Asfiksia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Spuspita (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Penyakit bakterial menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Kemudian fase ketiga dinamakan Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira satu menit.<ref name="Pojok"/> Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.<ref name="Pojok"/> Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya [[paralisis]] pusat pernapasan lengkap.<ref name="Pojok"/> Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian meninggal duniania.<ref name="Pojok">{{Cite web |url=http://www.pojokpedia.com/2013/11/06/penyakit-asfiksi-dalam-sistem-pernapasan-manusia.html |title=penyakit asfiksi dalam sistem pernapasan manusia |access-date=2018-09-29 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304095906/http://www.pojokpedia.com/2013/11/06/penyakit-asfiksi-dalam-sistem-pernapasan-manusia.html |dead-url=yes }}</ref>
{{unreliable sources|date=September 2018}}
'''Asfiksia''' adalah gangguan dalam pengangkutan [[oksigen]] (O2) ke jaringan tubuh yang disebabkan terganggunya fungsi [[paru-paru]], pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.<ref name="Napas"/> Misalnya [[alveolus]] yang terisi air karena seseorang tenggelam.<ref name="Napas"/> Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi [[oksigen]] sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti.<ref name="Napas"/>
 
Asfiksi disebabkan oleh Adanya bakteri [[Diplococcus pneumonia]] sehingga [[alveolus]] terisi oleh [[cairan limfa]].<ref name="Napas"/> Penyebab lain yaitu Adanya gas racun [[karbon monoksida]] (CO) yang memiliki daya ikat terhadap [[hemoglobin]] jauh lebih besar daripada [[Oksigen]] (O2).<ref name="Napas"/> Akibatnya tubuh kekurangan [[oksigen]] yang diperlukan untuk proses [[oksidasi]] zat makanan.<ref name="Napas">[http://www.docstoc.com/docs/150249674/ASFIKSI ASFIKSI]</ref>
 
Ada empat tahap gejala asfiksi, pertama adalah fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira empat menit.<ref name="Pojok"/> Fase ini terjadi akibat rendahnya [[kadar oksigen]] dan tingginya kadar [[karbon dioksida]].<ref name="Pojok"/> Tingginya kadar [[karbon dioksida]] akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah.<ref name="Pojok"/> Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar.<ref name="Pojok"/> pada fase ini tekanan darah pun terukur meningkat.<ref name="Pojok"/> Fase kedua adalah Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira dua menit.<ref name="Pojok"/> Awalnya berupa [[kejang klonik]] lalu [[kejang tonik]] kemudian [[opistotonik]].<ref name="Pojok"/> Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.<ref name="Pojok"/>
 
{{Infobox medical condition (new)||name=Asfiksia|synonyms=Asphyxiation|field=[[Critical care medicine]]|image=Gray513.png|caption=Leher mengandung beberapa titik yang rentan terhadap kompresi, termasuk pada bagian arteri karotid.|symptoms=|complications=[[Coma]]|onset=|duration=|causes=|risks=|diagnosis=|differential=|prevention=|treatment=|medication=|prognosis=|frequency=9.8 juta kejadian tidak disengaja di seuruh dunia (2015)<ref name=GBD2015Pre>{{cite journal | author = GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators | title = Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990–2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015 | journal = Lancet | volume = 388 | issue = 10053 | pages = 1545–1602 | date = October 2016 | pmid = 27733282 | pmc = 5055577 | doi = 10.1016/S0140-6736(16)31678-6 }}</ref>|deaths=35,600 orang di seluruh dunia (2015)<ref name=GBD2015De>{{cite journal | author = GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators | title = Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980–2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015 | journal = Lancet | volume = 388 | issue = 10053 | pages = 1459–1544 | date = October 2016 | pmid = 27733281 | pmc = 5388903 | doi = 10.1016/s0140-6736(16)31012-1 }}</ref>}}
Kemudian fase ketiga dinamakan Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira satu menit.<ref name="Pojok"/> Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.<ref name="Pojok"/> Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya [[paralisis]] pusat pernapasan lengkap.<ref name="Pojok"/> Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian meninggal dunia.<ref name="Pojok">{{Cite web |url=http://www.pojokpedia.com/2013/11/06/penyakit-asfiksi-dalam-sistem-pernapasan-manusia.html |title=penyakit asfiksi dalam sistem pernapasan manusia |access-date=2018-09-29 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304095906/http://www.pojokpedia.com/2013/11/06/penyakit-asfiksi-dalam-sistem-pernapasan-manusia.html |dead-url=yes }}</ref>
 
 
Asfiksia atau asfiksia adalah kondisi kekurangan pasokan [[oksigen]] ke tubuh yang timbul dari pernapasan yang tidak normal. Asfiksia menyebabkan [[hipoksia]] umum, yang terutama mempengaruhi jaringan dan organ tubuh. Ada banyak keadaan yang dapat menyebabkan asfiksia, yang semuanya ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh oksigen yang cukup melalui pernapasan untuk jangka waktu yang panjang. Asfiksia dapat menyebabkan [[Koma (medis)|koma]] atau kematian.
 
== Referensi ==