Obat sirop terkontaminasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
update kasus negara-negara lain
Baris 235:
Dugaan kontaminasi obat sirop tercemar dietilen glikol dan etilen glikol kemungkinan berasal dari perubahan impor negara asal bahan baku obat dari Tiongkok ke India, negara awal yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran dietilen glikol dan etilen glikol di Gambia yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak. Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Dr Zullies Ikawati.<ref>{{Cite news|date=2022-10-22|title=Dulu Aman, Kok Obat Sirop Mendadak Tercemar? Profesor Farmasi Bilang Gini|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6362479/dulu-aman-kok-obat-sirup-mendadak-tercemar-profesor-farmasi-bilang-gini|work=Detik|access-date=2022-10-22}}</ref>
 
Pada 21 Oktober 2022, Menteri Kesehatan Budi G Sadikin mengatakan, pemerintah mengimpor 200 vial [[antidot]] [[Fomepizol]] seharga 16 juta rupiah per vial dari Singapura. Fomepizol telah digunakan di [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo]] dengan hasil kondisi anak-anak membaik.<ref>{{Cite news|date=2022-10-22|title=RI Beli Obat Gagal Ginjal Fomepizole dari Singapura Rp 16 Juta per Vial|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221021205208-20-863881/ri-beli-obat-gagal-ginjal-fomepizole-dari-singapura-rp16-juta-per-vial|work=CNNIndonesia|access-date=2022-10-22}}</ref> Pemerintah Imporkemudian 2mengimpor Ribudua Obatribu Ginjallagi AkutFomepizol dari ASAmerika dan Jepang, Obat fomepizole yang akan dibeli dari ASSerikat dan Jepang akan menambah stok yang saat ini ada dari Singapura dan Australia.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Pemerintah Impor 2 Ribu Obat Ginjal Akut dari AS dan Jepang|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221024170704-20-864713/pemerintah-impor-2-ribu-obat-ginjal-akut-dari-as-dan-jepang|website=nasional|language=id-ID|access-date=2022-10-24}}</ref><center>
 
<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Pemerintah Impor 2 Ribu Obat Ginjal Akut dari AS dan Jepang|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221024170704-20-864713/pemerintah-impor-2-ribu-obat-ginjal-akut-dari-as-dan-jepang|website=nasional|language=id-ID|access-date=2022-10-24}}</ref>u.<center>
{| class="wikitable mw-collapsible mw-collapsed"
|+{{nowrap|Daftar Obat yang Bebas dari Dietilen Glikol & Etilen Glikol'''<ref>{{Cite news|date=2022-10-25|title=BPOM Rilis 23 Obat Aman dari Temuan 102 Sirup di Rumah Pasien Gagal Ginjal|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6364429/bpom-ri-rilis-23-obat-aman-dari-temuan-102-sirup-di-rumah-pasien-gagal-ginjal|work=Detik|access-date=2022-10-25}}</ref><ref>{{Cite news|date=2022-10-25|title=Obat Sirup yang Sudah Teruji Bebas Etilen Glikol Ini Daftarnya|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6364462/7-obat-sirup-yang-sudah-teruji-bebas-etilen-glikol-ini-daftarnya|work=Detik|access-date=2022-10-25}}</ref>}}<ref>{{Cite news|date=2022-10-23|title=Daftar 133 Obat Sirup Aman Menurut BPOM Bebas Risiko Cemaran EG dan DEG|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6364786/daftar-133-obat-sirup-aman-menurut-bpom-bebas-risiko-cemaran-eg-dan-deg/1|work=Detik|access-date=2022-10-24}}</ref>
Baris 1.031 ⟶ 1.029:
|}
</center>
 
== Kasus-kasus Negara Lain ==
 
=== Amerika Serikat ===
Kasus pencemaran dietilen glikol pertama kali terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1937, dengan menelan korban 100 orang meninggal dunia akibat mengonsumsi obat batuk berbentuk sirup yang tercemar dietilen, produksi perusahaan farmasi lokal.<ref name=":4">{{Cite news|date=2022-10-25|title=Bukan Cuma di Indonesia, 6 Negara ini Pernah Diguncang Kasus Gagal Ginjal Akut|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20221025/106/1591068/bukan-cuma-di-indonesia-6-negara-ini-pernah-diguncang-kasus-gagal-ginjal-akut|work=Bisnis|access-date=2022-10-25}}</ref> Atas kejadian ini, Food and Drugs Administration kemudian melarang penggunaan dietilen glikol dan etilen glikol dalam proses pembuatan produk obat-obatan sejak tahun 1938.<ref name=":3" />
 
=== India ===
Pada tahun1972, di India, terjadi lima kasus kematian massal akibat produk sirup obat-obatan tercemar dietilen glikol dan etilen glikol. Di tahun-tahun berikutnya, sebanyak 14 anak di Mumbai meninggal dunia pada tahun 1986, kemudian 33 anak di Gurgaon, India, dilaporkan meninggal dunia tahun 1998, dan 12 kasus di Mumbai pada tahun 2020.<ref name=":4" />
 
=== Haiti ===
Pada 14 Juni 1996 ditemukan 75 dari 76 anak meninggal dunia meninggal dunia akibat meminum obat sirup asetaminofen. 10 anak lainnya dilarikan ke rumah sakit di Amerika Serikat dan sembilan di antaranya berhasil sembuh.<ref name=":4" />
 
=== Tiongkok ===
Pada tahun 2006, 365 keluarga dilaporkan meninggal dunia akibat meminum obat sirup yang tercemar dietilen glikol dan etilen glikol. Hal ini akibat pejabat pemerintah tanpa sengaja mencampur 260 ribu jenis obat sirup flu dengan dietilen glikol dan etilen glikol.
 
=== Bangladesh ===
Di negara ini sebanyak 141 anak meninggal dunia pada tahun 2009 akibat mengonsumsi obat sirup yang tercemar dietilen glikol dan etilen glikol pada tahun 2009.<ref name=":4" />
 
=== Gambia ===
Kejadian gagal ginjal akut anak di [[Gambia]] pertama kali dilaporkan pada Juli 2022. Pada Oktober 2022, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (World Health Organization) mengumumkan adanya keterkaitan antara kematian sebanyak 66 anak dengan penggunaan sirop obat batuk dan pilek produksi [[Maiden Pharmaceuticals Ltd]] asal [[India]]. Terdapat empat produk obat yang terkontaminasi [[dietilen glikol]] (DEG) dan [[etilena glikol]] (EG) dalam kadar tinggi, yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.<ref>{{Cite news|date=2022-10-06|title=Sirup Obat Batuk Buatan India Diduga Picu Kematian 66 Anak di Gambia|url=https://www.kompas.com/global/read/2022/10/06/173000370/sirup-obat-batuk-buatan-india-diduga-picu-kematian-66-anak-di-gambia|work=Kompas Cyber Media|access-date=2022-10-20}}</ref> Anak-anak mulai menderita sakit ginjal tiga hingga lima hari kemudian setelah meminum produk obat sirop tersebut. Hingga 15 Oktober 2022, di Gambia tercatat ada 70 anak-anak meninggal karena kasus ini.<ref name=":0" />