Abkhazia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merombak
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan referensi YouTube VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
 
=== Di dalam Kekaisaran Romawi/Bizantium ===
[[Kekaisaran Romawi]] menaklukkan Lazika pada abad ke-1 Masehi; namun, [[Romawi Kuno|orang-orang Romawi]] hanya memiliki sedikit kendali atas pedalaman Abkhazia. Menurut [[Arrianos|Arrian]], orang-orang Abasgoi dan Apsilae adalah subjek Romawi nominal, dan ada pos Romawi kecil di Dioscurias.<ref>{{cite book |last1=King |first1=Charles |author1-link=Charles King (professor of international affairs) |title=The Black Sea. A history. |date=2004 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-924161-3 |chapter=The Expedition of Flavius Arrianus}}</ref> Setelah abad ke-4 LazicaLazika mendapatkan kembali kemerdekaannya, tetapi tetap berada dalam lingkup pengaruh [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]]. Anacopia adalah ibu kota kerajaan.
 
Negara itu sebagian besar beragama [[Kekristenan|Kristen]], dengan kursi [[uskup agung]] di Pityus.<ref>''Annuario Pontificio 2013'' (Libreria Editrice Vaticana, 2013, {{ISBN|978-88-209-9070-1}}), p. 975</ref> Meskipun waktu pasti kapan penduduk wilayah Abkhazia menjadi Kristen belum ditentukan, diketahui bahwa Stratophilus, Metropolitan Pityus, berpartisipasi dalam [[Konsili Nikea I|Konsili Nikea Pertama]] pada tahun [[325]].<ref>{{cite web|url=http://www.tertullian.org/fathers/syriac_misc.htm|title=B.H.Cowper, Syriac Miscellanies (1861)|first=B. Harris|last=COWPER|website=www.tertullian.org}}</ref> Menurut tradisi [[Gereja Ortodoks Timur|Timur]], [[Simon Petrus|Simon]] [[orang Zelot]] meninggal di Abkhazia setelah datang ke sana dalam perjalanan misionaris dan dimakamkan di Nicopsis.<ref>{{cite book |last1=McDowell |first1=Sean |title=The Fate of the Apostles: Examining the Martyrdom Accounts of the Closest Followers of Jesus |date=2016 |publisher=Routledge |isbn=9781317031895 |page=247}}</ref>
 
Sekitar pertengahan abad ke-6 M, [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] dan tetangga Sassanid[[Kekaisaran PersiaSasaniyah|Sasania]] berjuang untuk supremasi atas Abkhazia selama 20 tahun, konflik yang dikenal sebagai Perang Malas. Pada tahun [[550]], selama [[Perang Lazika]], orang Abasgia (Abasgoi) memberontak melawan [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium)]] dan meminta bantuan [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasania]].{{sfn|Odisheli|2018|pages=1–2}} [[Jenderal|Jenderal Bessas]], bagaimanapun, menekan pemberontakan Abasgian.{{sfn|Odisheli|2018|pages=1–2}}
 
Sebuah serangan [[bangsa Arab]] ke Abasgia, dipimpin oleh [[Marwan bin Muhammad|Marwan II]], ditolak oleh Pangeran Leon I bersama-sama dengan sekutu Lazik dan [[Iberia]] pada tahun [[736]]. Leon I kemudian menikahi putri Mirian dan penerusnya, Leon II memanfaatkan persatuan dinasti ini untuk mengakuisisi Lazika pada tahun [[770]]-an.<ref>{{cite book|title=Nation-building in the post-Soviet borderlands|last=Smith|first=Graham|author2=Vivien Law|publisher=Cambridge University Press|year=1998|isbn=978-0-521-59968-9|page=[https://archive.org/details/nationbuildingin0000unse/page/56 56]|url=https://archive.org/details/nationbuildingin0000unse/page/56}}</ref>
 
Sepertinya dianggap sebagai negara penerus Lazika (''Egrisi'' dalam sumber-sumber [[Georgia]]), pemerintahan baru ini terus disebut sebagai Egrisi dalam beberapa [[Kronik (sejarah)|kronik]] Georgia dan [[Armenia]] [[Seni kontemporer|kontemporer]] (misalnya ''The Vitae of the Georgian Kings'' oleh Leonti Mroveli dan ''The History of Armenia'' oleh Hovannes Draskhanakertsi).
 
=== Dalam lingkup Georgia ===