Pisang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kuala24 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kuala24 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
Pisang dapat tumbuh subur di wilayah dengan [[musim kemarau]] yang berlangsung hingga 4,5 [[Bulan (penanggalan)|bulan]]. [[Presipitasi (meteorologi)|Curah hujan]] yang diperlukan oleh pisang untuk tumbuh dengan subur adalah 650 hingga 5.000 mililiter per tahun. Sementara itu, [[suhu]] [[lingkungan]] yang sesuai untuk pertumbuhan pisang berkisar antara 21<sup>o</sup>[[Celsius|C]] hingga 29,5 <sup>o</sup>C.{{Sfn|Lubis|2021|p=4}}
 
Pisang awalnya merupakan tanaman lokal di kawasan Asia Tenggara yang sebagian besar berpusat di wilayah Indonesia. Sejak 500 tahun sebelum Masehi, pisang telah menyebar hingga ke Pulau Madagaskar. Sedangkan, wilayah Afrika lainnya telah mengenal dan membudidayakan pisang sejak seribu tahun sebelum Masehi. Pada masa yang sama, Hawaii telah mengenal dan membudidayakan pisang melalui pengiriman dari [[Kepulauan Canaria]].{{Sfn|Sastrahidayat|2015|p=1-2}}
 
== Keragaman ==
Baris 73:
 
== Budi daya ==
Ketika manusia pada mulanya hanya hidup berpindah-pindah dengan mengumpulkan makanan, budi daya pisang belum dilakukan dan masih berupa tanaman liar. Pisang mulai dibudidayakan setelah manusia mengenal [[pertanian]] yang bersifat menetap. [[Masyarakat]] di kawasan Asia Tenggara telah memanfaatkan pisang sejak lama sebagai [[sayur]] khususnya pada bagian pelepah dan [[tunas]]. Bagian-bagian pisang yang lainnya juga telah dimanfaatkan.{{Sfn|Suyanti dan Supriyadi|2008|p=6}}
 
Bukti pembudidayaan pisang oleh manusia dapat diketahui melalui [[relief]] dan [[naskah]] kuno. Pemeliharaan pisang pertama diketahui dalam [[literatur Pali]], khususnya [[Kanon Pāli]]. Dalam naskah ini disampaikan bahwa pisang telah dipelihara di [[India]] sejak abad ke-6 hingga ke-5 sebelum [[Masehi]]. Dalam naskah ini, pisang digambarkan sebagai buah bertaring yang menjadi makanan bagi [[kera]] dan [[gajah]]. [[Budaya|Kebudayaan]] lain yang telah membudidayakan pisang ditemukan di [[Sungai Panjang]] dan [[Sungai Kuning]] di [[Tiongkok]]. Dari [[prasasti]] kuno di [[Yunani]], diketahui bahwa Yunani mengenal budi daya pisang dari India sejak abad ke-3 sebelum Masehi. Sementara itu, di wilayah [[Portugal]] telah diadakan budi daya pisang yang dipelajari dari [[Teluk Guinea]] dari Afrika sebelum ditemukannya jalur perhubungan antara Benua Asia dan Benua [[Eropa]].{{Sfn|Suyanti dan Supriyadi|2008|p=6}}