Kerajaan Landak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 3:
 
==Awal pendirian==
Diyakini oleh para ahli sejarah berdasarkan cerita masyarakat, bahwa pendiri kerajaan Landak adalah bangsawan dari [[Kerajaan Singasari]]. Nama asli bangsawan tersebut tidak diketahui.<ref name="Kompas 2021">{{cite web | last=Media | first=Kompas CyberCite news| title=Kerajaan Landak: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan | websitework=KOMPAS[[Kompas.com]] | date=2021-12-27 | url=https://www.kompas.com/ | language=id | access-date=2022-10-29}}</ref> Rombongan yang dipimpin bangsawan ini kemungkinan adalah anggota dari pasukan yang dikirim [[Kertanegara]] pada [[Ekspedisi Pamalayu]] yang tidak kembali ke Pulau Jawa ketika terjadi gejolak perubahan [[Kerajaan Singasari]] menjadi [[Kerajaan Majapahit]], yang kemudian membelokkan tujuan menuju [[Tanjungpura]]. Ia kemudian mendarat di [[Ketapang]], lalu mengikuti [[Sungai Kapuas]] hingga ke sungai Landak Kecil dan mendarat di Kuala Mandor.<ref name="Rachman 1971"> {{Cite book | title=Tandjungpura berdjuang, sedjarah Kodam XII/Tandjungpura, Kalimantan Barat | last = Rachman | first = Ansar | year=1971 | publisher=Semdam | language=Indonesian }}</ref> Di versi lain, rombongan ini singgah sementara di Padang Tikar sebelum mengikuti sungai Tenganap dan mendarat di Sekilap (sekarang disebut Sepatah).<ref name="Umar 2002"> {{Cite book
| title=Susur galur Kerajaan Landak : sejarah perkembangan bekas kerajaan Landak dari pertumbuhan tahun 1292 hingga restrukturisasi dan refungsionalisasi budaya tahun 2000 / dihimpun dan ditulis kembali oleh Syafaruddin Usman M.H.D. ; editor, H. Gusti Syafiudin Mustafa Sotol, Ya' Jafar Aliamin | last1 = Usman | first1 = Syarifuddin | last2 = Sotol | first2 = H. Gusti Syafiudin Mustafa | last3 = Aliamin | first3 = Ya' Jafar | year=2002 | publisher=Romeo Grafika | language=Indonesian}}</ref> Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Anggrat Bator atau Ningrat Bator. Menurut cerita lokal, dia kemudian mendapatkan kepercayaan dan pengikut dari masyarakat lokal dengan membagikan garam.<ref name="Rachman 1971"/> Lalu kemudian mendirikan kerajaan Landak di daerah tersebut dan mengambil gelar "Ratu Sang Nata Pulang Pali" dan menjadi pendiri dinasti "Ismahayana".<ref name="Umar 2002"/><ref name="Rachman 1971"/>