Genealogi genetik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Investigasi berbasis nama belakang atau nama keluarga di dalam genetika dapat dikatakan pertama kali dilakukan oleh [[George Darwin]], anak dari [[Charles Darwin]] dan sepupu dari Charles, [[Emma Darwin]]. Di tahun 1875, George Darwin menggunakan nama keluarga untuk memperkirakan frekuensi dari pernikahan antar sepupu dan menghitung kemungkinan terjadinya pernikahan antara dua orang dengan nama belakang yang sama ([[isonymy]]). Ia mendapatkan angka 1.5% untuk pernikahan antar sepupu dari seluruh pernikahan di London, dan 3%-3.5% untuk kalangan atas, dan 2.25% untuk penduduk pedesaan secara umum.<ref name=Darwin1875>{{cite journal|first=George H.|last=Darwin|title=Note on the Marriages of First Cousins|journal=Journal of the Statistical Society of London|volume=38|date=Sep 1875|pages=344–348|doi=10.2307/2338771|issue=3|jstor=2338771|url=https://zenodo.org/record/1449464}}</ref>
 
Terbitnya sebuah buku semi fiksi ''[[The Seven Daughters of Eve]]'' oleh Sykes di tahun 2001, yang menggambarkan tujuh [[haplogrup]] utama leluhur orang Eropa membantu mendorong pengujian DNA masyarakat untuk tujuan genealogi. Dengan ketersediaan dan keterjangkauan alat uji DNA, genealogi genetik menjadi bidang ilmu yang berkembang pesat. Hingga tahun 2003, bidang karya pengujian DNA berbasis nama keluarga telah menjadi artikel dalam jurnal ''Nature Reviews Genetics''.<ref name=Jobling2003>{{cite journal|last1=Jobling|doi=10.1038/nrg1124|title=The human Y chromosome: An evolutionary marker comes of age|year=2003|first1=Mark A.|last2=Tyler-Smith|first2=Chris|journal=Nature Reviews Genetics|volume=4|issue=8|pages=598–612|pmid=12897772|s2cid=13508130}}</ref> Jumlah firma yang menawarkan pengujian dan konsumen yang menggunakannya meningkat secara dramatis.<ref name=Deboeck>{{cite web|url=http://www.bellaonline.com/articles/art12474.asp|author=Deboeck, Guido|title=Genetic Genealogy Becomes Mainstream|publisher=BellaOnline|access-date=19 Feb 2009}}</ref> Di tahun 2018, sebuah karya tulis dalam ''[[Science (jurnal)|Science Magazine]]'' memperkirakan bahwa pencarian genealogi DNA terhadap seseorang dari keturunan Eropa akan mendapatkan kemungkinan 60% hasil bahwa ia adalah sepupu tingkat tiga atau lebih dekat lagi.<ref>{{Cite journal|last1=Erlich|first1=Yaniv|last2=Shor|first2=Tal|last3=Pe’er|first3=Itsik|last4=Carmi|first4=Shai|date=2018-11-09 |title=Identity inference of genomic data using long-range familial searches |journal=Science |language=en |volume=362 |issue=6415 |pages=690–694|doi=10.1126/science.aau4832|issn=0036-8075|pmid=30309907|pmc=7549546|bibcode=2018Sci...362..690E|doi-access=free}}</ref>
 
===Studi berbasis nama keluarga===