Mal Jupri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 77:
 
== Kehidupan pribadi ==
Jupri merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, di mana ia memiliki darah campuran dari kedua orang tuanya. Ayahnya berasal dari [[Tidore, Tidore Kepulauan|Tidore]], [[Provinsi Maluku|Maluku]] sementara Ibunya berasal dari [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]]. Kehidupannya yang bisa dibilang keras semasa kecilnya terutama dari sang ayah, membuat Jupri menjadi pribadi yang mandiri. Lulus dari MAN 6 Jakarta, ia melanjutkan pendidikannya di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah]] [[Jakarta]] jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Sambil kuliah, beberapa kali mengambil beberapa pekerjaan sambilan seperti menjadi pegawai di salah satu minimarket, bersamaan kemudian ia menekuni ''stand up comedy''. Jupri yang berkuliah sejak 2013 ini akhirnya lulus di tahun 2019.
 
== Karier ==
Baris 83:
[[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|UIN]], komunitas yang juga melahirkan beberapa komika nasional seperti [[Iyam Renzia]], [[Dzawin Nur Ikram]], hingga [[Arafah Rianti]].<ref>[https://www.kompasiana.com/fadhlurrahmanfalah/61cf712e4b660d62811476f2/mengenal-komunitas-stand-up-comedy-di-kampus-islami Kompasiana: Mengenal Komunitas Stand Up Comedy di Kampus Islami]</ref> Karena bertempat tinggal di Pamulang, Jupri juga ikut bergabung dengan komunitas regional di sana yaitu [[Stand Up Indo]] [[Pamulang, Tangerang Selatan|Pamulang]]. Di dua komunitas inilah bakat Jupri di ''stand up comedy'' diasah hingga membawanya beberapa kali mengikuti ''open mic'' di beberapa komunitas regional Jabodetabek. Bahkan, di tahun 2016 Jupri diangkat sebagai ketua komunitas Stand Up Indo UIN untuk periode tahun tersebut.
 
Nama Jupri pertama kali muncul ketika mengikuti audisi [[Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV|Stand Up Comedy Indonesia]] season 6 (SUCI 6) yang diadakan [[Kompas TV]] pada tahun 2016. Mengikuti audisi di [[Jakarta]], Jupri berhasil meraih ''golden ticket'' bersama teman sekomunitasnya yaitu [[Beno (pelawak tunggal)|Beno Ababil]]. Namun Jupri belum berhasil lolos sebagai finalis, sementara di sisi lain Beno berhasil lolos sebagai finalis. Pasca audisi tersebut, karena penampilannya yang menarik saat audisi, Jupri mulai dilirik dan rutin mengisi acara [[Stand Up Seru|SUPER]] di [[Kompas TV]]. Kemudian berikutnya di tahun 2017 Jupri kembali mengikuti audisi [[Stand Up Comedy Indonesia]] yang memasuki season ke-7 bertajuk SUCI 7. Jupri harus rela jauh-jauh ke [[Kota Surabaya|Surabaya]] untuk mengikuti audisi. Hasilnya ia kembali meraih ''golden ticket'' dan kali ini Jupri berhasil lolos sebagai satu dari 16 finalis yang berhak tampil di SUCI 7. Kali ini Jupri lolos bersama rekan sekomunitasnya di Pamulang, yaitu [[Nury Zhafira]]. Di panggung, Jupri dikenal dengan materinya seputar keluarganya dan membahas kehidupan sehari-harinya yang menurutnya cukup ''absurd'' untuk diceritakan, serta didukung dengan diksi unik yang dilontarkan untuk memperkuat materinya, yang mana kemampuannya kerap kali disamakan dengan [[Muhadkly Acho]] yang memiliki karakter serupa. Hampir di setiap penampilannya Jupri menunjukkan performa yang maksimal, meskipun sempat turun di pertengahan kompetisi, penampilannya stabil kembali di 9 besar. Akan tetapi Jupri kembali mengalami penurunan performa, sehingga di babak 7 besar Jupri harus ''close mic'' setelah melewati babak ''roasting'' terhadap komedian [[Bedu]] dan memperoleh nilai terendah sesuai penilaian juri. Kemudian lewat voting dari masyarakat Indonesia, Jupri
kembali memperoleh kesempatan melalui babak ''callback'' bersama 3 komika lainnya yaitu [[Alif Baihaki]], [[Coki Anwar]], dan [[Didi Sunardi]]. Meskipun tampil lepas dan tanpa beban, Jupri kembali harus merelakan bahwa dirinya belum beruntung kembali ke kompetisi SUCI 7.