Dampak gender dari pandemi COVID-19: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 8:
 
== Dampak pada kesehatan ==
Perempuan di seluruh dunia melakukan pekerjaan perawatan tak berupah tiga kali lebih besar daripada laki-laki.<ref>{{Cite web|title=UN Secretary-General’s policy brief: The impact of COVID-19 on women {{!}} Digital library: Publications|url=https://www.unwomen.org/en/digital-library/publications/2020/04/policy-brief-the-impact-of-covid-19-on-women|website=UN Women|language=en|access-date=2021-03-21}}</ref> Laporan Oxfam menyebutkan lebih dari tiga perempat dari total pekerjaan perawatan tak berbayar dilakukan oleh perempuan.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cybernews|date=2020-01-20|title=Lebih dari Separuh Perempuan Usia Kerja di Dunia adalah Pekerja Tak Berupah Halaman all|url=https://money.kompas.com/read/2020/01/20/151044426/lebih-dari-separuh-perempuan-usia-kerja-di-dunia-adalah-pekerja-tak-berupah|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-03-21|editor-last=Setiawan|editor-first=Sakina Rakhma Diah}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Davies|first=Sara E.|last2=Bennett|first2=Belinda|date=2016|title=A gendered human rights analysis of Ebola and Zika: locating gender in global health emergencies|url=https://doi-org.wikipedialibrary.idm.oclc.org/10.1111/1468-2346.12704|journal=International Affairs|volume=92|issue=5|pages=1041–1060}}</ref> Dari wabah-wabah yang sebelumnya terjadi, perawatan di rumah menjadi beban paling tinggi dan kebanyakan yang berperan melakukan pengasuhan di rumah ketika ada anggota keluarga yang sakit adalah perempuan. Hal ini membuat mereka lebih rentan tertular.<ref name=":0" /> Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perempuan selama pandemi COVID-19 menghabiskan antara 1,5 hingga 2 jam tambahan untuk melakukan tanggung jawab pengasuhan yang cenderung meningkat.<ref>{{Cite book|last=Oxfam|last2=Promundo-US|last3=MenCare|date=2020|url=https://men-care.org/wp-content/uploads/sites/3/2020/06/BLS20186_PRO_HowICare_CovidCare_template_002_V2.pdf|title=Caring Under COVID-19: How the Pandemic Is - and Is Not - Changing Unpaid Care and Domestic Work Responsibilities in the United States|url-status=live|access-date=2021-03-21|archive-date=2021-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210308203720/https://men-care.org/wp-content/uploads/sites/3/2020/06/BLS20186_PRO_HowICare_CovidCare_template_002_V2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Selain berdampak pada kesehatan fisik, pandemi juga dapat memengaruhi kondisi mental. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di [[Israel]], perempuan cenderung menunjukkan perilaku berhati-hati dan merasakan emosi negatif dibandingkan laki-laki selama masa pandemi COVID-19.<ref>{{Cite journal|last=Levkovich|first=Inbar|date=15 Januari 2021|title=The impact of gender on emotional reactions, perceived susceptibility and perceived knowledge about COVID-19 among the Israeli public|url=https://academic-oup-com.wikipedialibrary.idm.oclc.org/inthealth/advance-article/doi/10.1093/inthealth/ihaa101/6101236?searchresult=1|journal=International Health|doi=https://doi-org.wikipedialibrary.idm.oclc.org/10.1093/inthealth/ihaa101}}</ref> Riset di [[Britania Raya]] terhadap masyarakat dengan risiko klinis tinggi dan rentan secara ekonomi menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak mengalami tekanan emosional dibandingkan laki-laki.<ref>{{Cite journal|last=Simha|first=Aditya|last2=Prasad|first2=Ramakrishna|last3=Ahmed|first3=Sana|last4=Rao|first4=Naren P.|date=2020-12-01|title=Effect of gender and clinical-financial vulnerability on mental distress due to COVID-19|url=https://doi.org/10.1007/s00737-020-01097-x|journal=Archives of Women's Mental Health|language=en|volume=23|issue=6|pages=775–777|doi=10.1007/s00737-020-01097-x|issn=1435-1102|pmc=PMC7794077|pmid=33420600}}</ref> Penelitian di [[Amerika Serikat]] menemukan bahwa pandemi juga memengaruhi kesehatan mental [[LGBTQ]]/transgender dan non-biner. Kondisi psikologis mereka juga diperburuk dengan berkurangnya layanan pendukung selama masa pandemi.<ref>{{Cite journal|last=Kidd|first=Jeremy D.|last2=Jackman|first2=Kasey B.|last3=Barucco|first3=Renato|last4=Dworkin|first4=Jordan D.|last5=Dolezal|first5=Curtis|last6=Navalta|first6=Theresa V.|last7=Belloir|first7=Joseph|last8=Bockting|first8=Walter O.|date=2021-03-21|title=Understanding the Impact of the COVID-19 Pandemic on the Mental Health of Transgender and Gender Nonbinary Individuals Engaged in a Longitudinal Cohort Study|url=https://doi.org/10.1080/00918369.2020.1868185|journal=Journal of Homosexuality|volume=68|issue=4|pages=592–611|doi=10.1080/00918369.2020.1868185|issn=0091-8369|pmc=PMC7887093|pmid=33502286}}</ref>