Jalur kereta api Cikampek–Padalarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
k Antarkota: pembenahan nama stasiun, replaced: Jakarta Gambir → Gambir (2), Jakarta Pasar Senen → Pasar Senen (2)
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 38:
Jalur ini diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902, dan sampai di Padalarang pada tanggal 2 Mei 1906. Dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), jalur-jalur tersebut dibangun untuk memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api Jakarta–Bandung. SS mengandalkan jalur ini untuk kereta-kereta api ekspres. Bila dibandingkan dengan lewat Cianjur, SS membangun jalur ini untuk pengguna jasa yang ingin cepat sampai di Bandung.<ref name=":0">{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
 
Sampai saat ini, ruas-ruas di jalur ini yang sudah menjadi jalur ganda adalah ruas Cikampek-Purwakarta, Ciganea-Sukatani, dan Plered-Cisomang-Cikadongdong.<ref>{{Cite news|last=|first=|date=17 Oktober 2003|via=|title=Jalur Ganda KA Padalarang-Cikampek Dioperasikan|url=|work=Republika|access-date=}}</ref><ref>{{Cite webnews|date=2003-07-22|title=Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002|url=https://nasional.tempo.co/read/2434/rel-kereta-api-ganda-di-purwakarta-mulai-dibangun-maret-2002|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2019-02-10}}</ref>
 
Pembangunan jalur ganda Ciganea-Sukatani juga mengepras perbukitan rawan longsor di daerah Ciganea dari jalur kereta api yang tadinya berkelak-kelok mengikuti kontur bukit menjadi lebih lurus dan melewati jembatan baru yang terbuat dari beton. Jembatan ini sekarang dikenal sebagai Jembatan Cisuren.<ref>{{Cite webnews|date=2003-07-22|title=Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002|url=https://nasional.tempo.co/read/2434/rel-kereta-api-ganda-di-purwakarta-mulai-dibangun-maret-2002|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2021-04-09}}</ref>
 
== Jalur terhubung ==
Baris 131:
 
== Pintasan menuju Tanjungrasa ==
Jalur ini masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional dan dicanangkan pada tahun 2010. Mulanya dibuat sebagai jalur untuk rencana angkutan kereta api batu bara, serta untuk memangkas waktu tempuh kereta api rute Bandung–Semarang yang selama ini harus dilangsir di [[Stasiun Cikampek]]. Sebanyak Rp10 miliar digunakan untuk pembebasan lahan yang akan dibangun pintasan tersebut, dengan permulaan di [[Stasiun Cibungur]] dan berakhir di [[Stasiun Tanjungrasa]]. Proyek tersebut dimulai pada tahun 2010.<ref>{{Cite webnews|date=2009-06-23|title=&quot;"Shortcut&quot;" Cibungur-Tanjungrasa Mulai 2010|url=https://regional.kompas.com/read/2009/06/23/21295286/~Regional~Jawa|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-11-17}}</ref> Proyek fisik untuk jalur ini diwacanakan pada tahun 2015, tetapi kenyataannya pintasan tersebut tak pernah dibangun sama sekali dan mandek pada saat tubuh ''baan'' sudah siap.<ref>{{Cite webnews|date=2014-10-04|title=Shortcut Cibungur-Tanjungrasa: Proyek Fisik Dimulai 2015 {{!}} Bandung Bisnis.com|url=https://bandung.bisnis.com/read/20141004/550/1051881/shortcut-cibungur-tanjungrasa-proyek-fisik-dimulai-2015|websitework=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=en|access-date=2021-11-17|last=Ajijah|editor-last=Pamungkas|editor-first=Wisnu Wage}}</ref>
 
== Referensi ==