Kabupaten Jayawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 123:
 
== Kerusuhan Wamena ==
Sekelompok massa yang sebagiannya berseragam SMA melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran sejumlah bangunan, termasuk kantor bupati Jayawijaya pada tanggal '''23 September 2019'''. [[Tentara Nasional Indonesia|Pihak militer]] mencatat bahwa terdapat 351 unit ruko, 27 rumah, 10 kantor dan 1 kompleks pasar yang hancur akibat kerusuhan tersebut. Selain itu, aksi ini juga diikuti dengan penyerangan warga. Setidaknya terdapat 33 orang tewas dalam kerusuhan ini.<ref>{{Cite news|title=Dua bulan sejak kerusuhan di Wamena, trauma dan rasa 'was-was' masih menghantui warga|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50512964|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> Sebagian besar korban merupakan warga pendatang [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dari [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]] dan [[Suku Bugis|Bugis]] dari [[Sulawesi Selatan]].<ref>{{Cite webnews|title=TOKOH Minang Bersuara Keras Kutuk Tragedi Wamena Papua hingga Tuntut Jokowi Mundur DianggapDianggal Gagal|url=https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/29/tokoh-minang-bersuara-keras-kutuk-tragedi-wamena-papua-hingga-tuntut-jokowi-mundur-dianggal-gagal|websitework=Warta Kota[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2021-04-11|last=Suprapto}}</ref> Peristiwa ini dipicu oleh insiden perkataan yang diduga bernada rasial dari seorang guru terhadap siswa asli Papua di Wamena. Akan tetapi, dugaan ini dibantah oleh [[Kepolisian Daerah Papua|pihak kepolisian]]. Kepolisian menganggap massa perusuh termakan kabar hoax. Per 4 Oktober 2019, [[Pangkalan TNI Angkatan Udara Silas Papare]] mencatat sebanyak 10.080 orang meninggalkan Wamena menuju [[Kota Jayapura]].<ref>{{Cite webnews|last=AmirullahAntara|date=2019-10-05|title=Jumlah Pengungsi Kerusuhan Wamena Lebih 10 Ribu Orang|url=https://nasional.tempo.co/read/1256124/jumlah-pengungsi-kerusuhan-wamena-lebih-10-ribu-orang|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2021-04-11|editor-last=Amirullah}}</ref> Pada 28 Oktober 2019, [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] mengunjungi Wamena untuk melihat situasi kota pasca kerusuhan. Presiden meminta proses rekonstruksi segera dilakukan dan memerintahkan pemulihan situasi keamanan.
 
Peristiwa ini mengingatkan kembali kejadian '''"Wamena Berdarah"''' yang terjadi pada tanggal '''6 Oktober 2000'''. Saat itu terjadi konfilik horisontal antara warga pendatang dan pribumi. Kejadian tersebut menyebabkan tujuh orang Papua dan 24 warga pendatang meninggal.<ref>{{Cite news|title=Wamena: Wilayah yang pernah dilanda peristiwa berdarah 'perlu waktu' untuk memulihkan trauma warga pendatang dan Papua|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49835477|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> Pasca kerusahan, terdapat lebih dari 5.000 warga Wamena saat ini mengungsi di markas kepolisian dan militer, sedangkan sekitar 400 warga memilih pindah untuk sementara ke Jayapura.