Gunung Merapi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 182:
Pada Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Bulan November 2020 yang diterbitkan oleh BPPTKG pada 30 November 2020, mendapat kesimpulan bahwa terdapat peningkatan aktivitas vulkanik G. Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali/hari, laju deformasi mencapai 11 cm/hari, konsentrasi gas CO2 pada 21 November-30 November meningkat dengan nilai maksimal 675 ppm setelah sebelumnya pada awal bulan november hingga tanggal 20 November cukup konstan berada pada 525 ppm, serta perubahan morfologi puncak akibat intensifnya aktivitas guguran. Data pemantauan ini menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan.
Memasuki tahun 2021, aktivitas vulkanik semakin meningkat. Setelah semakin sering teramati runtuhan batuan lava sisa letusan terdahulu semakin tebalnya asap/uap putih dari puncak, pada hari Senin malam tanggal 4 Januari 2021 mulai teramati adanya titik api dan guguran material vulkanik (batu dan lava) yang berlanjut pada hari berikutnya. Pihak BPPTKG menyatakan bahwa fase erupsi telah dimulai.<ref>{{Cite news
== Vegetasi ==
Baris 190:
== Juru kunci ==
Karena Gunung Merapi sangat disakralkan, [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] memiliki seorang [[juru kunci]] yang bertugas menjaga gunung dan melindungi masyarakat yang tinggal di bawahnya. Seorang [[abdi dalem]] [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] ditunjuk langsung oleh Sultan untuk mengisi jabatan tersebut. Juru kunci Merapi saat ini adalah Mas Bekel Anom Suraksosihono, atau Mas Asih menggantikan ayahnya [[Mbah Maridjan]] yang meninggal dalam erupsi gunung Merapi pada tahun 2010.<ref>{{Cite news|title=Putra Mbah Maridjan Jadi Juru Kunci Merapi|url=http://nasional.news.viva.co.id/news/read/212799-putra-mbah-maridjan-jadi-juru-kunci-merapi|work=[[VIVA.co.id]]|accessdate=23 Februari 2017|last=VIVA.co.id}}</ref>
== Rute pendakian ==
|