Sekaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
 
=== Prosesi pada Tahun Dal ===
Tahun Dal dalam penanggalan Jawa terjadi tiap delapan tahun sekali. Pada tahun Dal prosesi sekaten biasanya diadakan lebih besar, khususnya di Keraton Yogyakarta. Keraton memiliki beberapa tradisi sekaten dan grebeg yang hanya dilakukan pada tahun Dal. Salah satu tradisi khusus tersebut adalah ''njejak banon'' atau ''njejak beteng'' yang dilakukan oleh Sri Sultan sekembalinya dari Masjid Gedhe. Dalam tradisi ini, Sultan tidak melewati regol Masjid, melainkan melewati jalan lain untuk ''njejak'' atau menjebol sebuah tembok. Tradisi ''njejak beteng'' diilhami oleh kisah Sultan [[Hamengkubuwana II]] yang tidak bisa keluar melalui pintu gerbang utama pada peristiwa [[Geger Sepoy]], sehingga untuk meloloskan diri kemudian menuju arah selatan dengan cara menjebol beteng.
 
Selain tradisi tersebut, terdapat pula upacara ''Bethak'' dan ''[[Pisowanan]] Garebeg Dal''. ''Bethak'' merupakan prosesi pembuatan nasi oleh para kerabat perempuan Sultan di bangsal Keputren. Biasanya upacara ''Bethak'' dilakukan sehari sebelum acara ''Pisowanan'', dimana nasi tersebut akan diserahkan kepada Sultan ketika ''Pisowanan'' berlangsung.