Wates, Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26:
{{Authority control}}
== Etimologi ==
Asal usul nama Wates tidak lepas dari cerita asal usul [[Gunung Kelud]], yaitu pengkhianatan cinta seorang Putri dari [[Kerajaan Kediri]] bernama Dewi Kilisuci terhadap Lembu Suro, yang berakhir dengan sumpah Lembu Sora sebelum mati terkubur di sumur yang digalinya saat mengikuti sayembara Dewi Kilisuci. Isi sumpah tersebut adalah ''"Ó Yo, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung''". Artinya: O Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar, [[Kediri]] akan menjadi sungai, [[Blitar]] akan jadi halaman (tanah yang rata dari bangunan akibat tersapu bencana Gunung Kelud) dan [[Tulungagung]] akan menjadi Danau. Untuk mengantisipasi hal itu, Dewi Kilisuci menetapkan hutan di bagian barat Gunung Kelud sebagai "wates" (batas), agar jiakalau [[Gunung Kelud]] meletus lavanya tidak sampai atau mengalir ke Kerajaan Kediri. Daerah batas tersebut setelah dihuni oleh masyarakat saat ini, dinamakan ''Wates'' yang artinya batas.
|