Farid Husain: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 1:
'''Farid Husain''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Soppeng|Soppeng]]|9|3|1950|[[Makassar]]|23|3|2021}})<ref>{{Cite web|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111107_tokohoktoberfaridhusain|title=Farid Husain, sang juru runding daerah konflik|date=7 November 2011|access-date=26 Maret 2021|website=[[BBC Indonesia]]}}</ref> adalah salah satu anggota delegasi pemerintah Indonesia dalam perundingan dengan [[Gerakan Aceh Merdeka]] (GAM) di [[Helsinki]], [[Finlandia]] pada tahun 2005.<ref name=":2">{{Cite news|url=https://tirto.id/farid-husain-merintis-perdamaian-gam-ri-lewat-perjanjian-helsinki-cSi6|title=Farid Husain Merintis Perdamaian GAM-RI lewat Perjanjian Helsinki|last=Hasan|first=Ahmad Muawal|date=15 Agustus 2018|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=23 September 2019|language=id}}</ref><ref>{{Cite news|url=|title=Farid Husain di Belakang Perundingan Damai|last=Sanda|first=Abun|date=5 Juni 2009|work=Kompas|access-date=|publisher=Kompas|newspaper=Kompas|month=Juni|publication-date=5|page=10|year=2009|type=}}</ref> Perundingan yang dimediasi oleh [[Martti Ahtisaari]] ini berhasil mewujudkan [[Kesepakatan Helsinki]] yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/global/read/2294284/15-8-2005-ri-dan-gam-berdamai-di-helsinki|title=15-
Peran utama Farid Husain adalah melaksanakan inisiatif Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]] di belakang layar (''second track diplomacy'') sebelum dan dalam proses perundingan.<ref>{{Cite book|title=Beranda Perdamaian: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki|last=Nurhasim|first=Moch|publisher=P2P-LIPI dan Pustaka Pelajar|year=2008|isbn=9786028300049|editor-last=Bhakti|editor-first=Ikrar Nusa|location=Jakarta|pages=109-110|chapter=Perundingan Helsinki: Jalan Menuju Damai Aceh|url-status=live}}</ref> Sejak tahun 2003, ia menjalin komunikasi untuk membangun kepercayaan ke dalam lingkungan pimpinan GAM di dalam dan di luar negeri.<ref>{{Cite journal|last=Putra|first=Rahmat Syah|year=2017|title=Peran Farid Husain dalam Perdamaian Aceh|url=https://www.academia.edu/37829809/Peran_Farid_Husain_dalam_Perdamaian_Aceh?auto=download|journal=Humanika|volume=2|issue=1|pages=422-423|doi=}}</ref> Bersama [[Juha_Christensen|Juha Christensen]], ia melakukan kontak awal dengan tokoh GAM di luar negeri, termasuk ke Thailand, Australia dan Amerika Serikat.<ref name=":3">{{Cite book|title=Kalla dan Perdamaian Aceh|last=Ali|first=Fachry|last2=Monoarfa|first2=Suharso|last3=Effendy|first3=Bahtiar|publisher=LPSEU Indonesia|year=2008|isbn=9796905752|location=Jakarta|pages=90-91|url-status=live}}</ref> Dalam melaksanakan misi ini, mereka sering menerobos batas-batas protokoler.<ref name=":1">{{Cite book|title=Keeping the Trust for Peace: Kisah dan Kiat Menumbuhkembangkan Damai di Aceh|last=Husain|first=Farid|publisher=Rajut, Rayyana Komunikasindo dan Lacasino|year=2011|isbn=9786028483216|location=Jakarta|pages=31-36; 174-180;195-203|url-status=live}}</ref>
Baris 10:
Selama perundingan antara pemerintah RI dengan GAM di Helsinki dari Januari hingga Agustus 2005, Hasan di Tiro berada di balik layar. Dia menghindar dari pertemuan dengan pihak Indonesia.<ref name=":0" /> Ia mendelegasikan wewenangnya kepada para perunding GAM, terutama kepada [[Malik Mahmud]] dan [[Zaini Abdullah]]. Kesediaan Hasan di Tiro menemui pejabat Indonesia merupakan sinyal perubahan sikap GAM ke arah yang lebih kooperatif dalam mengupayakan dan menjaga perdamaian pasca Kesepakatan Helsinki.<ref name=":0" />
Pada 11 Oktober 2008, Hasan di Tiro kembali ke Aceh setelah 30 tahun di pengasingan.<ref>{{Cite
Hasan di Tiro meninggal dunia pada tanggal 3 Juni 2010 di Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh.<ref name=":1" /> Farid Husain berada bersama dengan kerabat Hasan di Tiro di rumah sakit pada saat-saat terakhir hidupnya.<ref name=":1" />
Baris 17:
Dalam tugas menjalin kontak dengan tokoh-tokoh utama GAM, Farid Husain mengawali pendekatannya kepada orang-orang yang dianggap memiliki pengaruh besar atas tokoh utama.<ref name=":0" /> Dengan pendekatan ini diharapkan jalan untuk berkomunikasi dengan tokoh-tokoh kunci lebih terbuka. Di antaranya, Farid Husain menemui Abu Abdullah pada bulan Agustus 2003 di kediamannya di Ciputat.<ref name=":0" /> Abu Abdullah adalah kakak Hasan di Tiro, dan ayahanda dari Zaini Abdullah dan Hasbi Abdullah. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh tokoh Aceh, Mahyudin.<ref name=":0" />
Farid Husain juga menemui Sayid Mustafa, yang kala itu dikenal sebagai Panglima GAM untuk Aceh Timur, di Bandara Schipol, Amsterdam. Bersama Sayid Mustafa, ada Fadlun, perwakilan GAM di Belanda yang baru tiba dari Vanuatu. Selanjutnya, Farid Husain mempertemukan mereka dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.<ref>{{Cite
Pada bulan Desember 2004, Farid Husain bersama Mahyudin menemui Tengku Idi, tujuh hari sesudah bencana tsunami melanda Aceh. Tengku Idi adalah sesepuh di kalangan anggota GAM. Ia dipandang sebagai penasihat spiritual yang ramalannya kerap menjadi kenyataan. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari cara Farid Husain membangun kepercayaan antara pihak GAM dan pemerintah Indonesia.<ref name=":0" />
Baris 95:
== Meninggal ==
Farid meninggal dunia di [[Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo]], Makassar pada 23 Maret 2021 karena [[COVID-19]] pada usia 71 tahun.<ref>{{Cite
== Referensi ==
|