Glotokronologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Sekotelbiru (bicara | kontrib)
menambah isi artikel
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
 
'''Glotokronologi''' ''([[Glottochronology]])'' merupakan salah satu [[Metode ilmiah|metode]] untuk menentukan [[kekerabatan bahasa]] dalam kajian [[linguistik historis]]. Metode glotokronologi berusaha mengadakan pengelompokan dengan lebih mengutamakan perhitungan waktu ''(time depth)'' atau perhitungan usia pada bahasa-bahasa kerabat. Dalam hal ini, usia bahasa tidak dihitung secara mutlak dalam suatu tahun tertentu, tetapi dengan menggunakan perhitungan secara umum, misalnya mempergunakan satuan ribuan tahun atau ''[[Milenium|millennium]].''<ref>{{Cite book|last=Keraf|first=Gorys|date=1984|title=Linguistik Bandingan Historis|location=Jakarta|publisher=PT Gramedia|pages=121-122|url-status=live}}</ref> Penggunaan metode glotokronologi dapat memungkinkan ahli bahasa mengetahui sejak kapan bahasa-bahasa yang diteliti berkerabat.<ref>{{Cite journal|first=Wartono|date=2013|title=Leksikostatistik dan Glotokronologi Bahasa Batak: Hubungan Kekerabatan Bahasa Batak Dialek Toba, Simalungun, Mandailing dan Karo|url=https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/medanmakna/article/view/820|journal=Medan Makna|volume=XI|issue=1|pages=61-75}}</ref>
 
Dalam penggunaannya, metode glotokronologi tidak dapat dipisahkan dengan teknik [[leksikostatistik]]. Keduanya digunakan saling berkaitan, dan tumpang tindih. Untuk menghitung usia bahasa dengan metode glotokronologi membutuhkan presentase ''[[cognate]]'' yang didapat dari perhitungan menggunakan metode leksikostatistik. Sebaliknya, untuk mengadakan pengelompokan bahasa dengan metode leksikostatistik, juga harus menggunakan perhitungan waktu kronologis dengan metode glotokronologi tersebut.
 
== Rumus Metode Glotokronologi ==
t = log C/ 2 log r<ref>{{Cite journal|last=Suparman|date=1 Juni 2018|title=Glotokronologi Bahasa Rampi dan Bahasa Wotu|url=https://telagabahasa.kemdikbud.go.id/index.php/telagabahasa/article/view/15/23|journal=Telaga Bahasa|volume=6|issue=1|pages=496-486}}</ref>
 
keterangan:
Baris 12:
t: waktu pisah dalam ribuan tahun yang lalu
 
log: logaritma dari
 
C: presentase kekerabatan
Baris 22:
 
# Mengumpulkan kosakata dasar dari bahasa yang diteliti, dengan menggunakan daftar kosakata Swadesh.
# Menetapkan pasangan-pasangan kosakata yang saling berkerabat. Hal ini dapat dilakukan dengan menyortir terlebih dahulu kosakata-kosakata dari bahasa yang telah diteliti, kemudian menentukan kosakata kerabat. Dalam memutuskan apakah bentuk kosakata dari beberapa bahasa tersebut serumpun, perlu dipertimbangkan seberapa mirip kosakata tersebut, baik dari segi bentuk maupun maknanya. Apabila terdapat kosakata yang cukup mirip, dapat diasumsikan kosakata tersebut berasal dari satu bentuk asli dengan satu makna asli, sehingga dapat dikatakan ''cognate'' atau berkerabat.
# Menetapkan pasangan-pasangan kosakata yang saling berkerabat.
# Menghitung presentase kekerabatan (C)
# Menghubungkan hasil perhitungan yang berupa presentase kekerabatan dengan kategori kekerabatan berikut
Baris 30:
#* Rumpun dari stok 13-27%
#* Stok dari filum 5-12%
# setelahSetelah presentase kekerabatan antara kedua bahasa telah diketahui, kemudian hitung masa pisah dengan menggunakan rumus metode glotokronologi.
#
== Referensi ==