Sagela: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
− 5 Kategori menggunakan HotCat |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 7:
== Latar Belakang ==
Sagela menjadi salah satu menu [[Masakan Gorontalo]] yang paling digemari karena rasanya yang khas dan pedas sehingga cocok dikonsumsi bersama [[Nasi|nasi putih]] maupun [[nasi jagung]] (''ba'alo binte'').<ref>{{Cite
Dulunya ikan sagela atau biasa pula disebut ikan roa merupakan makanan tradisonal masyarakat Gorontalo. Sagela selalu disajikan oleh masyarakat Gorontalo sebagai menu pengganti disaat [[ikan]], [[Ayam kampung|ayam,]] atau [[daging sapi]] tidak tersedia.
Baris 32:
Masakan berbahan dasar Sagela juga dikenal oleh masyarakat [[Sulawesi Utara]], khususnya pada Masakan Minahasa atau [[Hidangan Minahasa|Masakan Manado]]. Pengaruh migrasi suku Gorontalo ke daerah ini menjadi alasan utama Sagela kemudian dikenal luas oleh masyarakat setempat.
Ikan roa asap di Sulawesi Utara kemudian diolah dan disajikan sebagai [[dabu-dabu]], atau sajian pendamping masakan utama.<ref>{{Cite
'''Sulawesi Tengah'''
Baris 39:
== Sagela dan B. J. Habibie ==
Sebagai satu-satunya [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] berdarah [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] dan [[Suku Jawa|Jawa]], [[B. J. Habibie]] pernah menjelaskan bahwa salah satu menu [[Masakan Gorontalo]] yang paling digemarinya adalah Sagela dan juga dabu-dabu Sagela.<ref>{{Cite
Menurut Habibie, masakan kampung leluhurnya di Gorontalo memberikan cita rasa tersendiri yang sehat dan bergizi karena kebanyakan diolah dari hasil laut. Oleh sebab itu, hidangan laut berbahan ikan segar selalu menjadi pilihan utama bagi Habibie.<ref>{{Cite
== Ragam Olahan Sagela ==
Sagela bagi masyarakat Gorontalo adalah makanan lauk utama pengganti olahan [[Ayam kampung|ayam]], [[Daging sapi|daging]] ataupun jenis ikan yang lain karena sering disajikan dalam menu harian keluarga.<ref>{{Cite
Adapun beberapa jenis olahan Sagela diantaranya adalah:
|