Kekerasan terhadap anak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tiar Rahma (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 13:
Kekerasan fisik adalah agresi fisik diarahkan pada seorang anak oleh orang dewasa. Hal ini dapat melibatkan meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar, membakar, membuat memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau menguncang seorang anak.
 
Guncangan terhadap seorang anak dapat menyebabkan [[sindrom guncangan bayi]] yang dapat mengakibatkan tekanan intrakranial, pembengkakan [[otak]], cedera difus aksonal, dan kekurangan oksigen yang mengarah ke pola seperti gagal tumbuh, muntah, lesu, kejang, pembengkakan atau penegangan ubun-ubun, perubahan pada pernapasan, dan pupil melebar. Transmisi racun pada anak melalui ibunya (seperti dengan [[sindrom alkohol janin]]) juga dapat dianggap penganiayaan fisik dalam beberapa wilayah yurisdiksi.
 
Sebagian besar negara dengan hukum kekerasan terhadap anak mempertimbangkan penderitaan dari luka fisik atau tindakan yang menempatkan anak dalam risiko yang jelas dari cedera serius atau kematian tidak sah. Di luar ini, ada cukup banyak variasi. Perbedaan antara disiplin anak dan tindak kekerasan sering kurang didefinisikan. Budaya norma tentang apa yang merupakan tindak kekerasan sangat bervariasi: kalangan profesional serta masyarakat yang lebih luas tidak setuju pada apa yang disebut merupakan perilaku kekerasan.<ref name="anh">Noh Anh, Helen (1994). "Cultural Diversity and the Definition of Child Abuse", in Barth, R.P. et al., ''Child welfare research review'', Columbia University Press, 1994, p. 28. ISBN 0231080743</ref>
Baris 26:
Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau pelanggaran yang dilakukan oleh remaja yang lebih tua terhadap seorang anak untuk mendapatkan stimulasi seksual.<ref name=medline2008>{{Cite web|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/childsexualabuse.html |title=Child Sexual Abuse |work=Medline Plus|date = 2 April 2008 |publisher=U.S. National Library of Medicine}}</ref><ref name="APA Guidelines">{{Cite journal|title=Guidelines for psychological evaluations in child protection matters. Committee on Professional Practice and Standards, APA Board of Professional Affairs |journal=The American Psychologist |volume=54 |issue=8 |pages=586–93 |year=1999 |month=August |pmid=10453704 |doi=10.1037/0003-066X.54.8.586 |quote='''Abuse, sexual (child)''': generally defined as contacts between a child and an adult or other person significantly older or in a position of power or control over the child, where the child is being used for sexual stimulation of the adult or other person.}}</ref> Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), paparan senonoh dari alat kelamin kepada anak, menampilkan pornografi kepada anak, kontak seksual yang sebenarnya terhadap anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik, atau menggunakan anak untuk memproduksi [[pornografi anak]].<ref name=medline2008/><ref>{{Cite journal|author=Martin J, Anderson J, Romans S, Mullen P, O'Shea M |title=Asking about child sexual abuse: methodological implications of a two stage survey |journal=Child Abuse & Neglect |volume=17 |issue=3 |pages=383–92 |year=1993 |pmid=8330225 |doi=10.1016/0145-2134(93)90061-9}}</ref><ref name=nspcc>[http://www.nspcc.org.uk/helpandadvice/whatchildabuse/sexualabuse/sexualabuse_wda36370.html Child sexual abuse definition from the [[NSPCC]]]</ref>
 
