Penyiksaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 65:
Penyiksaan telah dilakukan dengan berbagai macam teknik yang digunakan sepanjang sejarah di seluruh dunia.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|p=410}} Namun demikian, terdapat kesamaan yang mencolok dalam metode penyiksaan karena terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menimbulkan rasa sakit sambil meminimalkan risiko kematian.{{Sfn|Einolf|2007|p=103}} Para penyintas menyatakan bahwa metode pasti yang digunakan tidaklah begitu berarti.{{Sfn|Pérez-Sales|2016|p=110}} Sebagian besar bentuk penyiksaan termasuk elemen fisik dan psikologis,{{Sfn|Pérez-Sales|2020|p=432}} dan dalam banyak kasus, beberapa metode ini digabungkan.{{Sfn|Rejali|2009|p=421}} Beragam metode penyiksaan populer di berbagai negara.{{Sfn|Rejali|2009|p=420}} Metode [[Teknologi rendah|berteknologi rendah]] lebih umum digunakan dibandingkan dengan metode [[Teknologi tinggi|yang berteknologi tinggi]] dan upaya untuk mengembangkan teknologi penyiksaan yang divalidasi secara ilmiah telah dinyatakan gagal.{{Sfn|Rejali|2009|pp=440–441}} [[Penyiksaan|Larangan penyiksaan]] telah memotivasi penyiksa untuk melakukan penyiksaan yang tidak meninggalkan bekas dan yang dianggap lebih dapat diterima oleh penyiksa atau publik. Larangan penyiksaan juga membuat penyiksa menyembunyikan tindakan penyiksaan dari media, dan tidak memberikan korban ganti rugi hukum.{{Sfn|Rejali|2009|p=443}} Ketika para penyiksa menghadapi lebih banyak tekanan dan pengawasan, sistem demokrasi membuat terciptanya inovasi dalam melakukan praktik penyiksaan.{{Sfn|Rejali|2020|p=73}} Pola bagaimana penyiksaan dilakukan berbeda berdasarkan batas waktu yang dihadapi oleh penyiksa, misalnya karena batasan hukum [[Penahanan pra-persidangan|penahanan pra-ajudikasi]].{{Sfn|Pérez-Sales|2016|pp=271–272}}
 
Pemukulan atau [[trauma tumpul]] adalah bentuk penyiksaan fisik yang paling umum.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|p=413}} Praktik ini mungkin tidak dilakukan secara sistematis{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|p=411}} atau terfokus pada bagian tubuh tertentu, seperti pada [[Cambuk kaki|falanga]] ([[telapak kaki]]), pukulan berulang-ulang pada kedua telinga, atau memberikan goncangan kepada tahanan sehingga kepala mereka bergerak maju mundur.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=413–414}} Seringkali, orang digantung dalam posisi yang menyakitkan seperti [[gantung palestina|gantung Palestina]] atau digantung terbalik yang dikombinasikan dengan pemukulan.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=414–415}} Orang juga dapat mengalami luka [[Trauma tajam|tusukan]], [[PenolakanPencabutan kuku|kukunya dicabut]], atau bagian tubuhnya [[Amputasi|diamputasi]].{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=418–419}} Luka bakar juga sering terjadi, terutama [[luka bakar rokok]], tetapi instrumen lain juga digunakan, termasuk penggunaan logam panas, cairan panas, matahari, atau [[Luka bakar kimia|asam]].{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=421–422}} Memaksaan korban untuk menelan paksa berbagai zat, termasuk [[Pengembungan paksa|air]], [[Makan paksa|makanan]], atau zat lain, atau suntikan juga digunakan sebagai bentuk penyiksaan.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|p=423}} [[Sengatan listrik]] sering digunakan untuk menyiksa, terutama untuk menghindari metode lain yang lebih mungkin meninggalkan bekas luka.{{Sfn|Einolf|2007|pp=103–104}} [[Asfiksia|Sesak napas]] (termasuk [[waterboarding]]) yang ditimbulkan kepada korban dilakukan dengan memutus suplai udara mereka.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=418–419}}
 
Penyiksaan psikologis meliputi metode yang tidak melibatkan unsur fisik, dan metode-metode lain yang terdiri dari manipulasi fisik tanpa sentuhan pada tubuh, dan serangan fisik yang pada akhirnya menargetkan pikiran.{{Sfn|Pérez-Sales|2020|p=432}} [[Ancaman kematian]], [[eksekusi palsu]], atau dipaksa untuk menyaksikan penyiksaan terhadap orang lain sering dilaporkan secara subjektif lebih buruk dibandingkan disiksa secara fisik dan dikaitkan dengan gejala lain yang parah.{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=426–427}} Teknik penyiksaan lainnya termasuk [[kurang tidur]], terlalu padat atau [[Penahanan sendiri|sel isolasi]], menahan makanan atau air, [[Deprivasi sensorik|perampasan sensorik]] (seperti [[kerudung]]), paparan cahaya atau kebisingan yang ekstrem (misalnya [[penyiksaan musik]]), dan penghinaan (yang bisa didasarkan pada [[seksualitas]] atau identitas keagamaan atau kebangsaan korban).{{sfn|Pérez-Sales|2020|p=114}}{{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=424–425}} [[Penyiksaan posisi]] bekerja dengan memaksa orang tersebut untuk mengambil sikap, meletakkan berat badan mereka pada beberapa otot, menyebabkan rasa sakit tanpa meninggalkan bekas, misalnya berdiri atau jongkok untuk waktu yang lama. {{Sfn|Quiroga|Modvig|2020|pp=415–416}} [[Pemerkosaan]] dan [[Serangan seksual|penyerangan seksual]] juga menjadi salah satu metode penyiksaan.{{Sfn|Hajjar|2013|p=52}} Perbedaan budaya dan pandangan individu dapat memengaruhi bagaimana penyiksaan dialami oleh korban. Banyak penyintas dari negara Arab dan Islam yang melaporkan bahwa penyiksaan dengan dipaksa untuk telanjang dirasakan lebih buruk dibandingkan dipukuli atau diisolasi.{{sfn|Pérez-Sales|2020|pp=86–88}}