Invasi Indonesia ke Timor Leste: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cyduck (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 86:
Pertimbangan tersebut, rupanya menjadi bayang-bayang kekhawatiran Indonesia dan Barat bahwa kemenangan bagi sayap kiri Fretilin akan mengarah pada pembentukan negara komunis di perbatasan Indonesia yang dapat digunakan sebagai dasar untuk serangan oleh kekuatan yang tidak bersahabat ke Indonesia, dan potensi ancaman bagi kapal selam Barat. Itu juga diiringi oleh rasa takut bahwa Timor Timur yang merdeka dalam Nusantara bisa menginspirasi sentimen separatis di provinsi lain di Indonesia. Keprihatinan ini berhasil digunakan untuk menggalang dukungan dari negara-negara Barat yang ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia, khususnya [[Amerika Serikat]], yang pada saat itu sedang menyelesaikan penarikan pasukan dari [[Indocina]].<ref>Schwarz (1994), p. 207.</ref> Organisasi intelijen militer awalnya mencari strategi aneksasi non-militer, berniat untuk menggunakan [[Partai Apodeti|APODETI]] sebagai kendaraan integrasi.<ref name="Schwarz 1994, p. 201"/> Penguasa "Orde Baru" Indonesia direncanakan untuk menginvasi Timor Timur. Tidak ada kebebasan berekspresi di "[[Orde Baru]]" Indonesia dan dengan demikian tidak perlu terlihat untuk berkonsultasi dengan Timor Timur secara baik.<ref>{{cite book|last=Taylor|first=Jean Gelman|title=Indonesia: Peoples and Histories|url=https://archive.org/details/indonesiapeoples00tayl|publisher=Yale University Press|year=2003|location= New Haven and London|isbn=0-300-10518-5|page=[https://archive.org/details/indonesiapeoples00tayl/page/n399 377]}}</ref>
 
Pada awal September, sebanyak dua ratus [[pasukan khusus]] tentara, [[KOPASSANDHA]] bersama UDT dan [[Partai Apodeti|APODETI]] yang sebelumnya sudah berlatih bersama tentara Indonesia melancarkan serangan, yang dicatat oleh intelijen AS, dan pada bulan Oktober, serangan militer konvensional mengikuti. Lima wartawan, yang dikenal sebagai [[Balibo Five]], yang bekerja untuk jaringan berita Australia dieksekusi oleh tentara Indonesia di kota perbatasan [[Balibo]] pada tanggal 16 Oktober.<ref>{{cite web|url=http://www.converge.org.nz/pma/etjour.htm |title=Eyewitness account of 1975 murder of journalists |publisher=Converge.org.nz |date=28 April 2000 |accessdate=28 December 2010}}</ref><ref>{{Cite webnews|last=Sari|first=Amanda Puspita|title=Kasus Balibo, Jangan Salahkan Kopassus|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20141023125240-119-7635/kasus-balibo-jangan-salahkan-kopassus|websitework=internasional[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-12-03}}</ref>
 
== Invasi ==
Baris 173:
Sebuah monumen untuk memperingati Operasi Seroja didirikan di [[Halilulik]], [[Tasifeto Barat, Belu|Tasifeto Barat]], [[Kabupaten Belu]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Monumen berupa patung tentara dan relief berisi ilustrasi operasi tersebut mulai dibangun pada Juni 1990 dan diresmikan oleh Bupati KDH II Belu Kol (Inf). [[Ignatius Sumantri]] pada tanggal 17 Agustus 1990.<ref>{{cite web |last1=Mengkaka |first1=Blasius |year=2014 |title=Monumen Seroja di Salore, Desa Natimu, Belu, NTT |url=https://www.kompasiana.com/1b3las-mk/54f6d96da333113b528b4a93/monumen-seroja-di-salore-desa-natimu-belu-ntt |website=Kompasiana |access-date=25 Februari 2021}}</ref>
 
Monumen Seroja dibangun oleh pemerintahan [[Megawati Soekarnoputri]] pada Juni 2002<ref>{{cite webCite news|title=Monumen Seroja Menghabiskan Dana Rp 5 Miliar |year=2002 |url=https://www.liputan6.com/news/read/35584/monumen-seroja-menghabiskan-dana-rp-5-miliar |websitework=[[Liputan6.com]] |access-date=25 Februari 2021|language=id }}</ref><ref>{{cite webCite news|title=Presiden Meresmikan Monumen Seroja |year=2002 |url=https://www.liputan6.com/news/read/44742/presiden-meresmikan-monumen-seroja |websitework=[[Liputan6.com]] |access-date=25 Februari 2021|language=id }}</ref> sebagai monumen bagi para tentara dan sipil yang gugur pada Operasi Seroja. Monumen tersebut, yang menghabiskan biaya Rp 5 miliar, berada di dalam kompleks markas besar TNI di [[Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur|Cilangkap]], [[Jakarta Timur]].<ref>{{cite web |title=Monumen Seroja - Seroja Monument |year=2006 |url=http://sejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/01/BUKU-PANDUAN-7-MONUMEN-SEROJA.pdf |website=Pusat Sejarah TNI |access-date=25 Februari 2021 |archive-date=2021-01-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210119022422/http://sejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/01/BUKU-PANDUAN-7-MONUMEN-SEROJA.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
== Lihat pula ==