Sungai Gajahwong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 64:
}}
'''Sungai Gajahwong''' adalah sebuah [[sungai]] yang membelah [[Kota Yogyakarta]]. Bagian hulu berada di lereng merapi [[Kabupaten Sleman]], sedangkan bagian hilir berada di Kabupaten Bantul. Sungai ini merupakan ekosisten aquatik yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh aktivitas atau kegiatan di sekitarnya atau di [[daerah aliran sungai]] (DAS). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, peruntukkannya dikategorikan ke dalam golongan B, yaitu sebagai sumber air minum yang harus diolah terlebih dahulu.<ref>{{Cite web|title=Tak Kalah dengan Jepang, Ribuan Ikan Ada di Kali Gajah Wong|url=https://travel.tempo.co/read/1361619/tak-kalah-dengan-jepang-ribuan-ikan-ada-di-kali-gajah-wong|website=Tempo|access-date=22 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|title=Serunya Susur Sungai Gajah Wong dengan Perahu Wisata|url=https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/6675|website=Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta|access-date=22
== Etimologi ==
Dari cerita rakyat yang turun-temurun di kalangan masyarakat Yogyakarta, sungai ini dahulu menjadi tempat memandikan [[gajah]] milik [[Kesultanan Mataram]]. Kisah bermula ketika seorang pawang gajah bernama Ki Sapa Wira rajin memandikan gajah milik Kesultanan Mataram di sungai ini. Gajah tersebut didatangkan dari [[Siam]] (Thailand) dan diberi nama Kyai Dwipangga. Ketika tangan Ki Sapa Wira merasa sakit, ia digantikan oleh adik iparnya Ki Kerti Peyok. Karena tidak memiliki pengalaman untuk merawat gajah, Ki Sapa Wira memberi kiat khusus untuk merawat gajah tersebut. Ia akhirnya berhasil memandikan gajah tersebut berkat kiat yang diberikan. Namun pada suatu hari, sungai berada dalam situasi surut sehingga ia memilih memandikannya di bagian hilir sungai ini. Tiba-tiba banjir bandang dari arah hulu melanda sungai tersebut dan menghanyutkan gajah dan orang tersebut sampai Laut Selatan. Untuk mengenang keduanya, sungai tersebut diberi nama "Gajahwong" oleh [[Sultan Agung]].<ref>{{Cite web|title=Cerita Rakyat Yogyakarta, Asal Usul Kali Gajah Wong|url=https://yogya.inews.id/berita/cerita-rakyat-yogyakarta-asal-usul-kali-gajah-wong|website=I-News Yogyakarta|access-date=21 Januari 2022}}</ref>
== Lihat pula ==
|