Kecurangan dalam olahraga profesional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 6:
 
=== Hasil pertandingan sulit ditebak ===
Dalam olahraga, bila kedua belah pihak sama [[Seri (olahraga)|imbang]] dalam hal [[kualitas]] [[permainan]], maka hasil akhir permainan tersebut susah ditebak hasilnya. Masing-masing [[tim]] yang sedang bermain memiliki rasa [[Ketakutan|takut]] kalah yang tinggi, sehingga kadang sering melakukan [[ritual]] [[mistik]] untuk memenangkan [[Kompetisi|pertandingan]] tersebut. Oleh karena itu, lebih tinggi tingkat [[ketidakpastian]] [[kemenangan]] dalam pertandingan lebih tinggi kemungkinan terjadinya penipuan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sunarno|first=Agung|date=2017|title=PENIPUAN DALAM OLAHRAGA|url=https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/view/6088/5394|journal=JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN|language=en|volume=13|issue=2|pages=3-4|doi=10.24114/jik.v13i2.6088|issn=2549-9777}}</ref> Contoh dari pertandingan yang sukar ditebak hasil akhirnya yaitu pertandingan [[tinju]] kelas berat, antara [[Evander Holyfield]] dengan [[Mike Tyson]] di tahun [[1997]]. Pada pertandingan tersebut, dua kandidat sama-sama memiliki kekuatan yang sama, hingga para penonton kesulitan untuk memberikan analisis dan menebak siapa yang akan menjadi juara. Pada pertandingan tersebut Evander Holyfield mengalami cedera di bagian [[telinga]] kanannya karena [[Luka gigitan|gigitan]] Mike Tyson.<ref>{{Cite webnews|last=Wibowo|first=Haryanto Tri|date=2015|title=Kisah Gigitan Maut Tyson ke Telinga Holyfield|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150630164047-178-63369/kisah-gigitan-maut-tyson-ke-telinga-holyfield|websitework=olahraga[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-02-16}}</ref> Mike Tyson dengan sadar dan sengaja menggigit kuping Holyfield. Hal tersebut dilakukan karena Mike merasa kesal terhadap [[wasit]] yang memimpin karena tidak memberi peringatan ke Holyfield yang dia anggap curang selama dua [[ronde]] di awal pertandingan.<ref>{{Cite webnews|last=Imaduddin|first=M. Hafidz|date=2020|title=Mike Tyson Tak Pernah Menyesal Gigit Telinga Evander Holyfield Halaman all|url=https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/09/17000008/mike-tyson-tak-pernah-menyesal-gigit-telinga-evander-holyfield|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-02-16|editor-last=Laksamana|editor-first=Nugyasa}}</ref>
 
=== Hadiah yang akan didapatkan ===
Baris 23:
=== Penggunaan doping ===
[[Berkas:Doping (needle).jpg|jmpl|Doping berasal dari [[bahasa]] [[Afrika]], dengan [[kata]] dasar ''dope.'' kata tersebut memiliki arti [[minuman keras]] dengan [[konsentrasi]] tinggi, yang berasal dari campuran [[akar]] [[tumbuhan]] yang ada di tempat mereka. Sedangkan, arti kata doping dalam [[bahasa]] [[Inggris]] yaitu zat campuran [[opium]] dan [[Narkoba|narkotika]] yang berfungi untuk merangsang. Di [[Inggris]] penggunaan kata Doping ada sejak tahun [[1869]], di mana pasa saat itu dalam kegiatan balapan [[kuda]] diberikan doping agar menjuarai pertandingan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Dewi|first=Ida Ayu Kade Arisanthi|date=2015|title=PENYALAHGUNAAN ZAT TERLARANG (DOPING DAN NAPZA) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN STAMINA DALAM OLAHRAGA|url=https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/jpkr/article/view/3/2|journal=Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi|language=en|volume=1|issue=1|pages=15|issn=2580-1430}}</ref>|162x162px]]
