Himawan Soetanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 49:
=== Pemberontakan Kahar Muzakar ===
Di tengah kekalutan, Mayor Himawan Soetanto justru mengambil inisiatif untuk memimpin pasukan [[Batalyon Infanteri Lintas Udara 330|Batalyon 330/Kujang-1]], menyerbu ke sarang para pemberontak PRRI pada tanggal [[6 April]] [[1964]]. Pasukan [[Batalyon Infanteri Lintas Udara 330|Batalyon 330/Kujang-1]], yang sebenarnya hanya seper-lima dari seluruh kekuatan pasukan PRRI di [[Polewali]], akhirnya berhasil membunuh Letkol Andi Sele dan menghancurkan salah satu kekuatan utama pemberontakan [[Abdul Kahar Muzakkar|Kahar Muzakar]] di [[Sulawesi Selatan]]. Karena keberaniannya, [[Kasad|Panglima TNI Angkatan Darat]] (PANGAD), [[Ahmad Yani|Letjen TNI Ahmad Yani]] memberikan kenaikan pangkat khusus kepada Himawan Soetanto menjadi Letnan Kolonel dan juga Bintang Jasa Nararya pada HUT [[Kodam III/Siliwangi]] ke-19 di Lapangan Tegalega, 20 Mei 1965. Pada hari itu para tokoh-tokoh Siliwangi yang tergabung dalam Operasi yang bernama ''"Operasi Kilat"'', dan telah berhasil menumpas pemberontakan [[Abdul Kahar Muzakkar|Kahar Muzakar]] juga mendapatkan penghargaan dari PANGAD. Tokoh-tokoh tersebut antara lain [[Solihin G. P.|Kolonel Solichin GP]], [[Yogie Suardi Memet|Mayor Jogi S Memet]], Letkol Djajadi, Letda Umar Sumarna, dan yang cukup terkenal namanya adalah Koptu Sadeli, sang penembak [[Abdul Kahar Muzakkar|Kahar Muzakar]].<ref>{{Cite
== Meninggal Dunia ==
Letjen TNI (Purn) R. Himawan Soetanto, meninggal dunia di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]] [[Jakarta]]. pada Rabu, 20 Oktober 2010, pukul 09.51 WIB. dan almarhum akan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Cikutra]], [[Bandung]].<ref>{{Cite
== Riwayat Jabatan ==
|