Kapal jung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
Koreksi halaman, pranala
Surijeal (bicara | kontrib)
Ukuran menurut Zhao Zhigang
Baris 57:
* Tanker air, dengan pasokan air bersih 1 bulan.
 
Beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa panjang sebenarnya dari kapal-kapal harta karun terbesar mungkin antara 390–408 kaki (119–124 m) panjang dan lebar 160–166 kaki (49–51 m).<ref>''When China Ruled the Seas'', Louise Levathes, p.80</ref> Guan Jincheng (1947) mengusulkan ukuran yang jauh lebih sederhana yakni panjang 20 ''zhang'' dengan lebar 2,4 ''zhang'' (204 kaki dengan lebar 25,5 kaki atau 62,2 m dengan lebar 7,8 m)<ref>"''Zheng He xia Xiyang de chuan''” 鄭和下西洋的船, Dongfang zazhi 東方雜誌 43 (1947) 1, pp. 47-51, reprinted in ''Zheng He yanjiu ziliao huibian'' 鄭和研究資料匯編 (1985), pp. 268-272.</ref> sementara Xin Yuan'ou (2002) menempatkan mereka sepanjang 61–76 m (200–250 kaki).<ref name="Xin Yuanou 2002, p.8">{{cite book|author=Xin Yuan'ou|first=|year=2002|title=Guanyu Zheng He baochuan chidu de jishu fenxi|location=Shanghai|publisher=|isbn=|p=8|pages=|trans-title=A Technical Analysis of the Size of Zheng He's Ships}}</ref> Zhao Zhigang mengklaim bahwa dia telah memecahkan perdebatan tentang perbedaan ukurannya, dan menyatakan bahwa kapal terbesar Zheng He adalah 70 m panjangnya.<ref>{{cite news |url=http://epaper.tyrbw.com/tywb/resfile/2022-07-12/21/tywb2022071221.pdf |title =郑和大号宝船到底有多大? (How big was Zheng He's large treasure ship?) |last1=Ling |first1=Xue |editor1-last=Li |editor1-first=Ma |editor2-last=Limin |editor2-first=Wu |editor3-last=Xiuling |editor1-first=Pei |work=扬子晚报 (Yangtze Evening News) |date=2022-07-12 }}</ref>
 
Jika dibandingkan dengan catatan Ming lainnya, Cina tampaknya telah membesar-besarkan dimensi mereka. Kapal ''East Indiaman'' dan ''galleon'' Eropa dikatakan berukuran 30, 40, 50, dan 60 ''zhang'' (90, 120, 150, dan 180 m). Ini tidak masuk akal, baru pada pertengahan hingga akhir abad ke-19 panjang kapal kayu Barat terbesar mulai melebihi 100 meter, itupun dilakukan dengan menggunakan alat-alat industri modern dan bagian-bagian besi.<ref>{{citation|last=Naiming|first=Pang|year=2016|title=船坚炮利:一个明代已有的欧洲印象 (Ship and Guns: An Existing European Impression of the Ming Dynasty)|journal=史学月刊 (History Monthly)|volume=2|pages=51-65|url=https://www.doc88.com/p-2085237799491.html}}</ref>{{Rp|56-57}}<ref>{{Cite web|last=Dandan|first=Chuan|date=2017|title=为什么郑和时期宝船体积庞大,后期明朝军舰再无如此规模的战船?(Mengapa kapal harta Cheng Ho berukuran besar, dan tidak ada kapal perang sebesar ini pada zaman Dinasti Ming setelahnya?)|url=https://www.zhihu.com/question/35256448|archive-url=https://web.archive.org/web/20210312095257/https://www.zhihu.com/question/35256448|archive-date=12 March 2021}}</ref>
Baris 69:
 
== Jong Jawa ==
{{Main|Djong (kapal)}}Deskripsi fisik jong Jawa berbeda dengan jung China. Mereka terbuat dari kayu yang sangat tebal, dan ketika kapal menjadi tua, mereka diperbaiki dengan papan baru, dengan empat papan penutup, ditumpuk berlapis. Tali dan layar dibuat dengan anyaman [[rotan]].