[[Doping]] adalah jenis [[obat]] yang dikonsumsi dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitas tubuh pada [[atlet]] ketika berkompetisi. Mengkonsumsi doping merupakan [[kegiatan]] yang dilarang terutama dalam kegiatan kompetisi olahraga. Pelarangan tersebut dikarenakan di dalam doping terdapat kandungan [[zat]] yang membahayakan bagi tubuh, meskipun tujuannya membantu para atlet untuk meningkatkan penampilan ketika berkompetisi dalam kegiatan olahraga. Penggunaan doping dalam kegiatan olahraga pertama kali ditemukan dalam kegiatan [[Olimpiade|olimpade]] [[lari]] pada tahun [[1904]]. Pelari tersebut menggunakan doping dengan cara menyuntikkan ''strychnine.'' Tujuannya untuk membantu mempertahankan [[kecepatan|kecepatan (tenaga)]], dan menurutnya doping telah memberinya kekuatan untuk menyelesaikan [[kompetisi]].<ref>{{Cite webnews|last=Ratriani|first=Virdita|date=2022|title=Apa itu Doping? Ini Bahayanya bagi Atlet|url=https://kesehatan.kontan.co.id/news/apa-itu-doping-ini-bahayanya-bagi-atlet-1|websitework=PT. [[Kontan Grahanusa Mediatama|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2022-02-17|editor-last=Ratriani|editor-first=Virdita}}</ref>
 
Pertandingan olahraga menjadi ternodai karena adanya kasus penggunaan doping. Hal ini bisa terjadi karena [[persaingan]] kompetisi yang kuat, hingga para atlet menghalalkan segala cara agar menang. Penggunaan doping dimaksudkan untuk meningkatkan [[prestasi]] para atlet dan tim dengan cara menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga, serta penggunaan zat tersebut tidak ada kaitannya dengan indikator [[medis]].<ref name=":1" />
Baris 42:
|[[Tenis]]
|[[Maria Sharapova]]
|Maria Sharapova merupakan [[atlet]] tenis asal [[Rusia]], yang memiliki [[prestasi]] yang cemerlang dalam bidang tenis. Dia pertama kali mendapatkan [[gelar]] [[juara]] pada tahun [[2004]] dalam [[turnamen]] ''Grand Slam Wimbledon.''<ref>{{Cite webnews|last=Arungbudoyo|first=Wikanto|date=2020|title=Si Cantik Maria Sharapova Ungkap Alasannya Pensiun dari Tenis : Okezone Sports|url=https://sports.okezone.com/read/2020/12/16/40/2328369/si-cantik-maria-sharapova-ungkap-alasannya-pensiun-dari-tenis|websitework=Sport [[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2022-02-18}}</ref> Pada tahun [[2016]], Sharapova terlibat dalam kasus penggunaan [[doping]] jenis Meldonium, akhirnya dia dijatuhi [[hukuman]] oleh [[Federasi Tenis Internasional]] dengan larangan bermain selama dua tahun.<ref>{{Cite webnews|last=Sanusi|first=Husein|date=2916|title=Ini Kronologi Kasus Doping Maria Sharapova|url=https://www.tribunnews.com/sport/2016/03/08/ini-kronologi-kasus-doping-maria-sharapova|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-02-18|editor-last=Sanusi|editor-first=Husein}}</ref>
|Meldonium
|-
Baris 63:
|[[Lari]]
|[[Ben johnson|Ben Johnson]]
|Ben Johnson merupakan atlet asal [[Kanada]] yang menjadi juara dunia pada tahun 1987 dengan cabang lomba lari di [[Roma]]. Pada tahun [[1988]], Ben Johnson mendapatkan [[Medali emas|mendali emas]] pada [[olimpiade]] di [[Seoul]]. Namun, prestasi tersebut ternodai karena Johnson positif menggunakan doping jenis [[steroid]]. Pada tahun 1993, Ia juga diketahui menggunakan doping untuk bertanding. Hingga pada akhirnya dijatuhi hukuman larangan mengikuti [[Kompetisi|pertandingan]] seumur hidup.<ref>{{Cite webnews|last=Nugroho|first=Wahyu|date=2013|title=Johnson pimpin kampanye anti doping|url=https://sports.sindonews.com/berita/777646/51/johnson-pimpin-kampanye-anti-doping|websitework=SINDOnews[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-02-18}}</ref>
|Anabolik Androgenik Steroid
|-
Baris 84:
