Kamikaze: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lelakiombak (bicara | kontrib)
k menambah referensi
Nimarayanti (bicara | kontrib)
k copyedit
Baris 7:
"Kamikaze" dalam [[bahasa Inggris]] umumnya merujuk kepada [[serangan bunuh diri]] yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik [[Perang Dunia II]] terhadap kapal-kapal laut [[Sekutu]], sementara "kamikaze" dalam [[bahasa Jepang]] hanya merujuk kepada [[angin topan]].
 
Dalam [[bahasa Jepang]], istilah yang digunakan untuk memanggil unit-unit pelaku serangan-serangan [[bunuh diri]] tersebut adalah ''tokubetsu kōgeki tai'' (特別攻撃隊), yang secara harfiah berarti "unit serangan khusus." Ini biasanya disingkat menjadi ''tokkōtai'' (特攻隊). Pada [[Perang Dunia II]], [[Skuadron|skuadron-skuadron]] bunuh diri yang berasal dari [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] disebut ''shinpū tokubetsu kōgeki tai'' (神風特別攻撃隊), di mana ''shinpū'' adalah bacaan ''on-yomi'' untuk karakter [[kanji]] yang sama yang membentuk perkataan ''kamikaze''.
 
Sejak akhir [[Perang Dunia II]], kata ''kamikaze'' sudah dipakai untuk jenis serangan bunuh diri yang lebih luas {{fact}}. Contoh serangan kamikaze adalah [[Serangan 11 September|serangan teroris]] ke gedung [[WTC]] di [[New York City|New York]], [[Amerika Serikat]] pada tanggal [[Usamah bin Ladin|11 September]] [[2001]]<ref>{{Cite journal|last=Kennedy|first=Gary W.|date=2003|title=Kamikaze Ground Crew|url=http://dx.doi.org/10.1093/gmo/9781561592630.article.j610000|journal=Oxford Music Online|publisher=Oxford University Press}}</ref>.
Baris 15:
[[Bangsa Jepang]], setelah kekalahan mereka di Pertempuran [[Pulau Midway]] pada Tahun 1942, mereka mempunyai momentum Untuk memulai [[Perang Pasifik]] (dikenal secara resmi sebagai Perang luar biasa Asia Timur di Jepang). Selama tahun 1943-1944, angkatan perang Sekutu, didukung oleh sektor industri yang maju dan sumber penghasilan yang cukup kaya mulai mengintai gerak gerik pasukan Jepang. Pesawat pesawat tempur Jepang banyak yang kalah kelas dengan pesawat -pesawat tempur AS, terutama [[Vought F4U Corsair|F4U Corsair]] dan [[P-51 Mustang]]. Karena kekalahan di pertempuran dan banyaknya pilot-pilot yang gugur, Jepang pun jadi kekurangan pilot-pilot terampil untuk menjadi pilot Kamikaze.
 
Pada 15 Juli tahun 1944, Saipan, [[pangkalan militer]] penting milik Jepang, jatuh ke tangan pasukan Sekutu. Penguasaan atas pangkalan militer Saipan Memungkinkan pasukan sekutu untuk menggunakan [[B-29 Superfortress|pesawat pembom Jarak Jauh Superfortress B-29]] Untuk membumi hanguskan pulau utama jepang. Setelah Jatuhnya Pangkalan Militer Saipan, komando tertinggi [[Jepang]] meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba Untuk segera menduduki [[Filipina]], yang lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan Jepang.
 
Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Laksamana Madya Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di [[Filipina]] yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Laksamana Madya [[Takijiro Onishi|Takejiro Onishi]] yang menggantikan Teraoka pada bulan Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze. Hal itu karena Onishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. Dalam waktu yang sama pada tahun 1944, Letnan Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran lawan ditekankan hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu sampai ke sasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan itu.
 
Pasukan Serangan Khusus ini, demikian sebutan unit Kamikaze udara maupun laut itu (di Indonesia dikenal sebagai [[Jibakutai|Jibaku-tai]]) ini sebenarnya bukanlah pertama kali dibentuk. Pada perang-perang sebelumnya, baik [[Perang Tiongkok-Jepang]] (1894-1895) dan
[[Perang Rusia-Jepang]] (1905-1906), pasukan jepang membentuk unit kapal [[torpedo]] bunuh diri ([[kaiten]]) untuk menyerang kapal perang [[Tiongkok]] dan [[Rusia]].
 
Ramalan ini menjadi kenyataan pada tanggal 17 Oktober 1944, ketika Pasukan Sekutu menyerang Pulau Suluan, Untuk memulai Pertempuran [[Teluk Leyte]].
Armada Udara ke-1 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, yang berpangkalan di [[Manila]] diberi tugas membantu kapal Jepang yang akan mencoba menghancurkan pasukan Sekutu di [[Teluk Leyte]].
Akan tetapi karena Armada Udara ke-1 Jepang pada waktu itu hanya mempunyai 40 pesawat: 34 Mitsubishi Zero [[pesawat tempur]]. tiga Nakajima B6N Yaitu [[pesawat pembom torpedo]], satu [[Mitsubishi G4M]] dan dua Yokosuka P1Y pesawat pembom yang berpangkalan di daratan, dan satu [[Pesawat intai|pesawat pengintai]]. Misi yang dihadapi oleh penerbang Angkatan Laut Jepang jadi terlihat mustahil untuk dilakukan. Oleh karena Itu Seorang Komandan Armada Udara ke-1, Yaitu Laksamana Madya Takijiro Onishi memutuskan membentuk Suatu kesatuan serangan bunuh diri yaitu Special Attack Air Force kamikaze yang terdiri dari pilot-pilot berani mati.
 
