Mansoer Malik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
== Mansoer Malik dilahirkan pada 21 Januari 1936.<ref name=tokoh>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA298|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=298-300|language=id|access-date=21 Oktober 2022|url-status=live}}</ref> Ayah Mansoer bernama Abdul Malik bin Hasan dan ibunya bernama Arruhani. Abdul Malik ayah Mansoer Malik dikenal sebagai seorang guru mengaji di surau dan ulama di Batuhampar. Dia ahli [[Ilmu Qira'at|Qira'at]] as-Sab'ah, murid-muridnya berdatangan dari berbagai daerah seperti dari Lasi Bukittinggi, Piobang, Mansoer menamatkan sekolah dasar dalam waktu 5 tahun pada 1947 dan sekolah menengah pertama selama 2 tahun pada 1951 di Payakumbuh. Ketika mendaftar Sekolah Guru Hakim Agama (SGHA) [[Bukittinggi]], ia mengubah tahun lahirnya menjadi 1934 agar memenuhi syarat pendaftaran. Ia selalu meraih ranking 1 kecuali satu kuartal dan menamatkan pendidikan SGHA pada 1956.<ref name=tokoh/>
== Karier ==
Mansoer memulai karier menjadi guru di Sekolah Guru B (SGB) [[Painan]], Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, dan Pendidikan Guru Agama (PGA). Setelah [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] berakhir, ia mengajar di [[SMA Negeri 2 Bukittinggi]] pada 1962. Ia mendapatkan kesempatan tugas belajar di Jurusan Tafsir Hadits [[Universitas Islam Negeri Imam Bonjol|Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang]] dan meraih gelar Sarjana pada 1972 dengan tesis berjudul "Dinamika Al-Qur'an". Selama menjadi mahasiswa, ia menjabat Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Imam Bonjol selama tiga tahun.<ref name=tokoh/>
Mansoer selanjutnya mengajar sebentar di [[MA Negeri 2 Padang|PGA Negeri Padang]] dan lalu diangkat menjadi dosen IAIN Imam Bonjol. Ia kembali mendapatkan tugas belajar di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]] dan meraih gelar Doktor pada 1989 dengan disertasi berjudul "Metode Penalaran Ilmiyah dalam Al-Qur'an".<ref name=tokoh/>
Ia menjabat Ketua Umum [[Majelis Ulama Indonesia]] Provinsi Sumatra Barat sejak 2000 hingga wafat pada tahun 2003.<ref>https://muisumbar.or.id/baca-476-kisah-buya-mansoer-malik-jadi-ketum-mui-perdana-di-era-reformasi.html</ref> Salah seorang anaknya, Ahmad Aufa, meninggal dunia dalan kecelakaan di [[Sumatra Selatan]] pada 1995.<ref>https://muftipabelan.wordpress.com/2016/11/18/kepala-biro-pendidikan-berkunjung-ke-sumbar-dan-sumut/</ref>{{cn}}
== Referensi ==
|