Sepanjang sejarah, penyiksaan telah digunakan untuk mendapatkan pengakuan dari para tahanan. Pada tahun 1764, reformis Italia [[Cesare Beccaria]] mengkritik penyiksaan sebagai "cara yang pasti untuk membebaskan bajingan yang kuat dan untuk mempersalahkan orang yang lemah tetapi tidak bersalah".{{Sfn|Evans|2020|loc=History of Torture}} Keraguan tentang efektivitas penyiksaan juga telah disuarakan selama berabad-abad sebelumnya, termasuk oleh [[Aristoteles]].{{Sfn|Wisnewski|2010|pp=26–27}} Meskipun penyiksaan dalam proses yudisial telah dihapuskan, penyiksaan untuk memperoleh pengakuan terdakwa terus digunakan, terutama dalam sistem peradilan yang menempatkan nilai pengakuan sebagai hal yang penting dalam pembuktian hukum pidana.{{Sfn|Hajjar|2013|p=22}} Penggunaan penyiksaan untuk memaksa tersangka mengaku difasilitasi oleh undang-undang yang mengizinkan [[Penahanan pra-persidangan|penahanan pra-sidang yang]] yang ekstensif.{{Sfn|Rejali|2009|pp=50–51}} Penelitian menunjukkan bahwa interogasi koersif sedikit lebih efektif daripada [[wawancara kognitif]] untuk mengekstraksi pengakuan dari tersangka, tetapi mempunyai risiko [[pengakuan palsu]] yang lebih tinggi.{{Sfn|Pérez-Sales|2016|p=327}} Banyak korban penyiksaan akan mengatakan apa pun yang ingin didengar penyiksa untuk mengakhiri penyiksaan yang dialaminya.{{Sfn|Hassner|2020|p=16}} Orang lain yang bersalah menolak untuk membuat pengakuan di bawah siksaan,{{Sfn|Rejali|2009|p=362}} terutama jika mereka percaya bahwa mengaku bersalah hanya akan membawa lebih banyak siksaan atau hukuman.{{Sfn|Einolf|2022|p=11}} Sistem peradilan abad pertengahan berusaha untuk melindungi terhadap risiko pengakuan palsu di bawah penyiksaan dengan mengharuskan mereka yang mengaku untuk memberikan rincian tentang kejahatannya dan hanya mengizinkan penyiksaan jika sudah ada beberapa bukti terhadap terdakwa.{{Sfn|Barnes|2017|p=28}} Di beberapa negara, lawan politik disiksa untuk memaksa mereka mengaku di depan umum sebagai bentuk [[Propaganda|propaganda negara]]. Taktik ini digunakan dalam [[Pengadilan tontonan|uji coba pertunjukan]] Blok Timur dan di Iran.{{Sfn|Hajjar|2013|p=22}}