[[Stimulan]] merupakan zat yang bisa merangsang sistem [[saraf]] pusat. Mengkonsumsi zat tersebut bisa meningkatkan rasa waspada, menciptakan [[perasaan]] senang, dan tidak kenal lelah. Mengkonsumsi zat dan obat jenis stimulan bisa mengakibatkan [[kecanduan]].<ref>{{Cite web|last=Lestari|first=Karlina|date=2021|title=Obat Stimulan: Manfaat, Cara Kerja, Contoh Obat, dan Efek Samping|url=https://www.sehatq.com/artikel/jenis-obat-stimulan-dan-kemungkinan-efek-samping|website=SehatQ|language=id|access-date=2022-02-17}}</ref> Contoh stimulan yang biasa digunakan dalam kompetisi olahraga di antaranya:
# [[Amfetamin]], digunakan untuk [[kompetisi]] dengan tujuan mengurangi rasa lelah, bisa meningkatkan [[Respons|respon]], meningkatkan rasa waspada, dan [[agresi]]. Cara kerja ampthetamine di dalam tubuh, yaitu dengan meningkatkan pengeluaran neurotransmitter seperti noradrenaline, dopamin dan serotoni. Selain itu, amfetamin bekerja secara langsung di bagian [[Reseptor (biokimia)|reseptor]] [[neurotransmiter]], serta bisa menghambat aktivitas monoamin oksidase.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Budiawan|first=Made|date=2013|title=DOPING DALAM OLAHRAGA|url=https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/2726/2306|journal=Prosiding Seminar Nasional MIPA|language=en|issue=0|pages=331-332}}</ref> [[Efek samping]] yang timbul dari penggunaan amfetamin yaitu, [[pusing]], merasa [[mual]] hingga [[diare]], merasa gugup dan gelisah, perasaan mudah berubah, bahkan hingga [[mimisan]].<ref>{{Cite web|last=Pane|first=Merry Dame Cristy|date=2016|title=Amfetamin|url=https://www.alodokter.com/amfetamin|website=Alodokter|access-date=2022-02-17}}</ref> Selain itu, penggunaan amfetamin berpotensi menyebabkan ketergantungan [[tremor]], [[insomnia]], hingga perilaku agresif yang bisa membahayakan. Apabila sudah difase [[kecanduan]], maka bisa berpengaruh terhadap [[kejiwaan]] atlet, dan menimbulkan [[paranoid]] tipe [[skizofrenia]].<ref name=":2" />
# [[Kafeina|Kafein]]''',''' adalah zat [[psikoaktif]] dan [[stimulan]] untuk sistem saraf pusat yang berasal dari kategori ''methylxanthine''. Kafein menimbulkan efek [[Farmakologi|farmakologis]] yang kuat, seperti bisa meredakan [[nyeri]] [[kepala]], tergantung pada situasi aksi, [[Dosis|dosis,]] dan waktu paparan [[obat]].<ref>{{Cite web|last=Auliansyah|first=Dicky|last2=Carolia|first2=Novita|date=2018|title=Peran Kafein dalam Tatalaksana Nyeri Kepala dan Kafein Withdrawal|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/12036/1/2117-2836-1-PB.pdf|website=LPPM Unila|page=592}}</ref> Dalam kompetisi olahraga, kafein digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan, bisa memperkuat respon waktu reaksi dan bisa meningkatkan mobilisasi [[lemak]] dan [[glikogen]] [[otot]]. [[Efek samping]] dari penggunaan kafein yaitu menyebabkan iritabilitas, [[insomnia]], dan [[gangguan pencernaan]]. Dampak lain dari penggunaan kafein yang berat yaitu bisa mengakibatkan [[Tukak lambung|ulkus peptikum]], [[delirium]], coma, dan superventrikuler arrhytmia.<ref name=":2" /> Penggunaan kafein tidak melanggar [[hukum]], tapi banyak [[pelatih]] melarang para atlet mengkonsumsi kafein sebelum dan setelah [[Kompetisi|pertandingan]]. Hal tersebut dikarenakan bisa mengganggu kualitas [[tidur]] para atlet.<ref>{{Cite webnews|last=Muzakki|first=Achmad Fajar|date=2018|title=Alasan atlet pantang minum kafein saat even Piala Dunia 2018|url=https://www.merdeka.com/sehat/alasan-atlet-pantang-minum-kafein-saat-even-piala-dunia-2018-no-kafein.html|websitework=merdeka[[Merdeka.com]]|language=enid|access-date=2022-02-17|editor-last=Magang}}</ref> Mengkosumsi kafein secara berlebih bisa menyebabkan rasa khawatir yang [[kronis]], gelisah, dan memicu reaksi rasa [[Kemarahan|marah]] yang cepat. Kafein juga bisa menjadi [[racun]] apabila dikonsumsi dengan dosis yang tinggi, serta mengakibatkan [[muntah]], [[demam]], kedinginan, dan mengalami kebingungan [[Budi|mental]].