<ref>{{Cite book|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|last=Michel Munoz|first=Paul|publisher=Continental Sales|year=2008|isbn=9814610119|location=|pages=396–397}}</ref><ref name=":9">{{Cite book|title=A Description of the Coasts of East Africa and Malabar in the Beginning of the Sixteenth Century|url=https://archive.org/details/bub_gb_oGcMAAAAIAAJ|last=Barbosa|first=Duarte|publisher=The Hakluyt Society|year=1866|isbn=|location=|pages=}}</ref>{{rp|191-192}} Kapal jung Jawa dibuat menggunakan kayu [[jati]] pada saat laporan ini (1515), pada waktu itu jung China masih menggunakan kayu lunak sebagai bahan utamanya.<ref name=":0">{{Cite book|last=Pires|first=Tome|date=|year=|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182|title=The Suma oriental of Tomé Pires : an account of the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515 ; and, the book of Francisco Rodrigues, rutter of a voyage in the Red Sea, nautical rules, almanack and maps, written and drawn in the East before 1515|location=London|publisher=The Hakluyt Society|isbn=9784000085052|pages=|url-status=live}}</ref>{{rp|145}} Lambung kapal Jawa dibentuk dengan menggabungkan papan ke lunas dan kemudian ke satu sama lain dengan semat kayu, tanpa menggunakan rangka (kecuali untuk penguat berikutnya), maupun baut atau paku besi. Papannya dilubangi oleh bor tangan dan dimasukkan dengan pasak, yang tetap di dalam papan-papan itu, tidak terlihat dari luar.<ref name=":6">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=September 1980|title=The Southeast Asian Ship: An Historical Approach|url=|journal=Journal of Southeast Asian Studies|volume=11|issue=2|pages=266–276|doi=10.1017/S002246340000446X|jstor=20070359|via=}}</ref>{{rp|268}} Pada beberapa bagian kapal yang lebih kecil dapat diikat bersama dengan serat tumbuhan.<ref name=":8">Shaffer, Lynda Norene (1996). ''Maritime Southeast Asia to 1500.'' M.E. Sharpe.</ref>{{rp|13}} Kapal itu juga sama-sama lancip pada kedua ujungnya, dan membawa dua kemudi yang mirip dayung dan menggunakan [[layar tanja]], tetapi ia juga menggunakan layar jung,<ref name=":111">{{Cite journal|last=Mills|first=J. V.|date=1930|title=Eredia's Description of Malaca, Meridional India, and Cathay|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.281670/page/n1/mode/2up|journal=Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society|volume=8|pages=|via=}}</ref>{{rp|37}} jenis layar yang berasal dari Indonesia.<ref name="Johnstone 1980">{{Cite book|title=The Seacraft of Prehistory|last=Johnstone|first=Paul|publisher=Harvard University Press|year=1980|isbn=978-0674795952|location=Cambridge|pages=93-4}}</ref>{{rp|191-192}} Ini sangat berbeda dari kapal Cina, yang lambungnya diikat oleh tali dan paku besi ke rangka dan ke sekat yang membagi ruang kargo. Kapal Cina memiliki kemudi tunggal di buritan, dan (kecuali di Fujian dan Guangdong) mereka memiliki bagian bawah yang rata tanpa lunas.<ref name=":132"/> Kerajaan [[Majapahit]] menggunakan versi yang sangat besar dari kapal-kapal ini, dibangun di utara Jawa, untuk mengangkut pasukan melintasi laut.<ref name=":4" />{{rp|115}}
[[Berkas:Javanese jong in Indian Ocean, from Miller Atlas of 1519.png|jmpl|Bagian yang dipotong dari peta samudra Hindia di atlas Miller, menunjukkan 2 jong, satu adalah kapal dengan 6 tiang dilihat dari belakang, yang lain adalah kapal dengan 7 tiang. Lambang bulan sabit menunjukkan bahwa jong ini berasal dari salah satu kesultanan Islam di [[Indonesia]].]]
