Soetan Radjat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Referensi: kontradiktif, sumber sepertinya salah mengutip
Baris 13:
Pada tahun 1923 Soetan Radjat gelar Soetan Masa Boemi bersama-sama dengan [[Jahja Datoek Kajo]], Djaa Datoek Batoeah dan Idris Datoek Poetih diangkat menjadi Demang kelas satu oleh Whitlau yaitu Gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZAdnDwAAQBAJ&pg=PA98&lpg=PA98&dq=soetan+radjat+soetan+masaboemi&source=bl&ots=kVqVsHkgWJ&sig=ACfU3U3wM7CJbAOwrSb9P7Zr08gilA2o0g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCybir-ufxAhWyq0sFHfClCOcQ6AEwDHoECCAQAg#v=onepage&q=soetan%20radjat%20soetan%20masaboemi&f=false Azizah Etek, Mursyid A.M, dan Arfan B.R. Kelah Sang Demang, Jahja Datoek Kajo, Pidato Otokritik di Volksraad 1927 - 1939. Hal. 98]</ref>
 
SekitarSebelum tahun 1929meninggal, Sutan Rajat setempat menyerahkan [[langgar]]nya kepada komunitas [[Ahmadiyah]] di Padang untuk dipergunakan salat berjamaah.<ref>https://books.google.co.id/books?id=qmVoDwAAQBAJ&pg=PA214&dq=sutan+rajat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEsoi-gOjxAhX1X3wKHcU5AI8Q6AEwAnoECAgQAw#v=onepage&q=sutan%20rajat&f=false</ref>
 
== Referensi ==