Hasan al-Banna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anekwoodpecker (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fwtyas (bicara | kontrib)
k memperbaiki ejaan dan tanda baca
Baris 2:
{{Infobox orang}}
 
'''Hassan Ahmad Abdul Rahman Muhammad al-Banna,''' (atau lebih dikenal sebagai [[Syekh]] '''Hassan al-Banna'''), adalah seorang guru sekolah dan imam asal Mesir. Ia dilahirkan pada 14 Oktober 1906 di desaDesa Mahmudiyah, [[Kegubernuran Al Buhayrah|Al Buhayrah]]. Pada saat usia 12 tahun, Hasan al-Banna telah menghafal [[al-Qur'an]]. Ia adalah seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai pendiri dan pimpinan [[Ikhwanul Muslimin]], salah satu organisasi revivalis Islam terbesar dan paling berpengaruh pada abad ke-20.<ref>{{Cite web|title=Hasan al-Banna|url=https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195390155/obo-9780195390155-0006.xml|website=obo|language=en|access-date=2022-06-26}}</ref> Ia memperjuangkan [[Islam]] menurut al-Quran dan sunnah hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di [[Kairo]].
 
Kepergian Hassan al-Banna pun menjadi duka berkepanjangan bagi umat Islam. Ia mewariskan 2 karya monumentalnya, yaitu ''Catatan Harian Dakwah'' dan ''Da'i'' serta ''Kumpulan Surat-surat''. Selain itu, Hasan al-Banna mewariskan semangat dan teladan dakwah bagi seluruh aktivis dakwah saat ini.
 
Al-Banna juga dikenal akan cara berdakwahnya yang sangat tidak biasa. Ia terkenal sangat ''tawadhu''tawaduk dikarenakan ia sering berdakwah di warung-warung kopi tempat orang-orang yang berpengetahuan rendah berkumpul untuk minum-minum kopi sehabis lelah bekerja seharian. Ternyata cara tersebut memang lebih efektif dilakukan dalam berdakwah.
 
Kepemimpinan Al-Banna adalah penting bagi pertumbuhan persaudaraan selama tahun 1930-an dan 1940-an. Ketika Hassan al-Banna berusia dua belas tahun, ia mulai terbiasa mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat; siang hari di pergunakanya untuk menuntut ilmu di sekolah, kemudian belajar membuat dan membetulkan jam dengan orang tuanya hingga sore, waktu sore hingga menjelang tidur ia gunakan untuk mengulang kembali pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al- Qur'an ia lakukan seusai shalat subuhSubuh. Jadi tidak mengherankan bila Hassan al-Banna mencetak prestasi-prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14
 
Berdirinya organisasi Ikhwanul Muslimin bertepatan pada tanggal 20 Maret 1928. Bersama keenam temannya, Hassan Al-Banna mendirikan organisasi ini (Ikhwanul Muslimin) di kota [[Ismailiyah]].