<ref>{{Cite web|last=Ashabul|date=2020|title=Pengaruh pemberian kafein terhadap daya tahan pada atlet sepak bola Fakultas Ilmu Keolaragaan Universitas Negeri Makassar|url=http://eprints.unm.ac.id/19508/1/JURNAL.pdf|website=UNM|page=6}}</ref>
# [[Kokain]]''',''' adalah senyawa [[sintesis]] yang memiliki dampak terhadap laju [[metabolisme]] [[Sel (biologi)|sel]] bertambah cepat. Kokain merupakan [[alkaloid]] yang berasal dari [[tanaman]] [[koka]]. Tanaman tersebut berasal dari [[Amerika Selatan]]. Fungsi utama dari kokain digunakan untuk proses [[Anestesi|anestetik]] lokal, seperti dalam operasi [[mata]], [[Hidung|hidung,]] dan [[Tenggorok|tenggorokan]], karena dalam kokain bisa menimbulkan efek [[Vasokonstriksi|vasokonstriksif]] yang dihasilkan pun berguna dalam proses pembiusan. Kokain tergolong dalam jenis [[Narkoba|narkotika]], beserta [[morfin]] dan [[heroin]], karena kokain menimbulkan efek [[Aditif makanan|adiktif]].{{cn}} Kokain bisa mengganggu [[konsentrasi]] para atlet, dan mengacaukan persepsi mengenai rasa lelah. Penggunaan kokain dalam kompetisi mengakibatkan hilangnya rasa lelah bagi para atlet. Cara kerja kokain dalam [[tubuh]] dengan mempengaruhi [[otak]] secara kompleks, termasuk di dalamnya dengan cara menghambat [[Neurotransmiter|neurotransmitter]] terutama [[dopamin]] sehingga menimbulkan efek [[euforia]].<ref name=":2" />
 
==== Steroid anabolik ====
Penggunaan [[steroid anabolik]] berbahaya untuk [[kesehatan]] bagi [[atlet]] [[laki-laki]] maupun [[atlet]] [[perempuan]], karena bisa mengganggu keseimbangan [[hormon]] [[tubuh]], juga berdampak terhadap [[penyakit]] [[hati]] dan [[jantung]]. Selain itu, dampak jangka panjangnya bisa mengganggu kondisi [[kejiwaan]].<ref>{{Cite journal|last=Andiana|first=Olivia|date=2012|title=HORMON ANABOLIK PADA OLAHRAWAN|url=https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/view/4641/3990|journal=MEDIKORA|language=en|issue=1|pages=1-2|doi=10.21831/medikora.v0i1.4641|issn=2721-2823}}</ref> Steroid anabolik atau lebih tepatnya ''anabolic androgenic steroids'' (AAS) adalah jenis [[obat]] [[sintesis]] yang berfungsi untuk menirukan efek dari hormon [[Testosteron|testoteron]]. Obat ini bisa digunakan namun harus dengan [[pengawasan]] yang ketat, karena dapat bisa menimbulkan [[efek samping]] yang berbahaya bila digunakan dengan sembarangan. Biasanya, steroid digunakan pada [[atlet]] [[Binaraga|binaragawan]] untuk memperbesar ototnya.<ref>{{Cite webnews|last=Harsono|first=Fitri Haryanti|date=2019|title=Jenis Steroid yang Biasa Digunakan Binaragawan untuk Perbesar Otot|url=https://www.liputan6.com/health/read/3991365/jenis-steroid-yang-biasa-digunakan-binaragawan-untuk-perbesar-otot|websitework=liputan6[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-02-17|editor-last=Prawira|editor-first=Aditya Eka}}</ref> Anabolik steroid digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan [[kecepatan]] dengan cara memperpanjang masa [[Latihan fisik|latihan]], waktu [[pemulihan]] dipercepat, daya agresif meningkat, hingga menambah kekuatan [[otot]].<ref name=":2" />
 