Pertemuan dengan jong raksasa dicatat oleh penjelajah Barat. Giovanni da Empoli (pedagang Florentine) mengatakan bahwa di tanah Jawa, jung tidak berbeda kekuatannya dibanding benteng, karena ia memiliki tiga dan empat lapis papan, satu di atas yang lain, yang tidak dapat dirusak dengan artileri. Mereka berlayar bersama dengan wanita, anak-anak, dan keluarga mereka, dan semua orang menjaga kamarnya sendiri.<ref>''Lettera di Giovanni da Empoli'', dalam [https://archive.org/details/archiviostoricoi03fireuoft/page/58/mode/2up?q= Archivio Storico Italiano]. Florence: G. P. Vieusseux. 1846.</ref>{{Rp|58}} Portugis mencatat setidaknya dua pertemuan dengan jong besar, satu ditemui di lepas pantai Pacem ([[Kesultanan Samudera Pasai]]) dan yang lainnya dimiliki oleh Pati Unus, yang menyerang [[Melaka Portugis|Malaka Portugis]] pada 1513.<ref>{{Cite book|title=The Commentaries of the Great Afonso Dalboquerque, Second Viceroy of India, translated from the Portuguese edition of 1774|last=Albuquerque|first=Afonso de|publisher=The Hakluyt society|year=1875|isbn=|location=London|pages=}}</ref>{{rp|62–64}}<ref name=":19">{{Cite book|last=Felner|first=Rodrigo José de Lima|year=1860|url=https://archive.org/details/in.gov.ignca.14105/page/217/mode/2up|title=Lendas da India por Gaspar Correa Tomo II|location=Lisboa|publisher=Academia Real das Sciencias|pages=|language=Portuguese|url-status=live}}</ref>{{rp|216–219}} Karakteristik kedua kapal itu serupa, keduanya lebih besar dari kapal Portugis, dibangun dengan banyak papan, tahan terhadap tembakan meriam, dan memiliki dua kemudi mirip dayung di samping kapal.<ref>{{Cite journal|last=Winstedt|first=Richard Olaf|date=1935|title=A History of Malaya|journal=Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society|volume=13|issue=1|pages=iii-270}}</ref>{{rp|70–71}} Setidaknya, jong Pati Unus dilengkapi dengan tiga lapis selubung (''sheating'') yang menurut orang Portugis lebih dari satu ''cruzado'' (koin)<ref group="Catatan">Sejenis uang Portugis berdiameter 3,8 cm. Lihat Liebner, Horst H. (2016). ''Beberapa Catatan Akan Sejarah Pembuatan Perahu dan Pelayaran Nusantara''. Prosiding Konferensi Nasional Sejarah X Jilid II Subtema II. Jakarta, 7-10 November 2016. 1-83. Halaman 45.</ref> masing-masing.<ref name=":0" />{{rp|151-152}} Orang China melarang kapal-kapal asing memasuki Guangzhou, karena khawatir kapal-kapal jung Jawa atau Melayu akan menyerang dan merebut kota itu, karena dikatakan bahwa salah satu dari jung ini akan mengalahkan dua puluh kapal jung Cina.<ref name=":03">{{Cite book|last=Cortesão|first=Armando|year=1944|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182|title=The Suma oriental of Tomé Pires : an account of the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515 ; and, the book of Francisco Rodrigues, rutter of a voyage in the Red Sea, nautical rules, almanack and maps, written and drawn in the East before 1515 volume I|location=London|publisher=The Hakluyt Society|isbn=9784000085052}} {{PD-notice}}</ref>{{rp|122-123}}