'''Paul Bhagwandas''' ([[Coronie]], 1950 - [[Paramaribo]], 1996) adalah seorang tokoh militer [[Suriname]]. Ia berpangkat [[sersan]] pada saat keterlibatan dalam kudeta militer di Suriname tanggal 25 Februari 1980 dan kemudian berkuasa sejak tahun 1980 sampai 1987. Ia merupakan komandan [[batalyon]] III Fort Zeelandia dan merupakan orang ketiga dalam militer Suriname waktu itu setelah '''[[Desi Bouterse''']] dan '''[[Roy Horb''']]. Karena tindakan kejamnya ia dikenal sebagai "tukang Jagal Fort Zeelandia".
== Kehidupan ==
Seperti '''Desi Bouterse''', '''Paul Bhagwandas''' terpilih untuk mengikuti pelatihan [[militer]] ke Belanda. di mana iaIa dilatih di NCO Militer Royal School di '''[[Weert''']], '''Belanda''' untuk menjadi tentara dan kemudian pergi bertugas di dinas militer Belanda bersama '''Desi Bouterse''' dan '''[[Surendre Rambocus''']]. Setelah kemerdekaan '''Suriname''' pada tahun 1975, ia kembali dengan sejumlah tentara Suriname lain, kembali ke tanah airnya untuk bekerja di sana untuk Angkatan Bersenjata Suriname baru (SCM).
== Kudeta ==
Dengan lima belas orang anggota militer lainnya, Bhagwandas pada tanggal 25 Februari 1980 melakukan kudeta militer di Suriname, yang dikenal sebagai Kudeta Sersan. Setelah [[kudeta]], ketika mulai muncul ketidakpuasan di antara penduduk dan intelektual,. Sersan Paul Bhagwandas satu hari di awal Desember menyampaikan keinginannya pada pertemuan militer dan berbicara tentang tindakan yang mungkin dilakukan demi menyelamatkan [[revolusi]] Suriname. Dia menyatakan bahwa itu perlu untuk mengambil sesuatu yang drastis untuk "revolusi". Demi keselamatan revolusi. Pada hari-hari sebelum 7 Desember telah diadakan pertemuan untuk memilih siapa saja tokoh [[Oposisi (politik)|oposisi]] yang akan disingkirkan. Paul Bhagwandas bertanggung jawab atas penangkapan dan penahanan sejumlah orang oposisi yang ditangkap di Fort Zeelandia.
=== Pembunuhan Desember ===
Setelah penangkapan tokoh oposisi, Bouterse sudah berada di kantornya waktu itu. Bhagwandas berkata kepada Bouterse kalau ia akan memerintahkan interograsi tahanan satu per satu. Bouterse berada di lokasi itu pada malam tragedi, ketika Bhagwandas memutuskan bahwa semua lawan harus disingkirkan dan dibunuh, dan. Bouterse sendiri telah terlibat dalam eksekusi dua oposisi yaitu '''Letnan''''''Surendre Rambocus''' dan '''Cyrill Daal''', pemimpin Serikat Buruh Nasional,. bahkanBahkan ada yang bersaksi kalau Cyrill Daal dipotong alat kelamin dengan menggunakan [[bayonet]] oleh Bouterse, meski Daal telah menangis dan meminta ampunan kepada Bouterse. menyusulMenyusul kemudian Sheombar, Goncalves dan Slagveer dieksekusi oleh Bouterse. Bouterse memutuskan bahwa salah satu orang, ketua serikat perdagangan nasional Fred Derby harus terhindar dari eksekusi oleh Bhagwandas. Bhagwandas sempat marah kepada Bouterse karena sesuai perjanjian bahwa semua tawanan harus dibunuh. Bouterse melihat sendiri di eksekusi tokoh oposisi lainnya di halaman benteng.