Berthold di tahun [[1849]] melakukan [[Percobaan|eksperimen]] mengenai steroid. Hal yang ingin dibuktikannya yaitu untuk mengetahui fungsi dan cara kerja dari steroid, serta pengaruhnya terhadap [[metabolisme]] di dalam tubuh. [[Uji coba hewan|Uji coba]] dan eksperimennya dilakukan dengan objek penelitian [[Ayam peliharaan|ayam]] jantan muda. Hasilnya, ayam tersebut memiliki karakteristik berbeda, salah satunya dari fungsi seksual yang berubah setelah diberikan steroid. Hasil temuan Berthold menjadi landasan untuk pengembangan penelitian berikutnya mengenai cara kerja steroid. Di tahun [[1936]], Ruzicka melakukan eksperimen untuk menguji [[produksi]] [[testosteron]] dari [[kolesterol]]. Eksperimen tersebut didasari oleh hasil temuan Berhold. Hasil penelitiannya, steroid dimanfaatkan oleh pasukan [[Nazisme|Nazi]] dalam memperkuat kondisi [[fisik]]. Selanjutnya pada tahun 1948-1954, perusahaan obat bernama Searle dan Ciba melakukan [[Percobaan|eksperimen]] terhadap steroid yang sudah disintesis. Steroid hasil uji cobanya tersebut dimanfaatkan oleh atlet olimpiade, salah satunya digunakan oleh para atlet [[Uni Soviet]] yang ketika itu sangat mendominasi dan banyak memecahkan [[rekor dunia]].<ref>{{Cite web|last=Ikhsan|first=Ridhalul|last2=Zufry|first2=Hendra|date=2016|title=Mengenal Steroid “Obat Dewa” di Tengah Masyarakat|url=https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2016/10/14/mengenal-steroid-obat-dewa-di-tengah-masyarakat/|website=Tabloid RSUDZA Lam Haba|access-date=2022-02-18}}</ref>
Baris 107:
 
==== Hormon peptida ====
Hormon peptida berfungsi untuk memperbanyak jumlah [[sel darah merah]] yang bertugas membawa [[oksigen]] di dalam tubuh. Hormon peptida juga memiliki fungsi untuk memodulasi dalam pembentukan [[otot]], [[tendon]], vaskularisasi, serta penggunaan [[energi]].<ref>{{Cite webnews|last=Sani|first=Ahmad Faiz Ibnu|date=2021|title=Mengenal Kategori Doping dalam Olahraga|url=https://sport.tempo.co/read/1518622/mengenal-kategori-doping-dalam-olahraga/full&view=ok|websitework=Sport [[Tempo.co]]|access-date=2022-02-17|language=id}}</ref>
 
=== Pengaturan skor ===
Baris 153:
|Sepak bola
|Tran Manh Dung (Pemain tim nasional [[Vietnam]])
|Pengadilan Vietnam pada tahun 2014 menetapkan hukuman [[penjara]] selama 30 bulan kepada pemain tim nasional Vietnam, Tran Manh Dung. Ia terbukti memiliki kerjasama dengan para bandar judi untuk mengalah pada pertandingan [[Piala AFC]] pada Maret 2014. Tran Manh Dung mendapatkan suap sebesar USD 40.000.<ref>{{Cite webnews|last=Firmansyah|first=Bobby|date=2015|title=Skandal Pengaturan Skor Gerogoti Sepak Bola|url=https://nasional.sindonews.com/berita/1018745/149/skandal-pengaturan-skor-gerogoti-sepak-bola|websitework=SINDOnews[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-02-24}}</ref>
|}
 
=== Pemalsuan dokumen ===
Pada tahun 2020, Kenji Shimaoka terlibat dalam kasus pemalsuan [[dokumen]] [[kesehatan]]. Ia merupakan presiden Asosiasi Bola Voli Jepang (JVA). Sebelum menjabat sebagai presiden Kenji Shimaoka adalah [[atlet]] [[Bola voli|voli]] nasional [[Jepang]], yang berhasil membawa [[Medali emas|mendali emas]] pada [[Olimpiade Munchen 1972|Olimpiade Munchen]] tahun [[1972]]. Dokumen yang dipalsukan yaitu, data [[Kedokteran|medis]] atlet voli pantai yang akan berkompetisi di ''FIVB Beach Volleyball World Tour'' yang digelar [[Januari]] 2020. Hukumannya, Kenji Shimaoka diberhentikan sebagai [[presiden]] Asosiasi Bola Voli Jepang (JVA).<ref>{{Cite webnews|last=Saleh|first=Nurdin|date=2022|title=Asosiasi Bola Voli Jepang Berhentikan Presidennya karena Skandal Pemalsuan|url=https://sport.tempo.co/read/1551245/asosiasi-bola-voli-jepang-berhentikan-presidennya-karena-skandal-pemalsuan/full&view=ok|websitework=Sport [[Tempo.co]]|access-date=2022-02-24|language=id}}</ref>
 
