Kapal induk Jepang Taihō: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gladius Oceanus (bicara | kontrib)
k Perubahan informasi: Phoenix -> Fenghuang
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k penggantian kata sambung; penambahan tanda baca; pengubahan struktur kalimat
Baris 62:
{{nihongo|'''''Taihō'''''|大鳳|"[[Feniks]] yang Agung"}} adalah sebuah [[kapal induk]] dari [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] selama [[Perang Dunia II]]. Kapal ini memiliki dek penerbangan berlapis baja yang pertama di Jepang saat itu. Kapal ini diharapkan bisa bertahan di bawah gempuran bom, torpedo, atau tembakan peluru dan bisa terus beroperasi secara efektif.
 
Kapal ini dibangundirakit di daerah Kawasaki, Kobe, Jepang pada 10 Juli 1941 dan baru diluncurkan pada 7 April 1943. Taihō secara resmi digunakan pada 7 Maret 1944 setelah melewati serangkaian uji coba di Laut Pedalaman Jepang.
 
Taihō tenggelam pada 19 Juni 1944 saat [[Pertempuran Laut Filipina]] setelah terkena tembakan torpedo dari [[kapal selam]] Amerika {{USS|Albacore|SS-218|6}}.
Baris 70:
Taihō secara resmi ditugaskan pada tanggal 7 Maret 1944. Setelah beberapa minggu diuji coba di [[Laut Pedalaman Seto|Laut Pedalaman Jepang]], ia dikirim ke [[Singapura]] dan tiba disana pada 5 April. Taihō kemudian pindah ke Lingga, sebuah pelabuhan angkatan laut dari [[Sumatra]], di mana ia bergabung dengan kapal induk veteran {{ship|Kapal induk Jepang|Shōkaku||2}} dan {{ship|Kapal induk Jepang|Zuikaku||2}} di Divisi Induk Pertama dan Satuan Tugas Bergerak Pertama.
 
Ketiga kapal induk tersebut terlibat dalam bertugas sampai dengan berlatih peluncuran pesawat dan operasi pemulihan. danSelain itu, ketiga kapal induk ini bertindak sebagai sasaran serangan udara mock yang dipentaskan dari Singapura lapangan udara Singapura oleh pesawat mereka sendiri.
 
Pada tanggal 15 April, Wakil Laksamana Jisaburo Ozawa resmi mentransfer posisi kapal bendera dari [[Kapal induk Jepang Shōkaku|Shōkaku]] menjadi Taihō, yang memiliki fasilitas ruang komando yang lebih ekstensif. Tak lama kemudian, Satuan Tugas Bergerak Pertama berangkat dari Lingga dan tiba pada 14 Mei di Tawi-Tawi (lepas [[Kalimantan]]), di mana armada langsung bisa mengisi bahan bakar dengan tidak dimurnikan minyak mentah [[Pulau Tarakan]] dan menunggu eksekusi rencana Kantai Kessen ("pertempuran yang menentukan") yang dikenal sebagai Operasi A-GO.