Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Hevifauzan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 82:
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah [[Situ Aksan]], yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk permukiman.
 
Kota Bandung mulai menjadi kota, sejak pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu [[Herman Willem Daendels]], yang mengeluarkan surat keputusan tanggal [[25 September]] [[1810]] tentang pendirian dan peresmian Kota Bandung sebagai Ibukota Kabupaten Bandung pengganti Krapyak<ref>{{cite web |url=https://www.sejarahbandung.id/sejarah-singkat-lahirnya-kota-bandung/ |author=Hevi Abu Fauzan |title=Sejarah Singkat Lahirnya Kota Bandung |website=www.sejarahbandung.id |}}</ref>. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.
 
Kota Bandung secara resmi mendapat status ''gemeente'' (kota) dari [[Gubernur Jenderal]] [[Joannes Benedictus van Heutsz|J.B. van Heutsz]] pada tanggal [[1 April]] [[1906]]<ref name="Edi">Edi Suhardi Ekajati, Sobana Hardjasaputra, Ietje Mardiana, (1985), ''Sejarah Kota Bandung, 1945-1979'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.</ref> dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha pada tahun [[1949]], sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.<ref>http://www.ar.itb.ac.id [http://www.ar.itb.ac.id/pa/wp-content/uploads/2009/03/bandung-colonial-city-revisited-diversity-in-housing-neighborhood.pdf Bandung Colonial City Revisited] (diakses pada 14 Juli 2010)</ref>
Baris 88:
Pada masa perang kemerdekaan, pada [[24 Maret]] [[1946]], sebagian kota ini dibakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan ''[[Bandung Lautan Api]]'' dan diabadikan dalam lagu ''Halo-Halo Bandung''. Selain itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.
 
Pada tanggal [[18 April]] [[1955]] di [[Gedung Merdeka]] yang dahulu bernama ''Concordia,'' Jalan Asia Afrika, sekarang<ref>{{cite web |url=https://www.sejarahbandung.id/penamaan-jalan-asia-afrika-bandung/ |author=Hevi Abu Fauzan |title=Penamaan Jalan Asia Afrika Bandung |date=1 November 2022 |access-date=1 November 2022 |website=SejarahBandung.id}}</ref>, berseberangan dengan [[Hotel Savoy Homann]], diadakan untuk pertama kalinya [[Konferensi Asia-Afrika]] yang kemudian kembali [[KTT Asia-Afrika 2005]] diadakan di kota ini pada [[19 April]]-[[24 April]] [[2005]].
 
Pada tanggal [[24 April]] [[2015]], [[Konferensi Asia-Afrika]] kembali diadakan di kota ini setelah tanggal [[20 April]]-[[23 April]] [[2015]] berlangsung di [[Jakarta]].