Suku Damal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
Honai merupakan rumah adat suku damal secara turun-temuruan sampai kini. Honai yang terbuat dari alang-alang ini berarti bukan semuanya dari alang-alang melainkan atapnya saja yang dari alang-alang, kalau yang lain semuanya dari kayu-kayu tertentu yang bisa bertahan hingga puluhan tahun lamanya.
 
Dari tempat kurima inilah pendiri berbagai suku tinggal, dari sini mereka meninggalkan kurima satu persatu menju ke arah barat. Orang Mee pertama kali keluar dari daerah ini, diikuti oleh suku ‘Moni’ setelah itu suku Damal dan suku Dani. Orang Damal Memasuki Daerah Ilaga dan Beoga Orang Damal mulai memasuku daerah Ilop yang sekarang disebut Ilaga dan Beoga. Daerah [[Beoga, Puncak|Beoga]] ini merupakan pusatnya suku Damal, mereka mendiami di sepanjang sungai Beogong dari hilir sampai dengan hulu.
 
Dari daerah Beoga dan Ilaga inilah orang Damal kemudian menyebar ke Jila, Alama, Bella, Stinga, Hoeya, Temabagapura (kampung Waa), Aroanop, Timika, dan Agimuga. Daerah-daerah ini secara turun-temurun mereka hidup menetap.