Malahayati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 27:
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.<ref>{{Cite web |url=http://www.kalyanamitra.or.id/kalyanamedia/2/1/kronik2.htm |title=Kronik Perempuan-perempuan Pejuang Aceh di Kalyanamedia |access-date=2007-05-31 |archive-date=2007-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070717222120/http://www.kalyanamitra.or.id/kalyanamedia/2/1/kronik2.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan ''Inong Balee'' (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng [[Belanda]] tanggal [[11 September]] [[1599]] sekaligus membunuh [[Cornelis de Houtman]] dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia mendapat gelar [[Laksamana]] untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama '''Laksamana Malahayati'''<ref>{{Cite web |url=http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/15/laksamana-malahayati-dan-bangsa-kita/ |title=Laksamana Malahayati dan bangsa kita |access-date=2011-11-27 |archive-date=2015-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150426043345/http://www.kompasiana.com/ |dead-url=yes }}</ref> Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, [[Lam Reh, Mesjid Raya, Aceh Besar|Lamreh]], [[Aceh Besar]].<ref>{{Cite webnews|url=https://news.detik.com/berita/d-3720257/jadi-pahlawan-nasional-makam-laksamana-malahayati-bersolek|title=Jadi Pahlawan Nasional, Makam Laksamana Malahayati Bersolek|last=Setyadi|first=Agus|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-11-06}}</ref>
 
== Pendidikan Angkatan Laut ==
Laksamana Malahayati dikenal juga dengan nama Keumalahayati. Ia dilahirkan di Aceh Besar pada tahun 1550. Pada masa kanak-kanak dan remaja ia mendapat pendidikan istana. Malahayati masih berkerabat dengan Sultan Aceh. Ayah dan kakeknya berbakti di Kesultanan Aceh sebagai Panglima Angkatan Laut. Dari situlah semangat kelautan Malahayati muncul. Ia kemudian mengikuti jejak ayah dan kakeknya dengan menempuh pendidikan militer jurusan angkatan laut di akademi Baitul Maqdis.<ref>{{Cite webnews|url=https://nasional.kompas.com/read/2017/11/10/12303431/profil-pahlawan-malahayati-laksmana-laut-perempuan-pertama-di-dunia|title=PROFIL PAHLAWAN: Malahayati, Laksmana Laut Perempuan Pertama di Dunia|last=MediaSukmana|first=Kompas CyberYoga|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-27|editor-last=Asril|editor-first=Sabrina}}</ref>
 
== Memimpin Inong Balee ==
Perjuangan Malahayati melawan penjajah dimulai setelah terjadinya pertempuran di Teluk Haru. Armada laut Kesultanan Aceh melawan armada [[Portugis]]. Pada pertempuran itu, Laksamana Zainal Abidin, suami Malahayati, gugur. Setelah ditinggal wafat oleh suaminya, Malahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan. Permintaan itu dikabulkan. Ia diangkat sebagai pemimpin pasukan Inong Balee dengan pangkat laksamana. Malahayati adalah perempuan Aceh pertama yang menyandang pangkat ini.<ref>{{Cite webnews|url=https://jakarta.tribunnews.com/2018/11/06/mengenal-sosok-laksamana-malahayati-tempuh-pendidikan-militer-hingga-dapat-gelar-pahlawan|title=Mengenal Sosok Laksamana Malahayati, Tempuh Pendidikan Militer hingga Dapat Gelar Pahlawan|websitework=Tribun Jakarta[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-04-27|last=Insiroh|first=Ilusi}}</ref>
 
== Perjuangan Melawan Belanda ==
Laksamana Malahayati dan pasukannya bertugas melindungi pelabuhan pelabuhan dagang di Aceh. Pada tanggal 21 Juni 1599, Laksamana Malahayati berhadapan dengan kapal Belanda yang mencoba memaksakan kehendaknya. Laksamana Malahayati dan pasukannya tentu saja tidak dapat menerimanya. Mereka mengadakan perlawanan. Dalam peristiwa itu [[Cornelis de Houtman]] dan beberapa pelaut Belanda tewas. [[Frederick de Houtman]], wakil komandan armada Belanda, ditangkap oleh pihak Aceh.<ref>{{Cite webnews|url=https://tirto.id/matinya-cornelis-de-houtman-di-tangan-malahayati-cz2x|title=Matinya Cornelis de Houtman diTewas Tangandalam Tikaman Rencong Malahayati|last=Raditya|first=Iswara N.|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-04-27}}</ref>
 
== Perundingan Damai ==
Baris 50:
# Salah satu [[kapal perang]] jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali (''fregat'') kelas Fatahillah milik [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Angkatan Laut]] yang dinamakan [[KRI Malahayati]]. Kapal perang ini dibuat di galangan kapal ''Wilton-Fijenoord'', Schiedam, [[Belanda]] pada tahun 1980, khusus untuk [[TNI-AL]].
# Dalam dunia pendidikan, terdapat [[Universitas Malahayati]] yang terdapat di [[Bandar Lampung]].
# Sebuah serial film [[Laksamana Malahayati]] yang menceritakan riwayat hidup Malahayati telah dibuat pada tahun 2007.<ref>{{Cite webnews|url=https://aceh.tribunnews.com/2018/01/22/marcella-zalianty-produseri-film-laksamana-malahayati|title=Marcella Zalianty Produseri Film Laksamana Malahayati|websitework=Serambi Indonesia[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2019-11-06|last=bakri}}</ref>
# Nama Malahayati juga dipakai oleh [[Nasional Demokrat (Indonesia)|Ormas Nasional Demokrat]] sebagai nama divisi wanitanya dengan nama lengkap Garda Wanita Malahayati.<ref>Metro TV 19 Juli 2011, pukul 21.30</ref>
 
Atas jasa-jasanya Pemerintah Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017.<ref name="news.detik.com_JokowiTetapkanL">{{Cite web news|title=Jokowi Tetapkan Laksamana Malahayati Jadi Pahlawan Nasional |last=Nugroho |first=Bagus Prihantoro |work=detiknews[[Detik.com|detikcom]] |date=9 November 2017 |accessdate={{date|2017-11-09}} |url=https://news.detik.com/berita/d-3719818/jokowi-tetapkan-laksamana-malahayati-jadi-pahlawan-nasional |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite webnews|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/melihat-makam-laksamana-malahayati-yang-telah-dipercantik.html|title=Melihat makam Laksamana Malahayati yang telah dipercantik|websitework=merdeka[[Merdeka.com]]|language=enid|access-date=2019-11-06|last=Afif|editor-last=Andwika|editor-first=Rizky}}</ref>
 
== Referensi ==