== Unit kamikaze yang pertama kali ==
 
Komandan Asaiki Tamai Menyatakan bahwa sekelompok pilot muda berbakat sebanyak 23 orang yang sudah dilatihnya Akanakan segera bergabung dengan Special Attack Air Force kamikaze. Semua pilot mengangkat kedua tangan mereka, sebagai tanda bahwa mereka setuju untuk melaksanakan misi tersebut. Kemudian Tamai kemudiab meminta Letnan Yukio Seki untuk memimpin special attack air force kamikaze. Seki Menutup matanya dan menunduk untuk berpikir selama sepuluh detik sebelum menjawab", biar"Biar aku yang melakukan hal itu"." [[Yukio Seki]] terpilih menjadi pilot kamikaze yang ke -24 dalam unit kamikaze pertama ini.ada Ada empat kesatuan unit serangan kamikaze yang pertama ini, yaitu Unit Shikishima, Unit Yamato, Unit Asahi, dan Unit Yamazakura. Nama-nama ini diambil dari sebuah puisi patriotik yang dibuat oleh sarjana klasik Jepang, Motoori Norinaga, yang bunyinya:
 
Nama-nama ini di ambil dari sebuah puisi patriotik yang di buat oleh sarjana klasik Jepang, Motoori Norinaga.yang bunyinya:
 
Jika seseorang bertanya tentang Yamato [[orang Jepang]] jiwa Shikishima [[kota di Jepang]],
Baris 37 ⟶ 35:
== Latihan ==
 
Para penerbang Kamikaze dilatih lebih keras dan berat. Segala sesuatunya harus lebih dari biasanya dan dipaksakanhanya dalamdiberi waktu enam bulan untuk mempersiapkan serangan yang diyakini, menentukan nasib Jepang itu. dimana paraPara instruktur harus mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze. Banyak kasus trainee yang dipukul tongkat bambu atau pemukul [[baseball]] bahkan hajaran dari instruktur. Mereka berlatih di tengah musim dingin, dan terbang di tengah badai salju berketinggian 1500 kaki. Tak sedikit pilot yang mengalami gangguan psikologis walau akhirnya bisa diatasi. Belum lagi latihan dengan [[Ohka]] yang cukup berbahaya. Saat latihan keras itu, Kepala Staf Komandan Angkatan Laut Kekaisaran, Admiral Noritake Toyoda sempat melakukan kunjungan pada bulan DesembernyaDesember untuk memberikan semangat dan terakhir, membuat foto bersama, serta memberi hadiah berupa sebilah pedang pendek dan [[hachimaki]] berupa ikat kepala tradisional berwarna putih bertuliskan Jinrai Butai.
 
Saat untuk berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di [[Kuil Yasukuni]], [[Kuil Meiji]] dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan misi mereka. Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat. Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya.
 
Saat untukakan berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di [[Kuil Yasukuni]], [[Kuil Meiji]], dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan misi mereka. Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat. Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya.
Pada tanggal 28 Juni 1945, Skuadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai bergerak ke arah paling selatan di [[Kyūshū|pulau Kyushu]]. Disana mereka berpencar. Sebagian ke markas Pangkalan udara Angkatan Laut [[Izumi]] dan yang lain ada yang ke pangkalan [[Miyakonojō, Miyazaki|Myakonojo]] .
 
Pada tanggal 28 Juni 1945, Skuadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai bergerak ke arah paling selatan di [[Kyūshū|pulau Kyushu]]. Di sana mereka berpencar. Sebagian ke markas Pangkalan udara Angkatan Laut [[Izumi]] dan yang lain ke pangkalan [[Miyakonojō, Miyazaki|Myakonojo]]. Dari sini mereka ke Tomitaka, Usa, [[Oita]] dan ke pangkalan udara pusat Angkatan Laut di [[Kanoya, Kagoshima|Kanoya]]. latihanLatihan tetap berjalan meski sorti pertama sudah dilakukan. Bila tidak sedang berlatih, merkamereka akan berlatih [[kendo]], [[yudo]], [[renang]], bahkandan [[tenis]].
 
== Serangan pertama ==
Sedikitnya satu orang sumber menyebutkan pesawat Jepang yang menabrak [[USS Indiana (BB-58)|USS Indiana]] dan USS Reno di pertempuran pulau midwaypadaMidway pada tahun 1944 adalah sebagai serangan kamikaze yang pertama Pada Perang Dunia II. akanAkan Tetapitetapi, ada sedikit bukti bahwa serangan ini adalah bukan sekadar dari tabarakantabrakan biasa, tapimelainkan kemungkinan adalahmerupakan sesuatukejadian yang umum terjadi pada pertempuran laut dan udara.
Kapten Masafumi Arima, panglima Armada Kecil Udara ke-26 Orang Yang kadang kadang di akui keberadaannya karena taktik kamikaze ciptaanya.