Sejarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaamilaah (bicara | kontrib)
memperbaiki paragraf, ejaan, dsb
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kuala24 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
== Etimologi ==
[[Berkas:History-Dielman-Highsmith.jpeg|jmpl|300px|Lukisan dengan judul ''History'' atau Sejarah oleh [[Frederick Dielman]] (1896)]]
[[Kata]] ''sejarah'' secara harafiah berasal dari kata [[bahasa Arab|Arab]] (شجرة, ''šajaratun'') yang artinya [[pohon]]. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut ''tarikh'' (تاريخ). Adapun kata ''tarikh'' dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah ''waktu'' atau ''penanggalan''. Kata Sejarahsejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu ''historia'' yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi ''history'', yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah ''Geschichte'' yang berarti sudah terjadi.
 
Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.
 
Istilah ini masuk dalam [[bahasa Inggris]] pada tahun 1390 dengan makna "hubungan kejadian, cerita". Pada [[Bahasa Inggris Pertengahan]], artinya adalah "cerita" secara umum. Pembatasan terhadap arti "catatan peristiwa masa lalu" muncul pada akhir abad ke-15. Saat itu masih dalam arti Yunani yang pada saat itu juga [[Francis Bacon]] menggunakan istilah tersebut pada akhir abad ke-16, ketika ia menulis tentang "[[Sejarah alam|Sejarah Alam]]". baginya, ''historia'' adalah "pengetahuan tentang objek yang ditentukan oleh ruang dan waktu", sehingga jenis pengetahuan disediakan oleh [[Ingatan]] (sementara [[Ilmu]] disediakan oleh [[akal]], dan [[puisi]] disediakan oleh [[fantasi]]).
 
Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu, masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisasi.
 
Dalam sebuah ekspresi linguistik [[Bahasa sintetis|sintetik vs. analitik / isolasi dikotomi]], (史 vs. 诌) sekarang menunjuk kata yang berbeda untuk sejarah manusia atau [[bercerita]] secara umum. Di Jerman, Prancis, dan sebagian bahasa Jermanik dan Romantis, kata yang sama masih digunakan untuk pemakaian kata "sejarah" dan "cerita".