Kereta api Sawunggalih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
NFarras (bicara | kontrib)
k pembenahan nama stasiun, replaced: Jakarta Gambir → Gambir, Jakarta Pasar Senen → Pasar Senen (3)
Baris 4:
| logo_width = 300
| image = Sawunggalih Pasarsenen.jpg
| caption = Kereta api Sawunggalih persiapan masuk [[Stasiun Pasar Senen|Stasiun Jakarta Pasar Senen]]
| image_width = 300
| jenis = Kereta api antarkota
Baris 21:
| pemberhentian =
| end =
[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen]]
| jarak = 447 km
| waktutempuh =
Baris 52:
| map_state = collapsed
}}
'''Kereta api Sawunggalih''' merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi premium yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]], melayani lintas [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]–[[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen]] via [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] dan sebaliknya.
 
== Asal usul nama ==
Baris 60:
Kereta api Sawunggalih diresmikan pada tanggal 31 Mei 1977 dan pertama kali berdinas menggunakan lokomotif [[BB201|BB201 08]] sebagai lokomotif penarik dengan kelas campuran, yaitu kelas bisnis dan ekonomi. Barulah, tahun 1984 Sawunggalih menjadi kereta full kelas bisnis. Sedangkan, kereta full ekonomi dilayani Kutojaya Ekonomi. Sebenarnya cikal bakal Sawunggalih telah ada sejak tahun [[1964]] yaitu Fajar/Senja JKA400 yang melayani rute [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] menuju [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]], [[Stasiun Kroya|Kroya]], [[Stasiun Gombong|Gombong]] hingga [[Stasiun Karanganyar|Karanganyar]].<ref>Roda Sayap (2019) [https://rodasayap.weebly.com/lokomotif/bb201-kesebelasan-diesel-elektrik BB201, Kesebelasan Diesel Elektrik]</ref>
 
Pada era 1990an, pemerintah sedang getol melakukan peningkatan kualitas pelayanan kereta api, khususnya kelas eksekutif dan bisnis. Pada 31 Mei 1996, diluncurkan Kereta ''Sawunggalih Plus'' relasi [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]] - [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] yang menyediakan 5 kereta kelas bisnis plus (K2 buatan 1991 dan 1996) ditambah dengan 4 kereta kelas eksekutif dan selalu ditarik oleh lokomotif dinas [[CC203]]. Uniknya, Sawunggalih Plus tidak berhenti di [[Stasiun Cirebon]] maupun [[Stasiun Cirebon Prujakan]].
 
Kereta Sawunggalih Plus tidak bertahan lama, sebab akibat Krisis Moneter 1998 daya beli masyarakat turun yang mengakibatkan 1 rangkaian Sawunggalih, yaitu Sawunggalih Plus dihapus tahun 1999. Pada tahun 2001, perjalanan Sawunggalih kembali dilayani oleh 2 rangkaian. 1 rangkaian dengan 1-2 kereta eksekutif dan 7 kereta bisnis tetap bernama ''Sawunggalih Utama''. Sementara, 1 rangkaian lagi full 8-9 kereta bisnis diberi nama ''Kutojaya Bisnis''.