Alimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 56:
Setelah ia keluar dari penjara, Alimin pergi ke [[Moskwa]] dan bergabung dengan [[Internasionale Ketiga|Komintern]]. Alimin tidak lama di sana karena bertemu dengan [[Ho Chi Minh]] dan diajak ke [[Guangzhou]]. Pada saat itu ia terlibat secara ilegal untuk mendidik kader-kader komunis di [[Vietnam]], [[Laos]], dan [[Kamboja]] untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan dari jajahan [[Prancis]].
 
Ketika [[Jepang]] melakukan agresi terhadap [[Cina]], Alimin pergi ke daerah basis perlawanan di Yenan dan bergabung bersama [[tentara merah]] di sana. Ia pulang ke Indonesia pada tahun [[1946]], yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan. Dia kembali bergabung dengan PKI, sebagai tokoh senior. Sempat menjadi anggota konstituante pada era [[Orde Lama]].<ref name="merdeka">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/dicap-komunis-orang-orang-berjasa-ini-lenyap-dari-buku-sejarah.html|title=Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-06-03|editor-last=Fadillah|editor-first=Ramadhian|last1last2=PratomoFadillah|first1first2=Ramadhian|first=Angga Yudha Pratomo,Ramadhian|last2last=Fadillah|first2=Ramadhian}}</ref>
 
Ketika [[D.N. Aidit]] mendirikan kembali PKI secara legal pada awal tahun 1950-an dan kemudian menjadi Ketua Komite Sentral, Alimin termasuk tokoh komunis yang tidak diindahkannya. Namun Alimin masih banyak didatangi oleh para pengikutnya sampai dengan saat meninggalnya pada tahun [[1964]].