Maicih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Minielephas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: |
|||
Baris 4:
| foundation = [[2010]] (komersial)<br/>[[2011]] (perusahaan)
| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| key_people = [[
| products = [[Camilan]] tradisional
| revenue = [[Rp]] Miliar (2011)
Baris 13:
== Sejarah ==
Pada kemunculannya satu dekade lalu, nama keripik Maicih berkali-kali menempati trending topic di salah saru platform media sosial, Twitter. Keripik singkong yang pertama kali dipasarkan oleh
Merasa kewalahan dengan berjualan sendiri,
Maicih yang dikenal karena tingkat kepedasan dan cita rasanya yang khas, akhirnya dilabeli menjadi The Hot Snack 2011 oleh majalah Rolling Stone Indonesia. Dengan angka penjualan dan cara pemasaran yang viral saat itu, Maicih sampai sekarang masih menjadi pilihan snack bagi mereka pecinta makanan pedas.
Baris 21:
Berawal dari membeli keripik singkong yang sudah jadi, lalu direpackage dan direbranding, lalu perlahan mempelajari bagaimana cara produksi keripik sendiri, kini Maicih bahkan punya berbagai varian produk, tak hanya mengandalkan keripik singkong sebagai komoditi utama. Setelah memiliki pabrik untuk produksi sendiri, Maicih mengeluarkan berbagai varian kerupuk pedas yang dikemas apik, lalu ada basreng– snack berbahan utama ikan yang belakangan mencuri perhatian penggemar Maicih. Terakhir, batagor Maicih dengan kemasan cepat saji, meraih banyak atensi dari mereka penggemar kuliner pedas.
Sejak kemunculannya, Maicih pun dikenal dengan aksi 1 Coin 1 Leaf, yang ada di tiap bungkusnya. Ya, Anda yang membeli produk Maicih, baik itu keripik atau varian lainnya, ikut menyumbangkan Rp.100,- untuk pelestarian lingkungan. Kampanye ini dilakukan karena
Beberapa program yang didukung Maicih selama ini adalah Save Manglayang dan Cikapundung bersama Common Room Networks, Bersaling bersama Sahabat WALHI Jabar, Diet Kantong Plastik bersama Greeneration Indonesia, dan Untuk Bandung bersama Ardan Group. Tak hanya itu, Maicih pun memiliki program berkesinambungan bersama Geger Tanam Indonesia, dengan membibitkan pohon pelindung seperti Jacaranda, Tabebuia Rosea, Syzygium Oleana, untuk nantinya ditanam di beberapa tempat.
Karakter pedas yang khas pada keripik Maicih dan pelabelan ‘level’ dalam tiap tingkat kepedasannya, membuat nama Maicih tenar tak hanya di Indonesia, tapi terdengar pula sampai ke luar negeri.
Peluang ini didapat dari para penggemar keripik Maicih yang mulai tersebar di luar negeri karena kepentingan belajar atau bekerja. Belanda, Australia, dan Jepang adalah negara yang memiliki konsumen Maicih terbanyak. Merujuk pada istilah business people following people, Maicih diuntungkan oleh Icihers (julukan untuk penggemar Maicih) yang fanatik dalam mengiklankan produk Maicih. Salah satu strategi marketing yang dinilai efektif adalah yang menyebar dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini tidak disia-siakan oleh
Jepang, menjadi salah satu negara yang sudah memiliki kemasan khusus Maicih dengan bahasa lokal.
|