Penghimpitan dan keambrukan kerumunan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
== Ambruknya kerumunan ==
Ambruknya kerumunan massa terjadi ketika suatu kerumunan menjadi sedemikian padat sehingga setiap individu bersentuhan dengan orang lain di sekelilingnya, dan sampai taraf tertentu, masing-masing orang disangga oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka. Hal ini bisa terjadi, baik di saat suatu kerumunan itu sedang bergerak atau diam. Jika seseorang kemudian terjatuh, topangan dari orang-orang di sekitarnya hilang, sementara tekanan dari orang-orang yang lebih jauh tetap berlanjut, menyebabkan orang tersebut jatuh ke dalam kehampaan. Proses ini kemudian terulang, menyebabkan kehampaan yang lebih besar, dan akan terus berlanjut sampai tekanan mereda: sementara itu, mereka yang jatuh berisiko tertindih oleh berat dari orang-orang yang ada di atas mereka, atau terinjak-injak saat kerumunan tersebut menyapu mereka.<ref name="BenedictusBenedictus2">{{Cite web|last=Benedictus|first=Leo|date=2015-10-03|title=Hajj crush: how crowd disasters happen, and how they can be avoided|url=http://www.theguardian.com/world/2015/oct/03/hajj-crush-how-crowd-disasters-happen-and-how-they-can-be-avoided|website=[[The Guardian]]|language=en}}</ref> Contoh dari runtuhnya kerumunan massa yang progresif adalah insiden desak-desakan Mina tahun 2015 di Makkah, Arab Saudi selama [[Haji|ibadah haji]] di mana lebih dari 2.400 orang dilaporkan tewas.<ref name="Moore">{{Cite web|last=Moore|first=Jack|date=2015-09-24|title=What Caused the Hajj Tragedy?|url=https://www.newsweek.com/what-caused-hajj-tragedy-376267|website=[[Newsweek]]|language=en}}</ref>
 
== Penumpukan kerumunan ==
Baris 25:
Faktor yang dapat berkontribusi pada terjadinya penumpukan adalah petugas keamanan yang tidak berpengalaman yang berasumsi bahwa perilaku orang-orang dalam kerumunan padat adalah bersifat sukarela dan membahayakan, sehingga mereka mulai menerapkan kekerasan atau mencegah orang bergerak ke arah tertentu. Dalam [[Tragedi Hillsborough|tragedi Hillsborough 1989]], beberapa polisi dan petugas keamanan merasa khawatir dengan apa yang mereka lihat sebagai aksi [[Hooliganisme sepak bola|hooliganisme]] yang mungkin terjadi, sehingga mereka mengambil tindakan yang justru memperburuk keadaan.<ref name="ro" />
 
Terdapat risiko terjadinya himpitan ketika kepadatan kerumunan melebihi sekitar empat orang per meter persegi. Untuk seseorang yang berada dalam kerumunan, tanda bahaya, dan peringatan untuk segera keluar dari kerumunan jika memungkinkan, adalah ketika dirinya merasa tersentuh di keempat sisinya. Peringatan berikutnya yang lebih serius adalah ketika seseorang merasakan gelombang kejut yang menjalar ke seluruh kerumunan, disebabkan oleh orang-orang yang berada di belakang mendorong maju ke arah orang-orang yang berada di depan yang tidak memiliki ruang untuk bergerak.<ref name="ripley">{{Cite web|last=Ripley|first=Amanda|date=19 Jan 2009|title=How Not To Get Trampled at the Inauguration|url=http://www.slate.com/id/2209135/|publisher=Slate|access-date=12 May 2009}} Article acknowledges traffic engineer John J. Fruin and G. Keith Still of Crowd Dynamics Ltd.</ref> Keith Still dari Fire Safety Engineering Group, University of Greenwich, mengatakan, "Waspadalah dengan sekeliling Anda. Lihatlah ke depan. Perhatikan suara kerumunan orang. Jika Anda mulai mendapati diri Anda berada dalam gelombang kerumunan, tunggu sampai gelombang itu datang, ikutilah gelombang itu, dan bergeraklah ke samping. Teruslah bergerak dengannya dan ke samping, lalu bergerak dengannya lagi kemudian ke samping."<ref name="Benedictus">{{Cite web |last=Benedictus |first=Leo |date=2015-10-03 |title=Hajj crush: how crowd disasters happen, and how they can be avoided |url=http://www.theguardian.com/world/2015/oct/03/hajj-crush-how-crowd-disasters-happen-and-how-they-can-be-avoided |website=[[The Guardian]] |language=en}}</ref>
 
Setelah insiden penumpukan kerumunan pada tahun 1883 di Sunderland, Inggris, yang dikenal sebagai tragedi Victoria Hall, yang menewaskan 183 anak-anak, sebuah undang-undang pun disahkan di Inggris yang mengharuskan semua tempat hiburan umum dilengkapi dengan pintu yang terbuka ke arah luar, misalnya dengan menggunakan kait palang dorong yang terbuka ketika didorong.<ref name="vicdisaster">{{Cite web|last=Stoner|first=Sarah|date=13 Jun 2008|title=Children's deaths that shocked the world|url=http://www.sunderlandecho.com/daily/Children39s-deaths-that-shocked-the.4183073.jp|website=Sunderland Echo|archive-url=https://web.archive.org/web/20080621023341/https://www.sunderlandecho.com/daily/Children39s-deaths-that-shocked-the.4183073.jp|archive-date=21 June 2008|access-date=13 June 2008|url-status=dead}}</ref> Palang dorong diwajibkan pada berbagai peraturan bangunan.