Pengaruh pelecehan seksual anak termasuk rasa bersalah dan menyalahkan diri, kenangan buruk, [[mimpi buruk]], [[insomnia]], takut hal yang berhubungan dengan pelecehan (termasuk benda, bau, tempat, kunjungan dokter, dll), masalah harga diri, [[disfungsi seksual]], [[sakit kronis]], kecanduan, melukai diri sendiri, keinginan [[bunuh diri]], keluhan somatik, [[depresi]],<ref name="Roosa">{{cite journal | last1 = Roosa | first1 = M.W. | last2 = Reinholtz | first2 = C. | last3 = Angelini | first3 = P.J. | author-separator =, | author-name-separator= | year = 1999 | title = The relation of child sexual abuse and depression in young women: comparisons across four ethnic groups | url = http://findarticles.com/p/articles/mi_m0902/is_1_27/ai_54422556/print | journal = Journal of Abnormal Child Psychology | volume = 27 | issue = 1| pages = 65–76 | pmid = 10197407 }}</ref> [[gangguan stres pasca trauma]],<ref name="widom">Widom C.S. (1999). [http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/content/full/156/8/1223 "Post-traumatic stress disorder in abused and neglected children grown up,"] American Journal of Psychiatry; 156(8):1223-1229.</ref> [[kecemasan]],<ref name="levitan">Levitan, R. D., N. A. Rector, Sheldon, T., & Goering, P. (2003). "[http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/abstract/102529637/ABSTRACT?CRETRY=1&SRETRY=0 Childhood adversities associated with major depression and/or anxiety disorders in a community sample of Ontario: Issues of co-morbidity and specificity] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200305223622/http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/abstract/102529637/ABSTRACT?CRETRY=1&SRETRY=0 |date=2020-03-05 }}," Depression & Anxiety; 17, 34-42.</ref> penyakit mental lainnya (termasuk [[Ganguan kepribadian|gangguan kepribadian]]).<ref name="journals.lww.com">[http://journals.lww.com/jonmd/Abstract/1994/08000/Confirmation_of_Childhood_Abuse_in_Child_and.7.aspx Journals.lww.com]</ref> dan [[gangguan identitas disosiatif]],<ref name="journals.lww.com"/> kecenderungan untuk mengulangi [[kekerasan|tindakan kekerasan]] setelah dewasa,<ref name="Messman-Moore">{{cite journal | doi = 10.1177/088626000015005003 | last1 = Messman-Moore | first1 = Terri L. | last2 = Long | first2 = Patricia J. | year = 2000| title = Child Sexual Abuse and Revictimization in the Form of Adult Sexual Abuse, Adult Physical Abuse, and Adult Psychological Maltreatment | url = http://jiv.sagepub.com/cgi/content/abstract/15/5/489 | journal = 15 Journal of Interpersonal Violence | volume = 489 | issue = 5| page = 2000 }}</ref> [[bulimia nervosa]],<ref>[http://www.jpedhc.org/article/S0891-5245(09)00208-9/abstract Jpedhc.org]</ref> cedera fisik pada anak di antara masalah-masalah lainnya.<ref name="dinw">{{cite journal | doi = 10.1017/S0033291799001373 | last1 = Dinwiddie | first1 = S | last2 = Heath | first2 = AC | last3 = Dunne | first3 = MP | author-separator =, | last4 = Bucholz | author-name-separator= | first4 = KK| year = 2000 | last5 = Madden | first5 = PA | last6 = Slutske | first6 = WS | last7 = Bierut | first7 = LJ | last8 = Statham | first8 = DB | last9 = Martin | first9 = NG | title = Early sexual abuse and lifetime psychopathology: a co-twin-control study | url = http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=26191 | journal = Psychological Medicine | volume = 30 | issue = 1| pages = 41–52 | pmid = 10722174 }}</ref> Sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami pelecehan seksual ketika mereka masih anak-anak.<ref name=Whealin>{{Cite web|url=http://www.ptsd.va.gov/public/pages/child-sexual-abuse.asp |title=Child Sexual Abuse |author=Whealin, Julia |publisher=National Center for Post Traumatic Stress Disorder, US Department of Veterans Affairs |date=22 May 2007}}</ref><ref name="Finkelhor1994">{{Cite journal|author=Finkelhor, D. |title=Current information on the scope and nature of child sexual abuse |journal=The Future of Children |volume=4 |issue=2 |pages=31–53 |year=1994 |pmid=7804768 |url=http://www.unh.edu/ccrc/pdf/VS75.pdf |doi=10.2307/1602522 |publisher=Princeton University |jstor=1602522}}</ref><ref>[http://www.unh.edu/ccrc/ Crimes against Children Research Center]</ref><ref>[http://www.unh.edu/frl/ Family Research Laboratory]</ref><ref name="Kevin M. Gorey and Donald R. Leslie 1997 pp391–398">{{Cite journal|author=Gorey, K.M.; Leslie, D.R. |title=The prevalence of child sexual abuse: integrative review adjustment for potential response and measurement biases |journal=Child Abuse & Neglect |volume=21 |issue=4 |pages=391–8 |year=1997 |month=April |pmid=9134267 |doi=10.1016/S0145-2134(96)00180-9}}</ref> Kebanyakan pelaku pelecehan seksual adalah orang yang kenal dengan korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari anak, paling sering adalah saudara, ayah, ibu, paman atau sepupu, sekitar 60% adalah kenalan teman lain seperti keluarga, pengasuh anak, atau tetangga; orang asing adalah yang melakukan pelanggar hanya sekitar 10% dari kasus pelecehan seksual anak.<ref name=Whealin/>
 
=== Kekerasan emosional/Psikologis ===