Epyardi Asda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) →Referensi: clean up |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 55:
Pada periode 2009-2014, Epyardi duduk di [[Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi V]] yang mengurusi permasalahan Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal.<ref>{{Cite web |url=http://www.sumbaronline.com/berita-9365-epyardi-asda-anak-kusir-bendi-yang-menolak-jadi-pns.html |title=Epyardi Asda, Anak Kusir Bendi yang Menolak jadi PNS |access-date=2013-02-11 |archive-date=2013-03-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130317153825/http://sumbaronline.com/berita-9365-epyardi-asda-anak-kusir-bendi-yang-menolak-jadi-pns.html |dead-url=yes }}</ref> Pada periode 2014-2019, ia ditempatkan di [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II]] yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi dan kepemiluan pada masa periode jabatan 2014-2018.<ref>[https://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef886 Epyardi Asda PPP - Sumatra Barat I] WikiDPR, diakses 25 Oktober 2018</ref>
Saat duduk di DPR, terjadi perpecahan fraksi PPP antara kubu yang diketuai [[Hasrul Azwar]] dengan yang diketuai Epyardi Asda. Di tengah tarik ulur pembahasan alat kelengkapan dewan, Epyardi menyatakan dirinya adalah Ketua Fraksi PPP yang sah. Epyardi menyebut bahwa Hasrul Azwar adalah ketua fraksi sementara karena hanya ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi dan Sekjen [[Romahurmuziy]] saja. Sementara itu, Surat Keputusan DPP PPP yang mengutus dirinya ditandatangani oleh Ketua Umum [[Suryadharma Ali]] dan Wasekjen Ahmad Gozali Harahap.<ref>{{Cite
Pada 2018, Epyardi memutuskan pindah ke [[Partai Amanat Nasional]] (PAN). Posisinya di DPR diganti oleh Hasanuddin melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).<ref name=pindah>{{Cite
=== Calon Ketua umum PPP ===
Epyardi mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PPP pada Muktamar ke-VIII di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Tetapi di tengah pencalonannya, ia mengundurkan diri karena melihat kondisi partai yang terus menerus dirundung konflik. "Alasannya melihat partai yang seperti ini, silakan yang nafsu ambil, saya enggak tega ambil," ujar Epyardi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (31/10/2014).<ref>{{Cite
== Kegiatan lain ==
|