan besar balok T dalam menghadapi gaya tarik dari pembebanan struktur.
Penulangan balok T lebih bervariasi. Karena sedang menyesuaikan dengan bangunannya. Secara umum balok T dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian sayap atau ''eksterior'' dan bagian tengah atau ''interior''. Selain pada bangunan gedung bertingkat, balok T juga digunakan pada konstruksi [[jembatan]] [[beton bertulang]] dan [[dermaga]].
== Sejarah ==
Perkembangan dalam dunia [[konstruksi]] telah dimulai sejak era [[Neolitikum|neolitik]] atau disebut juga [[zaman batu baru]], dengan peralatan seadanya, pada masa itu, manusia telah berhasil membuat rumah, jembatan sederhana dan bangunan khusus untuk [[astronomi]] yang disebut ''[[stonehenge]]'' <ref>{{Cite web|last=saysSuanda|first=Sejarah Proyek Konstruksi Dunia-Manajemen Proyek IndonesiaBudi|date=2020|title=Sejarah Proyek Konstruksi Dunia Hingga Era Abad Pertengahan – Manajemen Proyek Indonesia|url=https://manajemenproyekindonesia.com/?p=5084|language=en-US|access-date=202217-10-172022}}</ref>''.'' Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan hidup, manusia telah mampu membangun bangunan yang rumit dan komplekkompleks.
Balok T pertama kali dibuat dari konstruksi jembatan dengan [[dermaga]] dan [[geladak]]. Bagian [[Kolom|pilar]] dermaga yang ditambahkan alas mendatar pada bagian atas pilar yang membentuk seperti huruf T. Bahan konstruksi yang digunakan untuk balok T ini telah berubah-berubah selama bertahun-tahun, akan tetapi struktur dasarnya tetap sama<ref>{{Cite book|lastname=Ambrose|first=James E.|date=2007|url=https"://www.worldcat.org/oclc/71286597|title=Simplified1" design of concrete structures|location=Hoboken, N.J.|publisher=J. Wiley & Sons|isbn=0-470-04414-4|edition=8th ed|others=Patrick Tripeny|oclc=71286597}}</ref>.
== Desain ==
[[Berkas:Analogi Balok T.png|jmpl|327x327px|Analogi Balok T]]
Analisis dan perancangan balok T merupakan satu kesatuan dengan pelat lantai atau atap dalam [[konstruksi bangunan]]. Pekerjaan [[pengecoran]] balok beton umumnya sekalian dengan pelat. Akibat dari pembebanan pada [[balok]] ini akan terjadi lendutan pada bagian pelat dan balok. Tegangan tekan terjadi pada bagian badan balok dan sambungan pelat. Meskipun sederhana, balok T berbeda dengan Balokbalok I<big>ɪ</big> yang memiliki bagian ''[[flens]]'' bawah, secarasehingga pembebanan inipada balok T menjadi kelemahan sekaligus kelebihan pada jenis balok Tini. SelainFitur ini berguna untuk menghemat bahan jugaserta memberikan ruang yang cukup dan digunakan dalam bangunan, seperti [[jembatan layang]], bangunan gedung bertingkat, dermaga dan [[gedung parkir]]<ref name=":1">{{Cite book|last=Ambrose|first=James E.|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/71286597|title=Simplified design of concrete structures|location=Hoboken, N.J.|publisher=J. Wiley & Sons|isbn=0-470-04414-4|edition=8th ed|pages=104|others=Patrick Tripeny|oclc=71286597|url-status=live}}</ref>. Kelemahan tanpa ''[[flens]]'' bawah ini akan memperbesar gaya tarik pada penulangannya. Hal ini perlu perlu dilakukan perhitungan penulangan yang sesuai ketentuan<ref>{{Cite journal|date=1995|title=Shear Strengthening of Reinforced Concrete Beams Using Externally Applied Composite Fabrics|url=http://www.concrete.org/Publications/ACIMaterialsJournal/ACIJournalSearch.aspx?m=details&ID=1130|journal=ACI Structural Journal|language=en|volume=92|issue=3|doi=10.14359/1130|issn=0889-3241}}</ref>. Di Indonesia [[desain]] balok T mengikuti panduan SNI 2847:2019<ref name=":0">{{Cite journal|last=Prasetya|first=Noerman Adi|last2=Hernadi|first2=Ahmad|last3=Nugroho|first3=Agung|date=2021|title=Studi Komparasi Perancangan Balok Struktural Berdasarkan SNI 2847-2002, SNI 2847-2013 Dan SNI 2847-2019|url=http://dx.doi.org/10.35334/be.v5i3.1874|journal=Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil|volume=5|issue=3|pages=294–306|doi=10.35334/be.v5i3.1874|issn=2581-1134}}</ref>.
== MaterialBahan Baku ==
Bahan atau material yang digunakan untuk balok T terdiri dari material logam atau biasa disebut baja profil dan beton bertulang.
=== '''Baja Profil Balok T''' ===
Baja profil balok T sangat jarang digunakan dalam konstruksi. Karenakarena jenis baja yang digunakan sangat berbeda dengan jenis baja profil yang lainbiasa digunakan<ref>{{Cite web|last=arsitekta|date=2021-07-21|title=Kegunaan Baja Profil T-Beam, Proses Pembuatan Serta Kelebihan dan Kekurangan|url=https://arsitekta.com/kegunaan-baja-profil-t-beam-proses-pembuatan-serta-kelebihan-dan-kekurangan/|website=Jasa Arsitektur dan Konstruksi BajaArsitekta|language=en-US|access-date=202218-10-182022}}</ref>. Proses pembuatan Baja profil balok T melalui pabrikasiproses pembuatan yang cukup panjang. Dimulaiyang dimulai proses penggilingan dengan pemanasan (''hot rolling'') hingga pembentukan (''cold forming'')<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Builder|date=2017-10-16|title=Jenis dan Proses Pembentukan Baja Struktural (Hot and Cold Forming) » Inovasi Dunia Konstruksi dan Bangunan Terkini|url=https://www.builder.id/jenis-dan-proses-pembentukan-baja-struktural-hot-cold-forming/|website=Inovasibuilder Dunia Konstruksi dan Bangunan Terkiniindonesia|language=en-US|access-date=17-10-2022}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Yuniati|first=Yuniati|date=2019|title=Pelapisan baja menggunakan logam nikel sebagai penghambat laju korosi baja melalui proses electroplating|url=http://dx.doi.org/10.30811/jop.v2i1.1406|journal=Jurnal POLIMESIN|volume=2|issue=1|pages=95|doi=10.30811/jop.v2i1.1406|issn=2549-1199}}</ref>.
=== '''Beton Bertulang''' ===
Beton bertulang adalah bahan yang sangat lazim digunakan, selain karena mudah pengerjaannya yang mudah juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Balok T beton bertulang merupakan jenis konstruksi komposit. Material [[beton]] sangat mampu menahan beban tekan. Struktur balok T yang dapat menahan beban tekan adalah bagian ''flens'' dan badan balok. Untuk menahan beban geser dan tarik dipikul oleh tulangan baja yang disisipkan kedalam campuran beton., Ketentuanketentuan penulanggan baja sesuai dengan kebutuhan dan beban yang direncanakan<ref name=":0" />.
==Referensi==
|