Candi Srigading: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Kembangraps (bicara | kontrib) |
||
Baris 10:
Keberadaan ODCB berupa gundukan tanah dengan yoni di atasnya pertama kali dilaporkan oleh Suryadi, warga Kelurahan [[Kalirejo, Lawang, Malang|Kalirejo]], Kecamatan [[Lawang, Malang|Lawang]], [[Kabupaten Malang]], pada tahun1986. Ia mengaku melihat cahaya yang berasal dari gundukan tersebut pada malam hari. Selain itu, di sekitar gundukan (''cegumuk'' menurut istilah setempat) ditemukan potongan bata yang berukuran besar dan tebal, tidak seperti bata masa modern. Pada saat dilaporkan, di lokasi tersebut terdapat beberapa arca (Nandi, Durga, dan dwarapala) dan [[yoni]]. Arca-arca ini telah hilang dan tersisa yoni berukuran 90 × 90 × 90 cm<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=W.D. (BPCB Jatim)|date=28 Februari 2020|title=Peninjauan Runtuhan Bangunan Candi Bata di Desa Srigading, Malang|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/peninjauan-runtuhan-bangunan-candi-bata-di-desa-srigading-malan/|work=Indonesiana|access-date=22 Oktober 2022}}</ref>.
Ekskavasi sebanyak tiga tahap pada awal tahun 2022 menyingkap adanya profil kaki candi berukuran 8 × 8 meter dengan tinggi sekitar 3 m yang berdiri di atas fondasi berukuran 10 × 10 m. Pada sisi timur terdapat bentukan tangga masuk. Bangunan ini runtuh pada bagian tubuh dan kemuncak dan menutupi dasarnya<ref>{{Cite news|last=Febrianto|first=Vicky|date=10 Februari 2022 17:05 WIB|title=BPCB Jatim petakan situs bangunan candi di Desa Srigading Malang|url=https://www.antaranews.com/berita/2696349/bpcb-jatim-petakan-situs-bangunan-candi-di-desa-srigading-malang|work=Indonesiana|access-date=22 Oktober 2022}}</ref>. Ciri bangunan ini adalah sakral (tempat berpuja bakti) dan bercorak Hindu Siwaistik, ditunjukkan dengan ditemukannya objek dari batu andesit berupa yoni, arca Agastya, serta sepasang arca tokoh penjaga tepi pintu masuk candi, Nandiswara dan Mahakala. Ekskavasi juga menyingkap adanya objek-objek di
Candi ini tampaknya memiliki kaitan dengan [[prasasti Linggasuntan]] (dirilis 929 Masehi). Prasasti tersebut berisi catatan tentang Maharaja [[Mpu Sindok]] mengabulkan permintaan Raka i Hujung soal pembebasan pajak bagi Desa Linggasuntan untuk pemeliharaan bangunan suci bagi Batara Walandit.<ref>{{Cite news|last=JPNN|first=IT|date=25 February 2022|title=Situs Srigading, Kisah Mistis dan Isyarat dari Bukit Samping Masjid|url=https://m.jpnn.com/news/situs-srigading-kisah-mistis-dan-isyarat-dari-bukit-samping-masjid|work=JPNN.com|access-date=25 February 2022}}</ref> Tempat penemuan prasasati tersebut tidak terlalu jauh dari lokasi candi ini, sehingga muncul dugaan bahwa "bangunan suci" yang disebut adalah candi Srigading ini.
|