Pemalsuan data juga dilakukan oleh atlet [[Jang Hyun-soo]] pemain sepak bola asal [[Korea Selatan]]. Ia memalsukan dokumen karena ingin terhindar dari kegiatan [[wajib militer]]. Korea Selatan memang memiliki peraturan bahwa laki-laki yang berusia 19-34 tahun harus menjalankan wajib militer selama dua tahun. Namun, terdapat pengecualian bagi mereka yang bisa membawa prestasi bagi [[bangsa]], wajib militer tersebut bisa diganti dengan pengabdian kepada masyarakat. Jang Hyun-soo melakukan pemalsuan bahwa Ia mengaku telah melakukan pengabdian kepada [[komunitas]] [[olahraga]] selama 196 jam pada bulan Desember 2017, setelah dilakukan pengecekan pada bulan tersebut erjadi [[hujan salju]] yang lebat yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan di luar ruangan seperti melaksanakan pengbadian kepada komunitas keluarga. Hukuman dari perbuatan yang dilakukan Jang Hyun-soo yaitu tidak boleh bergabung kembali dengan tim Korea Selatan seumur hidup.<ref>{{Cite web|last=Kurniawan|first=Putra Rusdi|date=2018|title=Bek Korea Selatan Dilarang Membela Timnas Seumur Hidup|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20181101/bek-korea-selatan-dilarang-membela-timnas-seumur-hidup|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2022-02-24}}</ref>
 
== Sanksi ==
[[Berkas:Lu Jun.jpg|jmpl|[[Wasit]] Lu Jun adalah wasit di [[Piala Dunia FIFA 2002|Piala Dunia 2002]]. Ia terbukti melakukan penyuapan dalam pertandingan sepak bola, sebagai hukumannya Ia di penjara lima tahun enam bulan. Hukuman tersebut diputuskan oleh pengadilan di kota [[Dandong|Dandong.]] Selain itu, Lu Jun juga harus menyerahkan rumah pribadinya sebagai barang sitaan negara. Rumah tersebut ditaksir seharga 100.000 yuan atau senilai 16.000 dollar Amerika Serikat.<ref>{{Cite webnews|last=Sasongko|first=A. Tjahjo|date=2012|title=Wasit Piala Dunia Masuk Bui|url=https://olahraga.kompas.com/read/2012/02/16/17001619/~Olahraga~Others|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-02-24|editor-last=Sasongko|editor-first=A. Tjahjo}}</ref> Posisi Lu Jun pada saat itu sudah [[pensiun]] sebagai wasit sejak tahun 2005. Namun, proses penyelidikan tetap dilakukan, karena polisi memiliki bukti yang kuat. Pelapornya, [[Al Jazeera]] dan [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite webnews|last=Wijanarko|first=Bagus|date=2010|title=Wasit Cina Terancam Hukuman Mati|url=https://bola.tempo.co/read/233408/wasit-cina-terancam-hukuman-mati/full&view=ok|websitework=Bola [[Tempo.co]]|access-date=2022-02-24|language=id}}</ref>]]
Salah satu kecurangan dalam olahraga internasiona yaitu penggunaan [[doping]] dalam pertandingan. Sanksi tersebut di antaranya dapat berupa [[medali]] kejuaraan yang diambil lagi oleh pihak panitia, hadiah kejuaraan harus diklaim kembali, hasil kejuaraan dianggap tidak sah, dan pelarangan untuk bertanding selama bertahun-tahun atau bisa jadi seumur hidup. Konsekuensi lainnya, tim atau kelompok olahraga tersebut akan kehilangan [[Pensponsoran|sponsor]], serta dipermalukan di [[Media sosial|media]]. Singkatnya, sanksi dapat memiliki konsekuensi [[Keuangan|finansial]] dan reputasi yang besar. Namun, penegakan hukuman tidak dapat diprediksi, dan beberapa atlet telah berhasil menghindari tes [[narkoba]] selama bertahun-tahun. Kasus yang paling terkenal yaitu, atlet [[balap sepeda]] Amerika [[Lance Armstrong]] berulang kali lulus tes narkoba selama lebih dari satu dekade saat menggunakan doping. Pemberian hukuman yang optimal untuk mencegah doping membutuhkan konsistensi dalam penerapannya, karena penerapan aturan yang tidak merata atau tidak konsisten dapat memberi kesan kepada atlet bahwa mungkin mereka tidak akan ditangkap, atau jika memang demikian, mereka dapat dilepaskan dengan ringan.<ref>{{Cite web|last=Mautino|first=Leonardo|date=2016|title=Unsportsmanlike conduct? Incentives and penalties for doping|url=https://www.oxera.com/insights/agenda/articles/unsportsmanlike-conduct-incentives-and-penalties-for-doping/|website=Oxera|language=en-US|access-date=2022-02-24}}</ref>