Suryatati Abdul Manan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 53:
Pada tanggal 17 Oktober 2001, [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] saat itu, [[Hari Sabarno]], menyatakan kota Tanjungpinang sebagai kota otonom, dan pada tanggal 23 Oktober 2001, Gubernur Riau saat itu, [[Saleh Djasit]], melantik Suryatati sebagai penjabat Wali Kota Tanjungpinang.<ref>{{Cite web|last=Susanto|first=Teguh|date=2017-07-25|title=Sejarah Singkat Kota Tanjungpinang|url=https://www.tanjungpinangkota.go.id/pages/profil|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=2020-07-02|website=Kota Tanjungpinang}}</ref>
Pada pemilihan walikota definitif pada 22 Desember 2002, Suryatati dan calon wakil walikota Wan Izhar memenangkan pemilihan dengan perolehan 19 dari 25 suara. Ia mengalahkan calon lainnya, yaitu Nazief Susila Dharma dan Fawzi Saleh.<ref>{{Cite
Pada pemilihan langsung pertama yang digelar pada 5 Desember 2007 untuk memilih Wali Kota Tanjung Pinang, Suryatati bersama [[Edward Mushalli]], mantan Kepala Dinas Pendidikan, dicalonkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang. Dia memenangkan pemilihan dengan 84,25% suara, dan dilantik sebagai walikota dan wakil walikota pada 16 Januari 2008. Persentase suaranya adalah suara terbanyak yang pernah diperoleh wali kota perempuan dalam pemilihan umum.<ref name=antara/>
Baris 65:
=== Penyair ===
Suryatati telah membuat dan membacakan [[pantun]] sejak 1993, ketika putrinya mempersembahkan sebuah buku puisi untuk ulang tahunnya yang ke-40.<ref name=meredeka>{{Cite
Sebagai Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati menerapkan pantun ke dalam keseharian pelajar di kota. Pelajaran pantun telah ditambahkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler untuk sekolah di semua jenjang, dan setiap hari Senin selama beberapa tahun terakhir ini, siswa SD diminta untuk membuat pantun sendiri. Suryatati juga berencana membangun puri pantun yang rencananya mencatat rekor satu juta pantun. Hingga 2009, Suryatati mengaku telah mengumpulkan 100 ribu pantun.<ref name=sirait/>
|